The Fullerton Bay Hotel
Singapore
"Presentasimu tadi bagus sekali Reid. Aku tidak menyangka kau bisa menemukan teknologi pengganti yang lebih baik"Jonathan Reid Larens menatap sosok perwira Navy disebelahnya dengan senyum. Ia nikmati segelas anggur di tangannya lalu melempar tatapannya ke arah deretan Perwira tinggi US Navy lainnya yang duduk di hadapan mereka.
"It's just luck"
Respon ringan Larens disambut sosok disebelahnya dengan tawa kecil. Ia sempatkan dirinya memandang ke arah seorang Perwira tinggi yang sedang serius berbincang dihadapan Larens, lalu berbicara dengan suara sedikit berbisik.
"Kau ingat kan bagaimana perdebatan panjang kita dengan Spencer akhir Desember lalu? Kupikir kita akan gagal dalam misi ini. Tapi ternyata kau bisa menyelesaikannya dengan sangat baik. Dia bahkan sempat memujimu ketika berbicara denganku"
Larens kini mulai melanjutkan makan malamnya lagi sambil menyimak perkataan sosok disebelahnya.
Ia tidak berniat sedikitpun membalas semua kalimat sosok tersebut setelah apa yang ia alami seharian ini.
"Sepertinya mereka akan mempromosikanmu sekembalinya kau ke Pentagon, Reid"
"Benarkah?"
Larens memandang sosok disebelahnya sambil terdiam. Ia juga sudah mendengar hal tersebut secara langsung ketika pesawatnya mendarat di Virginia kemarin malam.
Sekilas Larens mengalihkan perhatiannya lagi kepada sosok perwira tinggi US Navy yang sedang duduk di seberang mereka berdua. Butuh effort yang luar biasa untuk bisa membuat sosok Admiral tersebut terkesan. Apalagi setelah proses negosiasi yang panjang antara NGA dan IBM-Watson sebelumnya.
"Yeah, kau layak mendapatkannya. Bersiaplah kau akan segera menerima sebuah bintang penghargaan lagi"
Larens memaksakan sedikit senyum diwajahnya untuk merespon ucapan sosok disebelahnya. Ia sebetulnya sudah muak mendengarkan semua omong kosong yang disampaikan sosok tersebut padanya.
Dibalik kesuksesan uji coba dan presentasi teknologi ballistic missile yang sore tadi ia sajikan, terdapat kepahitan yang ia sembunyikan.
"Selamat malam, Sir"
Sapaan seorang lelaki bertubuh tegap dari arah belakang, membuat Larens menghentikan sejenak makan malamnya.
Ia menoleh sejenak pada sumber suara tadi lalu menemukan seraut wajah dengan ekspresi serius sedang memandangnya lekat-lekat.
Tanpa membuang waktu, Larens segera bangkit dari duduknya dan berpamitan pada sosok Perwira disebelahnya.
"Well, excuse me Oliver. I have something to do. I'll join you later at the Bar"
"Sure"
Sambil melangkah keluar dari ballroom, Larens menatap sekilas sosok lelaki berseragam yang kini berjalan mengiringinya. Sebetulnya ia tidak suka perbincangannya tadi diganggu. Namun, setelah melihat bagaimana ekspresi sosok tersebut menginterupsi makan malamnya secara tiba-tiba, Larens menduga bahwa memang ada hal penting yang ingin disampaikannya.
"Hal penting apa yang ingin kau sampaikan padaku, Officer?"
"Sir, Agent Jacobson telah ditemukan tewas sekitar pukul 22.30 waktu setempat"
Larens melambatkan langkahnya setelah mendengar berita mengejutkan dari sosok berseragam tersebut.
"Apa penyebab kematiannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Baby Run
ActionSebuah konspirasi keji telah menjerat tiga Agen Pemerintah US dalam kemalangan. Mereka juga harus berjuang keluar dari kekacauan yang menyeret mereka dalam perang antar Geng Triad Hong Kong. Fiction, although some of incidents were based on actual...