Breath Away - 24 -

56.9K 2.6K 273
                                    

Kiara melangkahkan kakinya menuju meja admin perpustakaan dengan tangan yang memegang tiga tumpukan buku berukuran besar. Kiara menghembuskan napas lelah. Dia benar-benar sudah sangat banyak ketinggalan mata kuliah. Tentu saja Kiara harus cepat mengejar ketinggalannya itu untuk memperbaiki semua nilai-nilainya yang total anjlok! Kiara masih punya waktu satu tahun dengan dua semester lagi sebelum dirinya memakai toga itu dan resmi lulus dengan reputasi yang baik.

Berat cuy. Melelahkan. Beginilah nasib mahasiswi yang bandel giliran menjelang semester akhir baru deh kelimpungan.

Kiara meletakkan tumpukan buku itu ke atas meja admin perpustakaan untuk segera di catat dalam daftar catatan pinjaman mahasiswa. Kiara menyeka peluh di sekitar dahinya.

Gila ya baru ngangkat tiga buku gue udah cengap. Keliatan banget gue jarang megang buku.

Etdah.

"Eh, Kiara tumbenan mau masuk perpus terus minjem buku." sahut suara wanita admin perpustakaan kampus itu. Usianya masih muda ya sekitar tiga puluhan lah. Mahasiswa disini biasa memanggilnya Kak Ola. Kak Ola ini gak suka dipanggil 'Ibu'. Katanya karena dia belum menikah jadi gak mau dipanggil 'Ibu'.

"Hehe iya, Kak. Mau ngejar ketinggalan. Sumpah parah banget." Kiara menarik kursi lalu duduk sambil menunggu Kak Ola mencatatkan bukunya.

"Tuh, kamu sih banyak kasusnya. Seharusnya kan tahun ini udah wisuda."

Kiara memberikan cengiran tak berdosa. Ya gimana ya Kiara yang dulu bukan Kiara yang sekarang. Dulu mungkin Kiara sepele dengan yang namanya Kuliah, Baginya datang, duduk, isi absen terus cabut ke kafetaria kampus itulah hidup mahasiswa keren. Sekarang jelas udah beda dong!

Kiara punya motivasi tersendiri mengapa dia harus segera mengejar ketinggalannya biar gak gagal lagi wisuda tahun depan. 'Jadi Istri Renn Marvin!' itulah motivasi Kiara. Hehe.

Bebas dong setiap orang berhak punya motivasi masing-masing untuk membuat dirinya jadi lebih baik kan.

"Kamu mau pinjem berapa lama, Kia?"

Kiara tersadar dari lamunannya lalu melihat Kak Ola. Duh mau pinjem berapa lama ya? Kiara bingung mau berapa lama dia minjem buku-buku ini soalnya belum bisa dipastikan kapan otaknya bisa mencerna semua isi buku ini. Belum lagi dia disibukkan dengan anak asuhnya di rumah. Argh.

"Ehm, biasanya berapa minggu ya Kak?" Kiara malah balik nanya.

"Biasanya gak boleh lewat dari sebulan. Peraturan dari kampus."

"Oh yaudah deh Kak kalau gitu sebulan aja hehe." Kiara nyengir lagi. Kak Ola senyum sambil geleng-geleng. Keliatan banget ya Kiara selama kuliah disini baru perdana ini minjem buku di perpus.

"Oke, ini catatan bukti tanda pinjamnya ya. Nanti kalau kamu mau kembalikan catatan ini harus dibawa, kalau hilang bisa denda."

"Siap, Kak Ola!" jawab Kiara mantap. Kiara segera mengambil buku-bukunya.

Kiara melangkah keluar dari perpustakaan. Karena sudah tidak ada mata kuliah ujian lagi Kiara mau langsung pulang.

BRUK!

Kiara terkesiap kaget saat menabrak sesuatu di depannya. Berhasil membuat buku-buku di tangannya membanting lantai. Seperti dalam film-film roman picisan si penabrak pun berjongkok membantu Kiara mengutip buku-bukunya.

"Sorry-sorrry, gue gak lihat." Ucap Kiara yang merasa bahwa dirinya yang salah karena tidak fokus melihat jalan akhirnya nabrak cowok di depannya.

"Gak apa-apa, gue juga minta maaf. Bytheway, gue kesini memang lagi nyariin lo. Lo Kiara kan?"

BREATH AWAY (TERBIT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang