Chapter 18 : Asylum

71 5 0
                                    

Somewhere near Kings Road
Quarry Bay, Hong Kong

(Beberapa jam sebelumnya)


"Gosh, i'm so tired with this sh*t! Can we just stop for a minute?"

"Ah, come on Jace! We're the runaways, the fugitives! How can we stop now?"

"Cuacanya panas sekali, Feng! Kita sudah berjalan sangat jauh dari warung mie jorok tadi. Setidaknya kita bisa naik taksi ke tempat yang mau kau tuju!"

Feng perlahan melambatkan langkah cepatnya. Ia menoleh ke belakang dan menemukan wajah kelelahan Jacobson disana, bahkan kemeja yang dikenakannya telah basah kuyup karena keringat.

Seperti Jacobson, sebetulnya Feng juga merasakan kelelahan yang sama. Cuaca siang itu memang sangat panas dengan posisi matahari sedang berada tepat di atas kepala mereka.

"Baiklah, kita akan istirahat sebentar"

Tanpa berpikir panjang, Feng segera mengajak Jacobson memasuki sebuah Restoran Cepat Saji yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

Dengan wajah riang, Jacobson akhirnya menyandarkan punggungnya ke sebuah kursi panjang di dalam restoran. Udara sejuk yang bersumber dari air conditioner restoran membuat dirinya tersenyum lebar ke arah Feng.

Tidak lama kemudian ia segera bangkit dari duduknya, lalu melangkah menuju kasir restoran untuk memesan makanan dan minuman yang ia inginkan.

Feng yang waktu itu juga merasa termanjakan dengan udara sejuk restoran, akhirnya memilih duduk di kursi yang sama sambil meluruskan punggungnya.

Ia akan pejamkan matanya sejenak sebelum memesan makanan dan minuman seperti yang Jacobson lakukan sekarang.

"Hey Feng, bangunlah! Apa pesananmu?"

Feng yang baru saja mulai terlelap, seketika terbangun karena Jacobson mengguncang pundaknya sedikit keras.

Dihadapannya, Jacobson baru saja menaruh dua paket lengkap burger & fries ukuran besar dengan segelas upsized soda di atas meja.

"What the hell? Kenapa kau memesan sebanyak ini, Jace? Kita kan harus berhemat!"

"I have to eat something, Feng. And this is my lunch! Kau tahu kan, aku tidak menyentuh sedikitpun Mie yang dipesan bocah gagap tadi? So, let me eat these peacefully, okay"

Feng menatap kesal ke arah Jacobson yang kini mulai lahap menikmati makan siangnya.

Meskipun dirinya juga merasa lapar, Feng tetap berusaha keras menahan dirinya untuk tidak menghamburkan banyak uang.

Ia tahu persediaan uang tunai mereka sangat terbatas. Seharusnya mulai sekarang, mereka bijak mengeluarkan setiap sen uang yang mereka miliki karena mereka tidak tahu sampai kapan pelarian ini akan berlangsung.

Dengan wajah kesal, Feng akhirnya mengulurkan tangannya ke arah Jacobson.

"Jace, kemarikan semua uangnya padaku"

"Uang apa?"

"Semua uang yang kuberikan padamu di internet cafe tadi. Cepat serahkan uangnya padaku!"

"Hey, bukankah kau punya setengah juta dollar dalam account mu. Gunakan saja itu!"

Perkataan singkat Jacobson seketika mengundang amarah Feng. Ia segera menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi, lalu menatap Jacobson dengan gusar.

"Selama ini kupikir kau seorang yang terpelajar, Jace. Tapi ternyata aku salah. You are stupid enough to understand what cryptocurrency is"

Jacobson yang tadinya menikmati makan siangnya dengan lahap, kini juga mulai menatap Feng dengan kesal. Ia tidak suka dengan ucapan Feng kepadanya.

Run Baby RunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang