Bab 11

102 44 30
                                    

Usai aku mengatakan pergi, dari dalam hati aku bersenandung.

"Aku..pergi, bukan berarti tak se..tia.. a..ku pergi.. demi untuk cita..cita... Maaf, bila.. mungkin kita harus ter..pisah.. relakanlah.. mungkin ini sudah takdirnya.." batinku.

Hahaha apaan sih aku ini, lagi suasana kek gini malah nyanyi. Untung dalam hati, jadi gak ada yang denger.

Aku terus berjalan menghampiri Relyka, dan teman yang lainnya. Mereka tengah berbahagia menikmati akhir kenangan ini, mungkin memang benar kata Albay, akhir kebersamaan adalah awal perpisahan dan awal berdekatan adalah akhir berjauhan.

Ketika aku sudah terhanyut dengan candaan mereka, notif WA membuatku terdiam. Tak ada suara, karena aku membisukan handphone untuk sementara.

Albay
Online

Hari ini

Mincah
Hai Mincah
Boleh ketemuan gak
Bentar aja kok

Buat apa

Aqu mau kasih sesuatu

Apaan emg

Ketemu dulu baru aqu ksh

Dmn

Di tempat awal kita bertemu
Bisa gak

Sendirian km?

Iya
Kenapa?

Cuma tanya

Udh otw?

Belom

Kenapa?

Mls

Bentar aja kok

Bsk aj

O yaudah

Ya
Eh tp bsk ak plg😂

Yaudah sekarang aja
Bentar aja kok

Hm y

Ok
Ku tunggu ya

Y

Setelah chat, aku langsung berpamitan pada Kaka kalau aku mau mencari udara segar. Kakiku berjalan menuju tempat awal ku bertemu dengan Albay. Langit malam ini cukup indah, angin bersemilir menerpa daun kelapa, membuat kelapa menari-nari dengan eloknya.

Ting!
Ada sebuah notif WA, ku lihat ternyata dari Stospish.

Stospish
Online

Hari ini

Cah

Apa

Km lg ap

Bernapas
Km?

Melihat

Oo yyy

Ak lg dgr lagu

Ou

LOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang