Bab 10

122 45 42
                                    

Cowok itu mengulurkan tangan, meminta jabatan.

"Boleh kenalan?" Tanyanya masih meminta jabat tangan.

Aku hanya mengangguk, namun lenganku ditarik menjauh cowok itu.

"Siapa namamu?! Aku Kyla Albay?! Hei..dengar aku kan?!" Teriak cowok itu sambil melambaikan tangan.

Ketika aku sudah tak melihat cowok itu, ia berhenti menarik lenganku.

"Tadi siapa?" Tanya Stospish dengan tatapan yang aneh.
"Hmm kepo ya?" Jailku.
"Aku tanya, kalo kepo itu maksa" jawabnya santai.
"Ou..iya yang udah profesional pasti tau lah ya" sindirku.
"Profesional apa?" Tanya Stospish sambil melipat tangan di depan dada.
"Profesional kepo" ujarku sambil menaikkan alis kiri.
"Oo, iya..aku kan kepoan.." ucapnya bangga.
"Yeyeye.." sahutku.

"Cowok tadi siapa?" Tanyanya lagi.
"Temen baru kenal" jawabku singkat.
"Nama?" Tanya Stospish lagi.
"Albay namanya" ucapku.
"Oo..kok bisa kenal?" Tanya Stospish lagi.

"Ini apa namanya kalo bukan kepo, dasar dodol.." batinku geram.

"Dia yang kasih saran terus ngajak kenalan" ucapku lagi.
"Saran apa?" Tanya Stospish lagi dan lagi.
"Kepo" sahutku sewot.

Bagaimana gak sewot, ia seperti menginterogasi saja. Banyak pertanyaan yang takkan habis sampai aku yang harus mengalihkan pembicaraan.

"Mincah!" Teriak Kaka.
"Apa Ka?" Tanyaku.
"Kamu dari tadi sama Stospish? Aku nyariin tauk.. kek keilangan anak aja aku inih, huh. Ternyata kamu sama Stospish." Sahutnya.

"Aku bukan anakmu, kamu juga bukan ibuku, enak aja.. Lagian, aku barusan kok sama Stospish, tadi aku.." ucapku yang menghentikan kalimat.

"Ehm..ga jadi, ntar aja.." timpalku cepat.
"Ayok ke sana, ada jagung bakar!" Ajak Kaka.

Kaka menarik lenganku menuju tempat pembakaran jagung, terdapat banyak jagung bakar yang sudah matang dan siap santap.

Ketika ku ingin mengambil sebuah jagung bakar, ada sebuah jagung bakar tepat di hadapanku. Saat ku toleh, ia tersenyum hangat.

"Mimpi? Nyata? Ilusi? Bisakah waktu berhenti sekarang? Biarlah aku memahami ini dulu" batinku.

"Nih jagung bakar pedas manis.. mau?" Tanya Aphni dengan senyum hangatnya.

Aku mengangguk dan menerima jagung bakar itu. Aphni segera pergi menuju gerombolan teman yang lain. Ku pandangi jagung ini, terlihat menggiurkan.

Ku toleh ke kanan dan kiri, mencari tempat yang nyaman. Akhirnya aku memilih tempat di dekat pohon kelapa. Aku duduk dengan bersandar, ku mulai memakan jagung bakar.

Belum satu gigitan tercapai,
"Ca..minta donk" rengeknya.
"Ambil sendiri, tuh masih banyak" sahutku.

Segera ku gigitkan jagung bakar dengan senyum miring menatap Stospish.

Enak saja minta punyaku, lagian ini kan dari Aphni.. ups! Bukan gitu maksudku, dia kan punya tangan..jadi bisa donk ambil sendiri.

Hehehe, begitu baru benar. Ku lihat Stospish berjalan dan mengambil jagung bakar untuknya.

Gigitan keduaku, ada seseorang yang duduk di sampingku. Saat ku toleh, ternyata cowok ini lagi.

"Hai Ca, lagi apa?" Tanya Albay.

"Tak bisakah ia lihat?! Aku kan lagi makan! Gimana sih! Huft, sabar.." batinku sewot.

"Makan jagung" jawabku cuek.
"Namamu siapa?" Tanya Albay lagi.
"Bukannya tadi kamu manggil aku Ca? Kok gatau namaku?" Tanyaku sambil menggigit jagung.
"Em..tadi aku denger aja sih kalo temen posesifmu itu manggil Ca. Tapi aku gatau nama lengkapmu.." ujarnya.

LOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang