Breath Away - 1 -

166K 3.2K 117
                                    

[NOVEL SUDAH TERBIT BISA PEMESANAN MELALUI SHOPEE
ATAU HUBUNGI WA: 0895361042525]

REPUBLISH BERTAHAP BAGI YANG BELUM MEMBACA SILAKAN MEMBACA BEBERAPA BAB CERITA YANG MASIH AKU PUBLISH DI WATTPAD YA😘

Attention! CERITA INI BAKAL AKU PUBLISH JUGA DI KARYAKARSA jangan lupa follow akun karyakarsa aku: Pandalova. Teruntuk kalian yang pengen baca sampe tamat versi Novel tapi kantong kalian terbatas bisa banget baca di Karyakarsa aja. Aku bakal publish bertahap ya😊]

Thank you support kalian semua!
Enjoy reading!💃🏻

***

Kiara Shaenetta terbangun dari tidurnya ketika dering ponsel itu berbunyi entah untuk yang ke berapa kalinya. Tangannya bergerak meraih ponselnya dari atas meja kaca itu.

Penampilan gadis itu berantakan. Rambut panjang yang awut-awutan. Kiara Mengenakan kaos polos berwarna abu yang keliatan agak kebesaran di tubuhnya yang mungil dan hotpans berbahan jins. Tidak hanya penampilannya yang berantakan tetapi juga seisi apartemennya. Mulai dari sampah makanan dan minuman kaleng yang bertebaran sana-sini.

"Halo, Ma." Sahut Kiara dengan suara berat dan parau.

"Morning darling. Mama rasa kita harus bicara serius," Jawab Mama dari ujung telepon dengan nada ramah namun penuh penekanan.

"Bicarain apa lagi, Ma? Bukannya Mama lagi sibuk ngurusin launching produk terbaru brand kosmetik Mama." Balas Kiara dengan nada malas.

"Mama lagi dalam perjalanan ke apartemen kamu. Sebentar lagi Mama sampai. Bye darling." Sambungan telepon langsung dimatikan. Kiara menarik ponsel itu dari telinga lalu menatap layar ponselnya karena sambungan telepon tiba-tiba terputus.

Ya, bodo amat lah.

Kiara menguap lebar lalu bangkit duduk di atas sofa itu. Manik matanya tak sengaja bertemu pada sebuah gelas di atas meja kaca ruang tengah itu. Gelas berisi wine yang hanya tinggal setetes lagi.

Pasti gue mabuk lagi.

Kiara membuang napas. Kiara ingat tadi malam dirinya bersama Ellen dan Flowy berpesta ria di apartemennya merayakan ulang tahun Ellen. Siapa Ellen dan Flowy? Ya, dua teman dekat Kiara. Kiara melihat sekelilingnya, kemudian menemukan sebuah sticky note di dekat vas bunga.

WE LOVE YOU KIARA:*

Ponselnya berdenting. Satu notifikasi masuk ke ponselnya. Pesan Whatsapp dari Ellen.

Ellen : Hei, Bitch. Thanks untuk party kecil semalam. Sorry kita gak nginep. Soalnya Flowy mabuk berat jadi gue terpaksa anter dia pulang sebelum abangnya yang sedingin kutub itu pulang dari kantor. Lo juga jangan keseringan minum ntar gendutan baru tau rasa. Bye Bitch :*

Kiara tertawa pelan. Kiara bangkit lalu memungut sampah-sampah yang berserakan itu. Bisa kacau urusannya kalau sampai Mama mendapati apartemen Kiara seperti ini.

HUFT.

Ting!

Pintu lift terbuka di lantai enam. Seorang wanita paruh baya berpakaian rapi dan elegan berjalan anggun menuju ruangan apartemen bernomor 122 FE itu.

Wanita itu mengetikkan sandi apartemen dan tersenyum kecil lalu masuk ke dalam apartemen. Baguslah. Ternyata sandi apartemennya belum diubah.

"Oh god, Mom!" Kiara berbalik badan dan terkejut mendapati Mamanya sudah berdiri di ambang pintu dengan memasang senyum khasnya.

BREATH AWAY (TERBIT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang