Breath Away - 20 -

51.5K 2.4K 100
                                    

"Lo kenal sama Renn Marvin?"

Kiara mengulangi pertanyaannya lagi. Kiara memasang wajah serius. Seketika segalanya membuat Kiara jadi penasaran.

"Ra, Renn Marvin itu orang berpengaruh di dunia balapan. Skill balapan dia gak ada yang bisa nandingi. Gue sendiri akui Renn itu nyaris sempurna. Dia itu smart, tajir, punya fisik dan tampang yang oke. Gue kenal dia karena kita satu komunitas." Dilon menghela napas sebentar, "Tapi kejayaan Renn lenyap saat dia ngalamin kecelakaan yang membuat dia trauma berat dan jadi sosok yang aneh. Semua orang...menjauh dari dia. Terlebih lagi saat semua orang tau kematian Fiona karena dia." lanjut Dilon dengan suara pelan.

Flowy dan Ellen yang tidak tahu-menahu soal perbincangan Kiara dan Dilon hanya bisa menyimak saja sambil sesekali melempar pandang.

Cukup hening beberapa menit hanya ada suara-suara riuh dan berisik dari musik.

"Lo mau tau tentang Fiona kan? Fiona itu cewek paling populer di komunitas kita. Dia tergila-gila sama Renn, menurut gue dia...terobsesi sama Renn. Bahkan Fiona berani ngelukai dirinya sendiri kalau Renn menolak keinginan dia."

Kiara masih diam. Meskipun ada rasa geram di hatinya setelah mendengar seperti apa karakter si Fiona ini. Kiara sudah bisa membayangkannya. Sialnya aja orangnya udah gak ada.

"Setelah kematian Fiona, Renn seakan hilang begitu aja. Gak ada satupun yang tau gimana kabarnya dan dimana dia berada. Tapi hari ini lo datang kesini dan bawa foto ini... Gue yakin lo pasti kenal dekat sama Renn Marvin." mata Dilon memicing sedikit.

Flowy dan Ellen hanya melempar pandang. Biarlah ini menjadi urusan Kiara dan Dilon. Sebagai seorang sahabat mereka memiliki prinsip Ada beberapa privasi yang boleh di campuri dan tidak boleh dicampuri. Lagian Flowy-Ellen juga udah janji sama Kiara untuk gak memberitahu siapapun tentang hubungan yang bagaimana yang terjalin antara Kiara dan Renn. Sekalipun itu Dilon, pacarnya Flowy.

"Gue cuma... Gue gak percaya kalau sepupu Briyan itu meninggal karena Renn. Renn itu bukan pembunuh." Kiara menggeleng pelan.

Dilon tersenyum. Senyumnya aneh membuat bulu kuduk Kiara meremang. Kenapa nih anak malah senyum?

Dilon memilih untuk meraih gelas berisi alkohol miliknya lalu meneguknya. Jauh di dalam batin Dilon ikut membenarkan ucapan Kiara. Kematian Fiona pada dasarnya memang bukan karena Renn Marvin hanya saja tidak ada bukti akurat yang dapat membuktikan akan hal itu.

Kiara cuma bisa tercenung diam setelah mendengar beberapa cerita yang keluar dari mulut Dilon meskipun belum memberikan jawaban jelas tentang penyebab kematian Fiona. Yang Kiara analisa adalah cara mereka menjauhi dan menyudutkan Renn baik itu karena kondisi mentalnya yang terganggu atau kematian Fiona, benar-benar berdampak sedemikian buruknya bagi kondisi psikologis Renn. Renn udah cukup menderita selama dua tahun belakangan ini, seandainya waktu mempertemukan mereka lebih cepat, Kiara tidak akan membiarkan hal semacam ini terjadi. Dari tatapan mata Renn Marvin yang begitu lemah dan tulus Kiara yakin bukan Renn penyebab kematian Fiona.

Hanya satu pertanyaan Kiara, lalu sebenernya apa yang jadi penyebab kematian Fiona?

Sementara itu di tempat lain. Jauh dari gemerlap suasana klub malam. Briyan bersama teman-temannya berada di basecamp mereka. Lebam di wajah Briyan masih terlihat jelas. Tatapan matanya tajam.

"Gue udah nunggu dua tahun. Orang itu harus mati ditangan gue." Briyan mengepalkan tangan kuat.

"Percuma, Yan. Lo gak tau dimana dia berada. Dia terlalu misterius dan kita gak berhasil ngelacak identitas dia. Kita cuma temukan fakta kalau dia ternyata...alumni kampus lo dua tahun yang lalu."

BREATH AWAY (TERBIT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang