Chapter 7 : Fugitives

98 5 0
                                    

"Hey, Feng! Apakah kau masih disana?!"

Suara keras Hanks akhirnya mengalihkan perhatian Feng dari Jacobson. Ia balikkan tubuhnya perlahan sambil menatap kosong ke arah jendela besar ruang tunggu pesawat.

"Ya"

"Aku akan informasikan hal ini pada Larens dan yang lainnya untuk menunda meeting hari ini hingga esok hari. Kalian sebaiknya segera mengambil penerbangan berikutnya menuju Singapore"

Feng menyimak kalimat Hanks dengan wajah cemas. Ia tidak mungkin mengambil penerbangan berikutnya tanpa Alessandra.

Setelah peristiwa check in mereka tadi pagi, lalu tercantumnya nama Alessandra dalam daftar manifest Air Pasific 659, menunjukkan bahwa memang ada pihak-pihak tertentu yang telah melakukan sabotase terhadap penerbangan mereka pagi ini.

Tidak hanya dirinya saja yang menjadi target dalam peristiwa hari ini, akan tetapi juga Alessandra.

"Baik Hanks. Kami akan menghubungimu lagi. Terimakasih"

Setelah mematikan sambungan telepon, Feng segera mencari nomor kontak Alessandra untuk menghubunginya.

Ia ingin memastikan Alessandra baik-baik saja dan menunggu mereka berdua di Ticketing Center.

Namun sama seperti sebelumnya, Alessandra sama sekali tidak mengangkat ponselnya. Setelah berulang kali menghubunginya, Feng hanya mendengar nada sambung panjang yang berakhir dengan pesan suara.

Karena terpaksa, Feng akhirnya meninggalkan pesan suara untuknya.

"Chang, ini Feng. Tunggulah kami di Ticketing Center. Kami akan menuju kesana sekarang"

Dengan langkah cepat, Feng segera menghampiri Jacobson yang masih berdiri mematung menatap layar LED besar di ruang tunggu pesawat.

"Jace, ikutlah denganku!"

Sambil mengenakan tas punggungnya, Feng menyerahkan ponsel ditangannya kepada Jacobson.

"Apa yang Hanks katakan? Apakah ia tahu tentang kejadian ini?"

Jacobson yang waktu itu sedikit terkejut dengan ajakan tiba-tiba Feng, akhirnya mengikuti langkahnya dengan tergesa-gesa.

"Ya. Mereka akan menunda pertemuannya menjadi esok hari. Kita diminta untuk mengambil penerbangan berikutnya"

"What? That's it? Setelah apa yang terjadi barusan, mereka hanya bereaksi seperti itu?"

Feng mendengarkan kalimat tanya Jacobson tanpa kata. Hal ini tentunya tidak begitu mengejutkan dirinya.

Dalam kondisi penting seperti sekarang, hal yang dilakukan Hanks sudah tepat. Ia akan melobi pengunduran waktu pertemuan mereka esok hari, dan menanti kehadiran mereka berdua sesuai rencana.

Tidak ada waktu untuk bertukar empati disaat-saat seperti ini.

"Jace, kita sudah tidak ada waktu lagi. Sebaiknya kita segera menyusul Chang ke Ticketing Center!"

Dengan langkah cepat, Feng segera berjalan keluar ruang tunggu pesawat. Ia ajak Jacobson menyusuri jalan panjang menuju terminal keberangkatan, dimana Ticketing Center Air Pasific berada.

Di sepanjang perjalanan, keduanya sama-sama bungkam. Baik Feng maupun Jacobson disibukkan oleh benak mereka masing-masing.

Jacobson yang masih shock dengan apa yang baru saja disaksikannya, terus mengunci mulutnya. Jantungnya masih berdebar karena takut. Jika saja ia tidak mengikuti Feng turun dari pesawat tadi, tentunya saat ini dirinya hanya tinggal sebuah nama.

Run Baby RunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang