Sesampainya di parkiran Tunjungan Plaza, kami turun setelah Mentari dan Mawar dibangunkan dan kupasangkan bando polkadot hitam putih.
Dalam handphone, aku bisa memantau jika ada tiga titik hijau berbentuk bintang tengah ada di sekeliling dua titik merah bundar. Bintang itu ialah ketiga gadis kecil ini, sedangkan merah bundar di sekitarnya ialah aku dan Kay.
Sepertinya aku sekarang memahami mengapa Kay di panggil Al oleh ketika gadis kecil ini. Nama lengkap Kay adalah Kayal Nev, agar gadis kecil merasa mudah diucapkan dan dihafal, Kay meminta mereka memanggilnya Al.
Mentari dan Mawar sangat bersemangat ketika memasuki mal. Mereka berlarian saling mengejar dan tertawa bahagia, namun Pandan tetap berada pada gandenganku. Mungkin ia masih ragu untuk berkawan akrab dengan Mentari dan Mawar.
Aku kembali melihat layar handphone yang menampilkan dua titik bintang hijau tengah berada di sebuah toko boneka, keduanya tampak terdiam dan itu menjadi kesempatan bagi kami untuk segera menyusul mereka secepat yang kami bisa.
"Itu.. itu maniskan! Aku mau itu!! Kau mau yang mana Maw?" Ujar Mentari yang belum menyadari ada aku yang sudah menghampiri mereka.
Dari samping kiri Mawar, matanya sangat berbinar seperti tertarik pada salah satu boneka. Aku ikuti arah mata Mawar yang menuju pada satu boneka kelinci berwarna hijau, tampak jika kelinci itu tengah menggenggam sebuah wortel oranye dengan tersenyum menampilkan dua pasang gigi besar khas seekor kelinci.
"Ah.. Aku tak tertarik apapun kok. Kau mau boneka sapi itu, kan? Yauda ayo ke kak Al. Kita udah lari jauh, pasti kak Al sama kak Ar bingung nyariin kita.." ucap Mawar yang tampak berbohong, sepertinya aku tau kenapa bisa Mawar berbohong tak tertarik apapun.
Coba lihat harga pada kertas kecil itu yang sangat jelas tampak jika kelinci seharga 150.000 rupiah, sedangkan sapi seharga 105.000 rupiah. Mungkin Mawar tak ingin merepotkan Kay karena harga boneka yang ia minta lebih mahal.
Tangan kananku tergerak mengambil kelinci hijau yang menjadi daya tarik Mawar dengan tangan kiri tetap menggenggam tangan mungil Pandan.
"Beli saja apa yang kalian ingin. Semua bisa kakak tanggung, termasuk kamu juga Arshiy.." ucap Kay yang ku lihat mengelus lembut kepala Mawar dan Mentari dengan senyuman pemikat wanita.
Sesaat, tangan kananku terdiam yang kemudian berusaha aku kontrol dan kuberikan pada Mawar dengan mengelus lembut pipi kirinya juga sebuah senyuman.
"Semua total dua ratus lima puluh lima ribu rupiah. Mau pakai kartu atau cash?" tanya seorang pegawai toko boneka ini saat kami sampai pada kasir.
Kay menyerahkan sebuah kartu dan pembayaran telah usai, kami kembali berkeliling santai karena mal masih terasa sepi dikarenakan masih pukul 10.48 WIB, Pandan tetap diam dalam genggaman tanganku.
Ukuran boneka sapi dan kelinci tadi cukup pas jika dibawa oleh Mentari dan Mawar, jadi tak perlu repot-repot ketika mereka tetap ingin membawanya sambil berlarian.
Ketika aku hendak melewati stand es krim, Pandan menarik genggaman tanganku pelan seraya memberi kode jika ia ingin beli es krim yang memang sangat tampak menggiurkan ini.
Aku memesan es krim yang aku ingin dengan menggendong Pandan karena aku tak mau jika gadis mungil pendiam ini tiba-tiba hilang entah kemana saat aku hendak membayar.
Sebisa mungkin aku mengantisipasi agar tak terjadi hal mengerikan tersebut. Kay mengikuti kemana arah Mentari dan Mawar berlari, aku menjaga Pandan yang kini tengah lahap memakan es krim dalam gendonganku.
Memeriksa layar handphone yang menampilkan dua titik bintang yang semakin berjauhan dan beda arah. Satu titik merah bundar tengah mengikuti satu titik bintang yang menuju arah toko roti, sedangkan titik bintang yang satunya tengah mengikuti satu titik biru bundar yang menuju arah toko elektronik.
![](https://img.wattpad.com/cover/175953792-288-k65383.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOL
RomanceSekarang aku tau perbedaan antara suka dengan cinta. Suka adalah proses awal untuk mencintai. Dan cinta adalah sebuah proses ingin memiliki. Tapi yang tidak ku mengerti adalah tentang diriku, terkadang aku ragu jika aku suka padanya. Dan terkadang a...