Breath Away - 4 -

92.7K 3.5K 188
                                    

Jangan lupa follow instagram gue ya cintahhh @shalshaee
Supaya kita bisa ngobrol-ngobrol manjah seputar dunia wattpad 😘 biar kita saling menghalu bersama wkwkwkwk
Kalau mau follback boleh banget langsung DM aku aja ya🥰

Enjoy reading!

****

"Ini memang rumit dan sedikit kurang masuk akal. Tapi begitulah kenyataan yang ada di hadapan kamu. Anak saya, Renn Marvin. Dia punya gangguan psikologis. Semacam trauma berkepanjangan yang susah disembuhkan."

Wow. Gue bakalan ngasuh anak psycho?

Ups, bukan anak. Cowok psycho.

Kiara membisu. Tadinya memang ini terlihat seperti lelucon. Tapi melihat raut wajah Tante Retno yang sendu seperti itu mana bisa Kiara menganggap hal ini lelucon. Hal ini nyata. Iya, nyata. Kiara akan mengasuh anak Tante Retno yang usianya tidak jauh dari usia Kiara. Sulit memang untuk di percaya.

"Saya sering melakukan perjalanan dinas keluar kota. Saya tidak bisa terus ada menemani Renn. Dulu Renn punya pengasuh, tapi dia mengundurkan diri. Renn kadang memang bersikap tidak ramah dan kurang baik." lanjut Tante Retno. Kiara tidak berkomentar apapun, membiarkan Tante Retno bercerita tentang anaknya.

"Usia Renn tahun ini menginjak 24 Tahun. Dia masih gak berani keluar rumah. Takut mendengar suara berisik seperti kendaraan, klakson, atau suara sirine. Bisa-bisa dia mengamuk dan membanting apapun yang ada di depannya."

Mendadak napas Kiara berhembus berat. Pantas saja gajinya besar ternyata pekerjaan ini memang benar-benar rumit.

"Jangan pernah meninggalkan Renn sendirian. Anggap aja kayak seperti kamu mengasuh anak 10 tahun. Jangan buat Renn marah atau kesal. Apa yang dia mau kamu usahakan kamu turuti aja," pinta Retno dengan sorot mata berharap. Berharap bahwa Kiara akan bersikap baik pada Renn dan tidak mengundurkan diri, seperti puluhan pengasuh sebelumnya, "Sebenernya siang ini saya akan pergi ke Singapore, bertemu psikiater yang paling bagus untuk Renn."

"Kalau Kiara boleh tau, apa yang membuat Renn bisa alami gangguan seperti ini, Tante?"

Retnosari terdiam sesaat. Lalu menyeka air matanya.

"Kecelakaan dua tahun lalu. Kecelakaan beruntun paling mengerikan dalam sejarah hidup keluarga kami, Kia. Kecelakaan itu mengakibatkan mobil meledak dan terbakar. Saat itu Almarhum Papanya Renn baru pulang dari New York. Berniat memberi Renn kejutan dengan menjemputnya di kampus. Di perjalanan pulang kecelakaan itu terjadi. Renn terlempar keluar dan kepalanya membentur jalan kemudian dia menyaksikan sendiri ledakan dan api yang melahap habis mobil itu. Kejadian itu menimbulkan bekas mendalam bagi Renn."

Kiara tersentuh. Kiara mendekat ke arah Tante Retno. Memeluknya. Tidak mudah rasanya kehilangan orang yang dicintai. Kiara tahu betul bagaimana perasaan wanita paruh baya itu. Belum lagi anak semata wayangnya yang tahu-tahu mengidap gangguan psikologis.

"Kiara janji bakalan jagain Renn, Tante. Kiara gak akan ninggalin Renn. Semoga Renn bisa segera disembuhkan."

※※※

Kiara saat ini berada di kamarnya. Kiara menata pakaiannya di lemari. Kamar ini cukup luas dengan dekorasi yang feminin. Tante Retno seperti katanya tadi akan pergi ke Singapore bertemu psikiater untuk anaknya. Sudah lima belas menit lalu Tante Retno berangkat menuju bandara. Sekarang suasana senyap dan sunyi.

Kiara menjatuhkan badannya di tumpukan kasur lembut itu. Memijit pelipisnya pelan. Ponselnya berdering. Telepon dari Ellen. Kiara menoleh ke nakas lalu meraih ponselnya.

BREATH AWAY (TERBIT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang