BangFriend [Love] END

Present

fokus : Yuju & Wonwoo

Awas typo!!

Happy reading~

-000-

Di sepanjang bulan agustus ini, Bangtan memiliki jadwal yang begitu padat. Mengingati tes pertengahan yang akan dilancarkan kan tak lama lagi, setiap anak Bangtan harus rela berkorban waktu, tenaga dan keringat demi mencapai nilai yang memuaskan.

Malah, ini hari ketiga mereka harus tinggal di sekolah untuk mengikuti jam belajar diluar jadwal yang sudah diatur oleh kepala sekolah. Terlihat dari ekspresi setiap member bisa dibilang mereka terasa dibebani karena ini kali pertama mereka harus dikerah untuk belajar selain diperintah orang tua mereka.

Entah dari mana juga Keenam gadis cantik itu mendapatkan ilham supaya mengatur jam belajar khusus untuk mereka. Ditambah dengan dedikasi dan sistematis mereka dalam menyanggah sebuah tugas sehingga mereka tak punya kesempatan untuk kabur meski berbagai alasan sudah mereka kemukakan.

"Aku tak kuat!..aku butuh istirahat" gerutu Hoseok dengan mata yang sudah bepinar seakan beberapa detik lagi kesadaran menghilang. Sementara member yang lain masih berusaha kental meksi nyatanya mereka hampir berniat menyerah.

Merasa tak kuat, Jin sebagai perwakilan anak Bangtan lansung bersuara.

"Ini sudah keterlaluan!! kau kira kami alien yang ga butuh waktu santai dan istirahat. Bahkan kemana pergi nurani balas kasihan!" bantah Jin tertuju pada sang pemimpin G-Friend, Kim Sowon. Sementara Sowon hanya tersenyum miring  dengan tangannya yang menyilang.

"Harus bagaimana lagi, lagipula kalian sendiri yang membuat perjanjian untuk salah satu teman kalian. Jadi kalian tak diberi pilihan untuk memprotes"

Kalimat Sowon membuat Jin terdiam. Respon awalnya yang bersiap ingin melenting lansung ia kurung. Benar, mereka sudah terjebak didalam sebuah perjanjian yang mereka sendiri utarakan untuk kesembuhan Taehyung. Jadi sekarang mereka tak punya pilihan.

-000-

Jam belajar mereka berlansung sekitar jam 6 sore, barulah mereka diperbolehkan pulang. Tidak ada hal yang dipikirkan keenam pria itu selain istirahat diatas kasur yang empuk di dalam suasana yang dingin. Jin, Suga, Hoseok dan Taehyung pulang ke apartment masing-masing, sementara Jungkook menginap di apartmen Jimin.

Seragam yang dikenakan Jungkook lemparkan sebarangan tempat setibanya di apartment Jimin. Lalu dengan bertelanjang dada Jungkook menghempaskan tubuhnya ke sofa lalu seenak jidatnya membuka layar televisi untuk melampiaskan rasa lelahnya.

"Jeon Jungkook!!  bangun dari situ sebelum ku tendang bokohmu!" pekik Jimin melihat tingkah Jungkook yang begitu santai meski berada di apartment nya.

"Sebentar, Jimin-ah... aku benar-benar kewalahan, jadi salur sarafku sudah tidak berfungsi. Bahkan sekadar menggerakkan tanganku saja aku ngga bisa" Jungkook memeragakan agar rasa lelahnya benar-benar asli. Jimin menggeram sebal tapi ia tak bisa apa-apa karena jika sepatah Jimin berbicara seribu patah Jungkook bisa kembali menafikannya.

"Jimin-ah, apa kau tak punya apa-apa cemilan.. aku benar-benar kelaparan" Sekali lagi Jungkook menganggapnya seorangnya pelayan. Sungguh jika ia terlahir lebih kuat dan lebih tinggi dari Jungkook, ingin sekali ia menjitak kepala pria tanpa henti.

"Jim, tadi aku melihatmu ngobrol sama Yuju. Memang kau bicara soal apa?" tanya Jungkook sambil menikmati cemilannya.

"Cuman omong kosong....kenapa?  cemburu?"sahut Jimin menggoda pria itu.