40.

7.4K 811 387
                                    

Guanlin hanya terkekeh kecil ketika mendapati jihoon sedang berjalan menuju kearahnya dengan muka bosan. Ekspresi yang selalu digunakan jihoon ketika masuk dalam ruang kerja yang sudah ia diami semalaman ini.

Ia sempat melirik ke arah perut besar jihoon. Ah, tiga bulan lagi, hanya tiga bulan lagi ia dan jihoon akan bisa memberikan gelar kakak untuk Zhian dan Zhua. Tiga bulan lagi yang terasa sangat lama bagi Guanlin karena dia sangat menantikannya.

Rasanya tidak sabar lagi untuk melihat bayi kecil mungil darah dagingnya sendiri berada di gendongannya. Memberikan nama pada si bayi, menidurkannya, memandikannya, ah bahkan diam-diam tanpa sepengetahuan jihoon, ia sering datang ke Mansion orang tuanya untuk meminta Luhan mengajari itu semua ketika Yujie, keponakannya yang masih bayi itu ada disana.

Woojin, bahkan ia tidak bisa membayangkan bagaimana bahagianya woojin ketika istrinya itu, diperkirakan akan melahirkan dua minggu lagi.

"Kamu tuh nggak capek apa? Abis pulang dari akademi terus langsung ke ruang kerja sampe pagi." omel jihoon ketika istri dari orang terlampau kaya itu sudah berada di samping suaminya.

"Kamu nggak suka?" kekeh Guanlin sebelum menutup laptop dihadapannya dan menoleh ke jihoon. Melepas kacamata yang dari tadi bertengger di hidungnya kemudian diletakkan sembarangan di atas meja kerja. Kacamata yang menjadi pelaku utama atas kasus bertambah tampannya suami Lai Jihoon ini meski tidak tidur semalaman.

Jihoon mengangguk lucu sebelum mendudukkan dirinya menyamping dipangkuan Guanlin. "Kamu tuh bisa sakit kalau nggak tidur." ujar jihoon sebelum tangannya mengambil ponsel Guanlin di atas meja dan memainkannya.

Selain mengkhawatirkan Guanlin, sebenarnya dia juga mengkhawatirkan dirinya sendiri. Jihoon adalah tipe orang yang tidak bisa tidur sendirian. Apalagi tadi pagi Zhizhu memutuskan untuk ikut Sehun dan Luhan ke Dubai untuk perjalanan bisnis. Jadi ia benar-benar harus tidur sendirian semalam. Tapi entah kenapa dia bisa tidur, padahal biasanya ia benar-benar tidak bisa kalau tidak ada yang menemani. Otak kesayangannya ini akan dengan tidak tahu dirinya terus memikirkan hal-hal menyeramkan, kecuali kalau ada yang menemani.

"Mengurus perusahan sebesar OSH Group itu nggak gampang sayang. Apalagi aku juga tentara." jawab Guanlin gemas sebelum menyentuh hidung Jihoon yang sedang fokus pada ponselnya itu dengan telunjuk.

"Lagian aku semalem tidur kok. Emang kamu nggak ngerasain ada yang meluk kamu dari belakang. Padahal sedetik setelah aku meluk kamu, kamunya langsung balik badan dan meluk aku." kekeh Guanlin kembali mengingat kejadian semalam.

Ia memang tidur sejenak semalam, tentu karena ia tahu jihoon tidak bisa tidur sendirian, jadi ia memutuskan untuk menjeda kerjanya dan menemani jihoon tidur hingga dua jam. Kemudian ia kembali ke ruang kerja setelah sebelumnya juga sempat ikut terlelap bersama istrinya. Tidak ada meeting penting hari ini, jadi ia hanya perlu mengerjakan berkas-berkas yang perlu ia kerjakan dirumah, sementara urusan di perusahaan diurus oleh sekretaris nya yang sebelumnya adalah sekretaris papanya, Kim Minju.

"Kalau suruh pilih, kamu pilih perusahaan atau tentara?"

"Sudah pasti, Army." jawab Guanlin cepat tanpa pikir panjang.

"because a profession of it that made me meet someone that I love more than myself."

Jihoon terkekeh sebelum menoleh sekilas dan berkata dengan percaya dirinya. "That's me."

Guanlin tergelak pelan sebelum mengecup perut besar jihoon yang sedang dekat dengan wajahnya akibat posisi meraka sekarang. "Memangnya siapa lagi kalau bukan bundamu."

Untuk beberapa lama, Guanlin hanya bercengkrama dengan buah hatinya yang ada dalam perut jihoon. Kadang dibuat terkejut karena merasakan pergerakan disana. Jihoon tidak terlihat peduli dengan fokus memenangkan game yang ternyata ia mainkan bersama dengan papi dan juga papanya. Mereka terlihat kesal karena Jihoon yang selalu membuat tim mereka kalah. Mereka terus saja memaki Guanlin dengan perkataan yang membuat jihoon ingin tertawa. Tidak tahu saja rupanya jika jihoon yang sedang memainkan itu.

Captain • PanwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang