38.

7.6K 866 397
                                    

"Huwaaaa!!! Guanlin."

Guanlin dengan segera meletakan ponselnya yang sedang ia gunakan bermain game online dengan Sehun, Siwon, Jaehyun, dan Chenle ketika mendengar suara tangisan jihoon. Tidak peduli jika dia akan kena marah dari mereka karena meninggalkan game bergenre battle royal itu begitu saja.

Ia sedikit meringis ketika melihat Jihoon yang menuruni undakan untuk sampai di ruang tengah dengan tidak hati-hati, membuat istrinya itu sedikit oleng sebelum berhasil menguasai keseimbangannya lagi.

Lain kali ia akan meminta pelayannya untuk menghilangkan undakan pemisah ruang ruang tengah dengan ruang lainnya itu. Ruang tengah rumahnya memang lebih rendah 5 cm dari ruang lainnya sehingga terciptalah sebuah undakan.

Hatinya seperti teriris melihat Jihoon hampir saja jatuh, apalagi posisi dirinya jauh dari undakan menyebalkan itu. Kalau sampai tadi jihoon terjatuh dan terjadi apa-apa dengan bayinya, Guanlin tidak akan segan untuk memusnahkan undakan terkutuk itu. Atau perlu ia akan membakar rumah mewahnya ini dan membeli kembali Mansion yang sudah dibeli Chenle walaupun harus membayarnya dengan 5 kali lipat dari harga awal sekalipun. Toh itu tidak akan mengurangi 1% jumlah uang yang ada di black card nya bukan.

Black card, ia dan Sehun sama-sama mempunyai kartu berwarna hitam itu. Bagi yang tidak tahu, Black card sendiri ialah sebuah kartu kredit unlimited yang hanya dimiliki 0,05 persen warga korea. Ada banyak syarat untuk mendapatkan kartu konglomerat ini, salah satunya ialah memiliki penghasilan 200 juta won (Rp 2,4 miliar) setiap tahunnya.

Bayangkan saja sekaya apa mereka ketika sebuah keluarga mempunyai dua Black card. Mungkin jika keluarga kakeknya tinggal dikorea mereka juga akan mempunyai Black Card, sama seperti dirinya dan Sehun.

Jangan tanya Guanlin mendapatkan penghasilan 200 juta won pertahun darimana. Bukan hanya dari gaji tentaranya, tapi juga dari penghasilannya yang sekarang menggantikan Sehun sebagai CEO OSH group, Perusahaan property paling besar di korea. Sementara papanya itu kini fokus membantu sang istri mengurus LAI Fashion dan SEMEDIS.

Greb..

Jihoon langsung menubruk tubuh suaminya hingga punggung Guanlin menabrak punggung sofa. Guanlin hanya menahan nafasnya ketika tubuh berat jihoon menimpa dirinya, sensasinya tidak jauh beda dengan tertimpa 1 ton beras yang langsung turun dari langit.

Guanlin mengelus sebentar rambut halus kecoklatan milik jihoon sebelum memegang bahu istrinya itu. Tangannya dengan sigap mengubah posisi jihoon menjadi membelakangi nya sehingga ia bisa melakukan back hug. Ia takut akan melukai debay nya jika posisi mereka terus seperti tadi.

"Kenapa hm? Kaget lagi lihat berat badan kamu?" tanya Guanlin mengingat beberapa hari lalu jihoon yang berteriak histeris dan menangis saat terkejut melihat berat badannya.

Jihoon menggelengkan kepalanya dan malah memperkeras volume tangisnya. Tidak peduli pada Zhian dan Zhua yang memandangnya dengan pandangan seperti 'udah gede kok nangis sih?'

"Hey kok malah nangis? Kenapa? Biasanya kalau hari minggu ceria sampai nyanyi-nyanyi keliling Mansion. Aku dirumah masa sedih sih?"

Jihoon langsung memiringkan badannya dan memeluk Guanlin erat. Tidak tahu saja dia pergerakannya sukses membuat Guanlin lagi-lagi menahan nafasnya. Berusaha untuk tidak mengatakan hal yang bisa-bisa membuat jihoon akan menggamparnya.

"Aku abis liat film Toy Story 3." adu jihoon sebelum menggesekkan hidungnya yang berair di kemeja yang Guanlin kenakan.

"Sedih banget waktu Andy pergi kuliah, Guanlin." tambahnya yang langsung membuat Guanlin terkekeh.

Captain • PanwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang