Bab 1

280 77 118
                                    

Nauhka telah menaiki beberapa anak tangga, aku pun bergegas menyusul Nauhka. Sempat kulirik jika Aphni tersenyum hangat padaku. Aku segera memalingkan wajah dan berlari menaiki tangga. Masih bisa kudengar jika teman-teman Aphni membicarakan tentang diriku.

Aku tak mempedulikan, aku telah memasuki kelasku dan Nauhka ikut masuk ke kelasku. Aku, Neiva, Nauhka, dan Yorliva duduk membentuk sebuah lingkaran kecil. Kami berempat berbincang sambil memakan bekal. Tinggal beberapa menit lagi, pelajaran akan di mulai. Namun, Nauhka membuka topik yang membuat kedua sahabatku penasaran.

"Mincah tadi ketemu sama cowok loh! Terus tadi di kantin ketemu, di supermarket ketemu, di depan tangga juga ketemu. Mungkin nanti pulangnya satu arah jalan?!" teriak Nauhka heboh.

"Apaan sih, kan di kantin ketemu karena kamu yang narik lenganku, di supermarket ketemu kan ada barang yang pingin dibeli, dan di tangga tadi kan cuma kebetulan!" sahutku menimpali.

"Ya elah Ca, sewot banget sih. Hm?" goda Neiva yang semakin membuatku kesal.

"Ya Allah, mukanya merah loh! Kamu marah atau malu Ca?" tanya Yorliva antusias.

"Marahlah! Ngapain malu coba?! Uh, kalian tuh ya, jangan godain kayak gitu. Balik ke kalian aku kapokin loh!" ujarku menakuti.

"Hahaha iya iya deh. Udahan atuh marahannya," ujar Nauhka.

Bel berbunyi menandakan pelajaran telah di mulai, Nauhka kembali ke kelasnya dengan segera. Semua berjalan lancar sampai tiba waktunya untuk pulang. Baru selesai aku memasukkan buku ke dalam tas, eh ada chat LINE aja. Kalo sampe dari LINE EVENT? Uh, awas aja!

Ku buka handphone dan melihat chat LINE.

AP

Hari ini

Ak Aphni 8A

Pesan yang belum di baca

Siapa kamu?

Lagi-lagi Aphni yang memberi chat, apa sebegitu penasaran padaku? Aneh banget! Aku pun membalas chat dengan apa adanya.

AP⚡

Siapa kamu?

Orang

Namanya?

Kepo

Kelas berapa?

Kepo

Oh ya udah

Ya terus
Ngapain masih chat
Bye

Bye
Waalaikumsalam

Aku menutup ponsel dan segera bergegas menuju gerbang sekolah. Aku sudah di jemput, kami bertiga menuju perjalanan pulang. Lampu lalu lintas berubah merah, kami harus berhenti menunggu lampu berubah hijau. Aku menoleh ke kanan, kembali seperti kejadian sebelumnya. Aku kembali terbelalak tak percaya jika Aphni juga satu arah jalan denganku?!

Aku memalingkan ke arah lain, lampu sudah berubah hijau. Kendaraan kembali melaju mengikuti jalan. Dan selama perjalanan pulang, setiap jalan yang telah ku lewati, Aphni juga melewatinya.

"Ini 'paan sih! Haduuh!" Batinku menggerutu.

Sesampainya di rumah, aku bergegas mandi dan belajar. Aku mengecek handphone karena menyala. Ada dua belas chat dari WhatsApp, kubuka.

LOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang