Chapter 2 : The Classified Meeting

141 5 1
                                    

Ritz Carlton Hotel
Kowloon, Hong Kong
01 July 2012


"Wake up boys!"

Alessandra menyapa dua rekan kerjanya yang masih terbaring di tempat tidur dengan melemparkan bantal besar ke arah mereka.

Jacobson yang terkena telak lemparan bantal di kepalanya, perlahan mulai membuka matanya. Ia picingkan matanya ke arah Alessandra yang kini sudah mulai duduk di sebuah sofa dekat jendela besar.

"Argghh.. Chang.. jam berapa sekarang?"

"Sebelas"

"Oh sh*t! I missed the breakfast!"

"Bangun Feng! Kita ada pertemuan jam 2 siang!"

Lagi-lagi Alessandra melempar bantal sofa ke arah Feng yang masih terlelap di sebelah Jacobson.

"Jace, kenapa Feng belum bangun juga? Memang jam berapa kalian kembali dari Club?"

Jacobson perlahan berguling ke sisi tempat tidur. Ia pandangi langit-langit diatasnya sambil menguap sebelum melempar pandangannya ke arah Alessandra.

"Last night was a mess, Chang! Baru kali ini aku datang ke sebuah Club dimana terjadi pembunuhan didalamnya"

Alessandra yang waktu itu sudah sibuk dengan notebooknya, seketika memandang ke arah Jacobson dengan ekspresi tanya.

"Pembunuhan? Kapan?"

"Sekitar setengah jam setelah kau pergi, seseorang menemukan mayat laki-laki di Men's restroom. Temuan tersebut kemudian menimbulkan kepanikan hebat dalam Club! Sampai sekarang pun aku masih tidak percaya kalau aku mengalami semua kekacauan itu"

Alessandra masih terdiam dalam duduknya ketika Jacobson mulai bangkit dari tempat tidur.

Sambil membuang pandangannya ke luar jendela hotel, Alessandra kembali mengingat suasana lorong koridor restroom yang sepi semalam. Meskipun ia sempat mengalami kejadian yang tidak mengenakkan, ia bersyukur tidak terjadi hal buruk menimpa dirinya.

"Kupikir Hong Kong lebih aman daripada Beijing, tapi ternyata aku salah. Chang, sebaiknya kita percepat saja penerbangan kita ke Singapore malam ini!"

"Jace, relax. Hal ini tidak terjadi setiap hari. Jangan paranoid!"

"For God sake, Chang! The US Naval Meeting is in Singapore! Kenapa aku harus jauh-jauh datang ke Hong Kong hanya untuk menemani kalian bernegosiasi? Tahukah kau, penerbanganku semalam harus tertunda karena badai pasific? Aku tidak perlu mengalaminya jika aku mengambil penerbangan langsung dari Richmond menuju Singapore. Aku bahkan harus mengakhiri liburan musim panasku lebih cepat demi berada disini bersama kalian"

Alessandra abaikan komplain panjang Jacobson kepadanya dengan kembali fokus pada notebooknya. Ia sudah terbiasa mendengar kalimat paranoid Jacobson.

Meskipun Jacobson terlihat sebagai seseorang yang cerewet dan banyak omong, sebenarnya ia adalah pribadi yang hangat. Ia lebih sering mengkhawatirkan orang lain ketimbang dirinya sendiri.

"Feng!!"

Lagi-lagi Alessandra melemparkan bantal sofa yang tersisa ke arah Feng yang masih terlelap di tempat tidur. Sudah hampir jam 12 siang, namun ia belum juga terbangun.

"Jace, kenapa kau tidur sekamar dengan Feng?"

"Semua kamar penuh sejak dua hari yang lalu. Aku sengaja tidak membuat reservasi di hotel lain karena ingin melihat pemandangan spektakuler seperti ini dari Ritz"

Run Baby RunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang