Chapter 4 : Blurry Theory

95 5 0
                                    

Tai-Hang Condominium, Hong Kong
(Beberapa jam sebelumnya)


"Dengan siapa kau bertugas kali ini, Chris?"

"Dengan Chang"

"Alessandra Chang? Bukankah dia baru bergabung dengan CSD dua bulan lalu?"

Feng menghembuskan kepulan asap rokok tebal dari mulutnya sebelum menjawab pertanyaan klise dari sosok lelaki dihadapannya.

Angin perbukitan yang bertiup kencang sama-sama meniup rambut mereka yang kehitaman. Dari atas balkon, Feng menatap jauh ke bawah, ke arah kolam renang luas yang berada di tengah komplek Condominium.

"Ya, kau ada masalah dengan hal itu?"

"Hey, jangan marah. Aku sama sekali tidak meremehkannya. Aku hanya heran, mengapa CSD menugaskan dirinya bersamamu kali ini. Berurusan dengan Sun Yee bukanlah perkara mudah"

Feng terdiam. Ia juga sama terkejut seperti sosok disebelahnya saat mengetahui siapa partner penugasannya kali ini.

Ia baru mengenal Alessandra sebulan yang lalu ketika secara tidak sengaja bertemu dengannya di kelas menembak.

"Entahlah, kurasa dia memang pantas untuk menjadi partnerku. Kau tahu, dia mengambil alih hampir setengah dari negosiasi tadi. Semua tentang security"

"Tapi tetap saja, penugasan ini berisiko untuknya. Ku dengar, penugasan ini adalah penugasan overseas pertama untuknya"

Feng perlahan melempar puntung rokoknya jauh dari balkon. Kedua matanya perlahan menatap kosong ke arah lampu temaram perkotaan Hong Kong.

Ia kembali mengingat bagaimana sepanjang negosiasi tadi, mata Lee tidak pernah lepas dari Alessandra. Meskipun ia tidak tahu maksud dari tatapan itu, ia berharap tatapan itu hanya tatapan biasa dari seseorang yang mengagumi kecantikan Alessandra. Tidak lebih.

"Sudah mulai malam, aku harus kembali ke hotel"

Perlahan Feng mulai merapatkan jaketnya. Ia tinggalkan lelaki yang berdiri bersamanya menuju ruang tengah Condo. Ia tidak ingin membuang waktunya lebih lama lagi, karena kedua rekannya pasti sudah menunggu dirinya di hotel saat ini.

"Kenapa buru-buru? Kowloon hanya setengah jam dari sini. Kita bahkan belum sempat main mahjong setelah dari rumah duka tadi"

Sosok tinggi yang tadi berdiri disebelah Feng, akhirnya menyusul langkahnya ke dalam Condo. Ia ambil jaketnya dari sofa, lalu mulai mengenakannya.

"Lain kali saja. Ada beberapa hal yang perlu kubereskan sebelum penerbanganku esok pagi"

Setelah sosok dibelakangnya mengunci pintu, Feng mulai melangkah pelan menuju elevator gedung. Ia sengaja melambatkan langkahnya agar sosok tadi bisa menyusulnya.

Saat itu suasana disekeliling mereka sangat sepi hingga derap langkah kaki mereka adalah satu-satunya suara yang mengisi keheningan tersebut.

"Bagaimana kabar Bibi Hui Yin? Apakah ia masih suka berjudi?"

Feng abaikan pertanyaan sosok disebelahnya sambil terus melangkah menuju elevator gedung. Ia sedang tidak ingin membahas persoalan keluarga dengan siapapun saat ini.

Dengan langkah cepat, sosok itu tiba-tiba berjalan mendahului Feng kemudian membalikkan tubuhnya sambil memperhatikan wajahnya yang berubah muram.

"Hey, kenapa wajahmu jadi kesal?"

Sosok itu memandang Feng sambil tertawa kecil. Ia tahu, ia telah melontarkan pertanyaan yang salah padanya.

"Okey, lupakan pertanyaanku tadi"

Run Baby RunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang