"Tante uda nyampe di bandara ya, Kiara."
"Tante mau Kiara jemput?"
"Gak usah, Kia. Tante naik taksi aja. Kamu dirumah jagain Renn aja."
"Oh, oke, Tante. Tante hati-hati dijalan ya."
"Ngomong-ngomong kamu tuh tadi malem kenapa? Teleponnya kok di matiin tiba-tiba."
Uhuk!
Kiara tersedak potongan melon yang dimakannya mendengar pertanyaan dari Tante Retno di telepon. Yang bikin Kiara tersedak karena keinget hal apa yang membuat Kiara tiba-tiba matiin telepon Tante Retno.
Kiara melirik Renn yang duduk di hadapannya dengan mata memicing. Sementara itu Renn tampak cuek saja sambil memberikan senyum tipis.
"Ah...iya, Tante. Ehm, tadi malam Kiara..." duh gue paling gak bisa banget kalo ngeles.
"Oh! Iya, Tante. Kiara kebelet buang air tadi malem makannya buru-buru dimatiin. Hehe sakit perut, Tan."
Renn yang berada di depan Kiara berusaha menahan tawa.
"Oh...gitu. Tante kirain kamu kenapa. Demam atau kecapekan gitu. Renn gak jahatin kamu kan?"
"Hehe engga kok, Tan. Renn baik. Baikkk banget." Kiara melempar senyum lebar yang dibuat-buat ke arah Renn. Hal ini semakin membuat perut Renn menahan lucu dan ingin tertawa. Kiara tuh lucu banget ya kalau lagi bohong.
Setelah selesai berbicara ringan bersama Tante Retno di telepon sambungan telepon berakhir.
Ah, Akhirnya Kiara bisa bernapas lega. Fiuh. Kiara merasa dosa banget udah bohong terus sama Tante Retno.Ya gimana ya, ga mungkin juga gue bilang kalau tadi malem gue sama Renn lagi anu-anuan.
"Aku mau bilang ke Bunda kalau aku sayang sama Kiara, dan kita punya hubungan."
Dan kali ini Kiara tesedak lebih dasyat dari yang tadi. Buset!
Renn beranjak dari duduknya lalu berjalan mendekati Kiara. Renn menarik kursi yang ada di dekat Kiara lalu merapat padanya.
Kiara menoleh pada Renn. Kini mereka dalam posisi duduk tapi jaraknya tidak sejauh tadi.
"Renn, kayaknya terlalu cepat buat bilang ke Bunda kalau kita punya hubungan." jawab Kiara kikuk dan bingung.
"Kenapa? Aku udah sayang sama Kiara dari dua tahun yang lalu."
Hm... Gimana ya. Duh, pusing pala gue pusing. Gimana jadinya kalau Tante Retno atau bahkan Renn sendiri tau gue ini nyimpen banyak kebohongan. Mulai dari sewaktu gue ngelamar kerjaan ini gue bilang ke Tante Retno gue tinggal di kos-kosan kecil lah yang inilah yang itulah. Gue gak cerita ke Tante Retno kalau sebenernya gue itu cewek nakal petakilan yang punya Mama kaya raya dan gue lagi menjalani hukuman! fasilitas gue dicabut sampe ke apartemen mewah gue! Bahkan gue gak berani cerita jal ini sama Renn. Sumpah gue pusing.
Sejak kapan lo menyandang predikat 'pembohong' Kiara!
Renn memandangi wajah diam Kiara. Raut wajah Kiara kenapa ditekuk gitu? Hm, oke deh. Renn paham. Renn membuka suara lagi.
"Hm oke, Aku gak bilang ke Bunda kalau aku sama Kiara punya hubungan."
Kiara tersadar dari diamnya lalu menoleh ke arah Renn. Kiara bisa melihat bagaimana bibir laki-laki itu tersenyum tapi matanya menyiratkan nada kecewa.
"Aku ngerti, Kiara. Aku gak mau egois dan bikin Kiara sedih." Renn meraih piring salad buah yang ada didepan Kiara. Renn menancapkan garpu pada potongan buah pir yang berlumuran yogurt itu lalu menyuapkannya ke mulut Kiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
BREATH AWAY (TERBIT!)
عاطفية(CERITA INI TELAH DI TERBITKAN. INFORMASI ORDER NOVEL SILAKAN DM INSTAGRAM: @shalshaee atau bisa order melalui Shopee) *** Kiara pikir lowongan kerja yang dia temukan di terminal bagaikan malaikat yang bisa menyelamatkannya dari kemiskinan. Bekerj...