Saeng-il Chughae

567 39 7
                                    


Focus : Jimin, Eunha & Taehyung

Focus : Jimin, Eunha & Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awas typo!!

Happy reading~



-000-

Di suasana malam, tepat di dalam gedung, Wonwoo kini kembali bersikap berutal. Emosi pria itu tersalut antara sebuah amarah serta kekecewaan, tak terlupakan hampir saparuh ruangan gedung sudah diporak-perandakannya melampiaskan emosinya yang bercampur aduk dan tak mungkin bisa ia kendalikan.

Sementara itu Jimin yang turut berada disitu hanya mampu menyaksikan setiap aksi pria bermarga Jeon itu. Tak tergores di benaknya untuk mencegah lantaran sangsi dirinya bakal menjadi target berikutnya. Justeru hanya dengan menangkap perilaku Wonwoo kala ini sudah cukup membuatnya gerun serasa tengah berhadapan dengan sosok yang terlanjur kehilangan akal warasnya.

Namun Jimin tak kuasa tetap tinggal diposisinya begitu melihat aksi Wonwoo yang semakin lantang dengan mulai bermain dengan alatan-alatan tajam. Terlebih Wonwoo seperti ingin menyiksa dirinya dengan segala alatan-alatan tersebut menyebabkan Jimin tak bisa lagi tinggal diam.

Jimin dengan sigap mengunci kedua belah lengan Wonwoo, berusaha menyekat pergerakan pria itu.

"Berhenti!!  apa kau sudah puas hidup sehingga senekat ini mahu mengancam nyawamu" Jimin lumayan kepayahan menyangkal tingkah Wonwoo akibat pria itu yang terus-menerus memberontak menyebabkan dirinya mengalami kesulitan, terlebih tubuhnya dapat dibilang terlalu munggil untuk mengendalikan pria bertubuh tinggi seperti Wonwoo.

"Mari kita menamatkan semua ini Jim!!"

Mendengarkan kalimat Wonwoo barusan, Jimin sejenak berhenti dari kegiatannya. "Apa yang coba kau bahaskan? aku tidak mengerti"

Wonwoo meloloskan dirinya dari rangkulan Jimin lalu menatap lekat pria itu"Kita lanjutkan rencana ke intinya, Jimin dan serahkan segalanya kepada..."

"Tidak!"

"Tapi Kenapa?! padahal aku cuman mahu meringankan bebanmu"

Jimin menggigit bibir bawahnya sembari sorot matanya tertuju ke bawah. "karena aku masih ingin meraih hasratku di dalam jalan yang berliku-liku ini. Jadi... simpan dulu tawaranmu"

"Kau egois!..Memang nyatanya kau masih bisa berulah dengan tenang karena saat ini masih belum ada ancaman terbesar yang bakal menimpamu. Tapi bagaimana denganku!...malah aku melihat sendiri bagaimana hubungan mereka yang tampak mulai akur dan apa itu adalah berita yang menyenangkan buatku."

"Jika kau mahu berserah, Izinkan aku mengambil alih perananmu.  Biarkan aku berusaha sendiri, bahkan aku bersumpah akan mengolah cara supaya impianmu dan impianku sama-sama terlunasi"

"Kau yakin?"

Jimin tersenyum kukuh. "Ya, aku yakin"

"Baiklah jika itu pilihanmu"

BangFriend [Love] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang