Breath Away - 22 -

64.7K 2.3K 259
                                    

[ REPUBLISH ] Banyak yang minta visualisasinya cerita ini :'v gue sengaja gak naro visualisasi apapun karena takut ga sesuai ekspektasi kalian aja. Soalnya kan imajinasi kita pasti beda gitu yakan.

Tapi yaudah deh ini gue kasih visualisasinya:'v gue suka aja gitu liat Shawn sama Camila♡
Jangan lupa di puter ya gaes video di atas😘😘

※※※

Napas Kiara tersenggal akibat ciuman panas yang terjadi beberapa menit yang lalu. Cepolan rambutnya juga sudah berantakan. Kini kedua manusia itu sedang berada di mobil. Waktu juga sudah menunjukkan malam. Dermaga ini sepi dan gelap. Mereka berdua sama-sama tidak berniat pulang saat ini juga. Hem belanja kok lama banget ya? Bodo amat sama apa yang akan dikatakan orang rumah nanti, sepertinya mereka mau menyelesaikan permainan ini dulu disini.

"Kiara... Do you wanna play a game?" Napas Renn tidak kalah memburu, "Disini."

Mata Kiara membulat mendengar kalimat yang barusan Renn ucapkan.

"What?! Disini?! Gila lo, Renn. Ntar gimana kalau ada-" ucapannya tertahan. Kiara mendesah saat tangan Renn mulai meraba dadanya. Renn memandangi wajah Kiara, dia selalu suka wajah Kiara dengan bibir tergigit seperti ini. Berkali-kali lipat membuat dirinya terangsang.

Renn kembali menabrakkan bibirnya. Ciumannya cepat dan tergesa. Lumatan demi lumatan terjadi disana. Kiara tidak bisa menolak itu, adrenalin dalam dirinya sudah mulai ikut terpacu. Renn menggigit bibir bawah Kiara membuat Kiara memejam. Kalau begini mah Kiara mana bisa nahan woi!

"Renn... Gue pake celana jeans. Susah. Mending kita lanjut di rumah aja ya..." desah Kiara dengan mata yang mulai kembali memejam.

Seolah tidak perduli dengan hal itu Renn menarik kaos Kiara ke atas. Meraba pengait bra Kiara lalu melepasnya dengan cepat.

"Aku udah gak bisa nahan, Kiara."

Kiara spontan menoleh ke bawah pada aset milik laki-laki itu yang kelihatan menonjol, mata Kiara mengerjap berkali-kali.

Renn yang sudah tidak bisa menahan dirinya langsung melumat gila dada Kiara. Kiara mendesah dengan tangan yang meremas rambut belakangnya.

"Renn..."

Dasar ya dimanapun dan kapanpun kalau Renn udah terangsang mau gimana pun pasti mereka having sex! Libido tinggi laki-laki ini memang susah di tolak. Kiara dibuat tidak bisa berkutik dibawah kendali Renn Marvin.

Kiara mendesah lagi dan lagi saat tangan itu bergerak mau menurunkan celananya kebawah.

Kiara menarik kepala Renn lalu memagut bibirnya dengan agresif. Tangan Kiara ikut membantu menurunkan celananya dengan tergesa-gesa. Akhirnya Kiara tergoda juga. Persetan sama tempat dan waktu. Setelah celana itu lolos dari kakinya Kiara segera bergerak naik ke pangkuan Renn.

"Lo buat gue gila!" Desis Kiara dengan tangan yang langsung melingkari leher laki-laki itu.

"Terusin Kiara... Jangan berhenti." Renn berucap lirih dengan mata yang mulai memejam menahan sensasi gila dibawah sana saat Kiara mulai bergerak di atasnya. Satu tangan Kiara turun meraba restleting celananya.

"Renn, lo yakin gak mau ngelanjutin di rumah aja?" Kepala Kiara mendangak menatap laki-laki itu.

Absolutely no! Renn mana bisa lanjut di rumah. Beneran deh bakalan kesiksa abis di bawah sana kalau harus nunggu sampe rumah.

"Kalau bisa keduanya, kenapa enggak? Disini..dan di rumah." mata Renn yang sayu menatap Kiara dengan senyum nakal. Berhasil membuat wajah Kiara memerah.

BREATH AWAY (TERBIT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang