Empat tahun kemudian...
"Aphni, aku berhenti untuk terus mengagumi dirimu, aku berhenti untuk menyukaimu, aku juga berhenti untuk mencintaimu. Sudah cukup untuk aku sadar pada batasanku yang terus mendoakan dirimu untuk menjadi milikku. Kini, aku berhenti untuk segala hal tentangmu. Hanyalah tersisa satu hal yang takkan pernah membuatku berhenti, aku akan terus mendoakan dirimu agar mendapat yang terbaik untuk segalanya. Karena aku juga akan mendoakan semua orang yang pernah menempati kenangan bersamaku. Ada suatu hal yang perlu kamu tau, itu juga jika aku bisa memberitahumu, aku menyukaimu pada saat pandangan mataku terjatuh pada tatapan tajammu yang menyimpan kehangatan. Terimakasih cinta, sudah mengenalkanku dengannya. Aku cukup sadar, jika kini lah saatku harus berhenti. Berhenti untuk mengejar cinta yang semu dalam ilusi," batinku berujar dengan tatapan nanar ketika memandang foto Aphni yang kuedit dengan fotoku, seolah-olah aku dan dia pernah foto bersama.
Kini, jariku bergerak untuk menghapus segala hal tentang dia. Kecuali satu hal yang tak bisa ku hapus saat ini, cintaku padanya. Fotomu akan kukenang dalam memori ingatan bersama dengan rasaku yang tersimpan untukmu, wajahmu akan tetap kuingat dalam kalbu dengan senyuman hangatmu yang manis, juga aku akan mengenang awal perkenalan kita yang dimulai dengan rasa penasaran masing-masing dan berakhir dengan hatiku yang memilihmu.
Aku berhenti sekarang untukmu yang disana, cintaku yang pertama. Beruntung, aku pernah mencoba untuk mengatakan jika aku menyukaimu, aku tak pernah menyesal telah mengungkapkan dengan kemauanku sendiri. Asal sudah dicoba, hatiku akan lega bersama kenangan yang tetap menemaniku.
"Aku berhenti mencintaimu, Aphni," ucapku disertai senyuman tulus.
Aku tak tau, sejak kapan aku sudah melamun terdiam membisu. Aku juga baru sadar, dihadapan ku kini ada seseorang yang tengah kupikirkan dalam lamunan. Apa ia mendengar kalimat tadi? Oh tidak, bagaimana jawabanku? Semoga ia tak mendengar, semoga...
"Gapapa, memang harusnya gak kamu paksakan. Semoga kamu senang dengan keputusan yang udah kamu ambil," ujarnya dengan tatapan bersahabat.
Aku hanya mengangguk pelan dan tersenyum seadanya. Hatiku terlalu sakit untuk mengingat kejadian ketika tak sengaja melihat Aphni memeluk seorang cewek dalam Status WA milik Aphni dengan caption 'Bajak dulu deh😆'.
"Sorry telat. Macet banget," ucap seorang cewek yang sangat kuingat jika cewek inilah yang dipeluk Aphni dalam status WhatsApp kemarin siang.
"Gapapa, duduk sini," timpal Aphni dengan menarik kursi sebelah kanannya.
"Udah lama?" Tanya cewek itu padaku dengan menampilkan senyum bersahabat.
"Gak juga," jawabku yang disertai senyuman manis.
"Oh ya? Oka bilang, kamu datang sepuluh menit lebih awal. Pasti lama, ya.. maaf tadi macet," ujarnya dengan menggenggam kedua tanganku disertai wajah bersalah.
Aku tersenyum manis dan menggeleng, "Santai aja, aku biasa gini.. aku juga minta maaf udah ganggu waktumu," ucapku.
"Hai!" Sahut seseorang yang menggangu dengan menggebrak meja membuatku sedikit terlonjak kaget.
"Weh, sante!" Timpal Aphni dengan kekehan kecil.
Stospish duduk di kursi kananku, meja ini berbentuk persegi panjang yang muat untuk empat hingga enam orang.
"Lama amat!" Semburku pada Stospish.
"Macet noh," ujar Stospish setelah memesan minuman.
"Masa?" Tanyaku sambil mengangkat alis kiri dengan jail, seakan-akan tak percaya.
"Hm, iya," jawabnya dengan mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya di atas meja.
"Kenapa sih? Berisik!" Sahutku yang berhasil menghentikan aksinya.
"Haus," ujarnya sambil bersandar tak bersemangat.
"Tunggu aja dulu, bentar lagi selesai. Tuh," ucapku dengan menunjuk seorang pelayan perempuan dengan nampan yang diatasnya terdapat milk shake coklat pesanan Stospish.
"Jadi, kita kumpul disini mau bicarakan sesuatu," ucap Aphni yang menghentikan aksi Stospish menghabiskan minumannya.
"Bicara apa?" Tanya Stospish yang mulai penasaran.
Aphni menggerakkan jarinya dengan lincah pada benda pipihnya, ia pun menyodorkan benda pipih itu ke tengah-tengah meja agar kami bisa melihat apa yang ingin Aphni tunjukkan.
"Apa itu?" Tanya cewek di samping kanan Aphni, aku lupa untuk kenalan dengannya.
"Sebuah video kecelakaan antara motor Harley dengan mobil kijang putih yang memakan banyak korban. Yang sangat dirugikan dalam kecelakaan ini harusnya pengendara motor Harley itu, bukan para penumpang mobil kijang putih. Liat nih videonya," penjelasan Aphni dengan menekan tombol segitiga yang memutar runtutan video.
Terlihat sangat jelas, motor Harley itu benar-benar menabrak bagian depan mobil kijang putih. Seharusnya, pengendara motor Harley itu terpental dan menjadi korban yang dirugikan. Tetapi, mobil kijang putih itu terbelah dua dan sudah tak berbentuk layaknya mobil.
Terdapat empat orang dewasa yang meninggal dikarenakan kehabisan oksigen akibat terhimpit pecahan kaca mobil dan bagian mobil. Ada dua anak bayi berjenis kelamin perempuan dan laki-laki yang kini dilarikan ke RSUD terdekat, kepala belakang bayi perempuan itu terus mengalami pendarahan. Sedangkan dada kiri bayi laki-laki itu tertusuk pecahan kaca hingga menembus, beruntung sekali kedua bayi itu masih bernafas dan keadaannya lebih baik dibandingkan orang tuanya.
Diduga, aksi pelaku sudah terencana dan berpengalaman. Para polisi tengah melakukan penyelidikan lanjutan untuk menemukan si pelaku berada. Banyak warga yang semakin mengalami keresahan karena aksi pengendara motor Harley dengan warna coklat keemasan pada jaket dan badan motor.
Ciri khas si pelaku rupanya membuat polisi semakin ketat menjaga warga sekitar agar tidak memakai apa yang pelaku tadi kenakan. Para warga juga setuju dengan cara polisi agar bisa menemukan si pelaku misterius, pasalnya si pelaku sudah membuat kecelakaan beruntun secara berencana pada beberapa tempat yang sangat meresahkan warga sekitar.
"Kita harus waspada agar tak bertemu si pelaku, begitukah maksudmu ingin kita berkumpul?" Tanyaku pada Aphni.
Aphni menggeleng pelan, "Justru, kita harus bertemu si pelaku. Aksinya sudah sangat meresahkan warga, kejadian macet kalian tadi ialah salah satu aksi kecelakaan si pelaku dengan kendaraan lain. Pasti akan memakan korban yang lebih banyak lagi jika kita terus berada dalam diam tanpa mencari tau kebenaran si pelaku melakukan aksi itu," ucap Aphni dengan wajah yang tidak main-main.
"Tapi, kita juga akan menjadi korban, kan? Kenapa malah menggali kuburan sendiri?" Tanya seorang cewek itu dengan wajah tidak mengerti.
"Lebih baik kita mencoba dulu, bukan? Daripada si pelaku semakin gencar menguasai ketakutan warga," jawab Aphni dengan meyakinkan 'semua akan kembali baik-baik saja'.
"Apa yang perlu kita lakukan buat ketemu si pelaku?" Tanya Stospish yang cukup tertarik karena aksi si pelaku.
"Itulah tugas kita untuk memikirkan solusinya. Kita sebagai detektif berpengalaman harus bisa memecahkan masalah ini. Kalo masalah kecil ini aja gak bisa kita selesaikan, gimana mau nyelesaikan masalah yang lebih besar? Dan tetap pada prinsip pertama kita, jaga identitas agar tak ketahuan para warga, polisi, apalagi si pelaku," jawab Aphni dengan menekan pelipisnya, sepertinya ia pusing memikirkan tugas detektif yang semakin hari semakin berat saja.
"Kalo gitu, cewek ini siapa? Seorang detektif juga?" Tanyaku setelah berhasil memikirkan cara berkenalan yang tepat.
"Iya, aku detektif juga. Namaku Axora Lerua. Salam kenal, Mincah.." jawab cewek ini dengan menyodorkan tangannya meminta jabatan disertai senyuman bersahabat.
Aku pun mengangguk dan menyambut jabatan tangannya disertai senyuman lebar karena ia sudah mengenal namaku sebelum aku memperkenalkan diri.
"Pacar Aphni sejak lulus SMA," bisik Stospish yang membuat jantungku seakan-akan mencelus karena terkejut dengan fakta itu, tapi aku hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.
BRRREEEEM! BRRRUUAAK! BRRREEEEM!
****
Tanggal: 30 April 2019
Mtajnh
Vote and comments please
![](https://img.wattpad.com/cover/175953792-288-k65383.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOL
RomanceSekarang aku tau perbedaan antara suka dengan cinta. Suka adalah proses awal untuk mencintai. Dan cinta adalah sebuah proses ingin memiliki. Tapi yang tidak ku mengerti adalah tentang diriku, terkadang aku ragu jika aku suka padanya. Dan terkadang a...