Prolog

568 96 146
                                    


Aku memandang langit senja dengan decak kagum, petang ini aku duduk bersama seseorang yang cukup membuatku nyaman. Ia cowok yang berhasil bertahan di sisiku walau aku tak mencintainya, aku senang ia masih setia padaku. Tapi aku sedih, karena aku tak bisa sekalipun membiarkannya memasuki pintu hatiku.

Sejak awal pertemanan, aku sudah mengatakan jika aku suka dengan sahabatnya, Aphni Okasa.

Flashback ON

Tepatnya, waktu itu aku masih kelas 8, tanggal 6 Agustus 2017 pukul 21.28 WIB. Saat itulah aku pertama kalinya di chat oleh seorang cowok lewat LINE.

AP

Hari ini

Assalamualaikum
Intro

Begitulah katanya, aku tak membalas chat darinya. Aku hanya membaca, karena ada beberapa alasan yang membuatku enggan membalas chat darinya. Alasan pertama, aku tak tau apa arti kata intro. Alasan kedua, aku tak kenal dengan orang itu. Alasan ketiga, aku mengantuk dan kukira itu hanyalah mimpi. Usai aku membaca, aku langsung menghapusnya, aku pun bergegas tidur.

Esoknya, pukul 04.02 saat aku mengecek handphone, ada satu chat LINE. Ku buka,

AP

kemarin

Intro

Ia mengirim chat lagi, mataku terbelalak kaget. Ternyata, kemarin bukanlah mimpi belaka, ia mengirim chat pada pukul 21.34 WIB. Sekali lagi aku tak membalas chat darinya, aku masih ragu untuk chat dengannya. Aku tak tau keraguan apa ini. Aku menutup ponsel dan bergegas mandi, usainya aku kembali melihat handphone karena ada 3 chat LINE. Saat ini pukul 04.52. Ada sebuah chat dari ⚡AP⚡ lagi, ku buka dan ku lihat.

AP

Kemarin


Intro

Hari ini

Pesan yang belum di baca

Intro


Lagi lagi ia mengirim chat seperti itu, aku itu gak paham arti intro. Jadi ku putuskan tak membalas chat darinya. Aku beralih pada chat berikutnya, ternyata hanyalah LINE EVENT.

Ku matikan handphone dan berangkat sekolah, aku diantarkan ibu bersama adikku. Adikku kelas 7, namanya Zeryto Upendo. Kami menaiki motor bertiga, sesampainya di sekolah, aku dan Zery bergegas memasuki gerbang sekolah. Hampir saja telat, tapi syukurlah masih beberapa menit lagi bel berbunyi.

Aku berada di kelas 8E bersama tiga sahabatku, yaitu Nelich Soug, Neiva Gizmu, dan Yorliva Lopy. Nelich Soug adalah salah satu teman SD ku, ia mempunyai gingsul yang membuatnya unik, dan ia pintar dalam segala pelajaran. Neiva Gizmu adalah temanku yang sipit, mancung, dan pendek, ia mudah panik, ia juga pendiam, dan ia orang yang introvert, mugkin karena ia pemalu. Dan Yorliva Lopy adalah teman yang membuatku tertarik, ia memiliki bulu mata panjang dan tebal, ia selalu bisa bersikap dewasa saat kami sedang panik, ia lebih tua dari kami. Dan ada satu sahabatku yang berbeda kelas, namanya Nauhka Ertun, ia teman pertamaku di SMP De Mooiste ini, ia periang, baik, perhatian, mudah bergaul dan lebih pendek dariku, ciri khasnya adalah mata panda dibalik kacamata merah hitam miliknya.

Pelajaran berlangsung tanpa ada kendala, kemudian dilanjutkan dengan sholat dhuha. Semua siswi berkumpul di aula bawah, sedangkan untuk para siswa berkumpul di aula atas. Saat ini aku tak melaksanakan sholat karena sedang berhalangan.

Tangan kananku menggenggam handphone, tetiba saja ponselku bergetar dan menyala. Menandakan ada sebuah chat masuk. Ku lihat, ada chat LINE dari ⚡AP⚡?!

Untuk kedua kalinya aku terbelalak,

AP

Hari ini

Intro

Pesan yang belum di baca

Intro


Apa sih nih anak, bener-bener deh. Sepertinya aku harus bertanya pada Nauhka Ertun. Sebab sahabatku satu itulah yang kenal hampir semua orang di sekolah ini. Usai sholat dhuha, istirahat pun di mulai.

"Nau!" teriakku memanggil Nauhka.
"Anyeong Mincah, ada apa?" tanya Nauhka.
"Hai juga, ini aku mau tanya tentang anak ini," ucapku sambil menunjukkan chat line dari ⚡AP⚡.

"Oh anak ini!" sahut Nauhka.
"LINE!" Bunyi notif dari ponselku.

Ku lihat chat LINE.

AP

Hari ini

Intro
Intro

Pesan yang belum di baca

Intro

Aku mendengus kesal, lagi dan lagi ia begitu. Aku menunjukkan pada Nauhka, ia hanya tertawa kecil setelah melihat wajah kesalku.

"Kenapa gak di bales? Baik kok anaknya," ujar Nauhka menanggapi.
"Tapi kamu yakin?" tanyaku tak percaya.
Nauhka mengangguk mantap dengan senyuman terlukis di bibir mungilnya.
"Coba bales dulu deh, ntar aku tunjukin anaknya kalo ketemu," ucapnya meyakinkan.

AP

Hari ini

Intro
Intro
Intro

Apa

Sapa namamu
Ak Aphni 8A

Aku menunjukkan pada Nauhka dengan raut wajah yang tetap terlihat kesal, Nauhka manggut-manggut dan ia menarik lengan kananku. Tangan kananku masih menggenggam erat handphone.

Nauhka dan aku berjalan menuju kantin, aku melihat seorang cowok yang di tunjuk oleh Nauhka. Ia tinggi tentunya, ganteng sih iya namanya aja cowok, aku tak seberapa bisa menilai penampilan.

"Udah tau kan?" tanya Nauhka menoleh padaku. Aku mengangguk dan menarik Nauhka menuju supermarket. Aku masih memilih sesuatu yang ingin ku beli, akhirnya aku mengambil sebotol ai dingin dan dua buah bolu coklat. Aku berjalan menuju kasir, Nauhka sudah menungguku di depan pintu supermarket. Kini giliranku untuk membayar, karena di tempat kasir ada kaca, aku memperbaiki sedikit puncuk jilbabku.

Dan aku baru sadar, ternyata ada seorang cowok yang tepat di belakangku. Mataku terbelalak untuk kesekian kalinya, aku melihat Aphni ada tepat di belakangku.

"OMG! Semoga cepat selesai dan masuk kelas!" batinku masih dengan keterkejutan yang menyebalkan.

Aku segera menghampiri Nauhka setelah membayar barang yang ku beli.

"Seberapa tingginya?" tanya Nauhka.
"Ya masa' aku tau, yang jelas tinggian dia, udah ayok ke kelas," ajakku.

Nauhka mengangguk, sebelum kami keluar supermarket, Aphni lebih dulu keluar. Mau tak mau, aku dan Nauhka memberikan jalan.

Setelah itu, kami keluar supermarket dan berjalan menuju tangga. Belum sempat aku menaiki satu anak tangga, tepat di hadapanku ada Aphni yang berdiri. Entahlah sihir apa ini sampai aku harus mematung di tempat. Aku memandang nama di seragamnya, kulihat jelas "Aphni Okasa" .

*****

Tanggal: 21 Januari 2019
Mtajnh
Vote and comments please

LOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang