Mine

577 41 5
                                    

Focus : Jimin & Jungkook

Focus : Jimin & Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading~

-000-





Jimin?"

Ternyata sosok Park Jimin yang barusan mencegah perilaku Jungkook.

"Apa yang mahu lakukan?...menamparnya?. Cih! sadis sekali hidupmu" Jungkook menyentak rangkulan Jimin lalu menatap nanar otia itu.

"Ini bukan urusanmu, Hyung.. Lagian dia yang memulainya"

"Aku tidak mahu dengan alasanmu, Justeru sekalipun dia bertindak kadas padamu, tak seharusnya kau membalasnya dengan kekerasan. Terlebih dia kaum wanita yang jauh lebih lemah berbanding dirimu. Kemana perginya urat malu mu"

"Sekarang kau pergi, sebelum kau malah babak belur ditanganku" ancam Jimin dan terlihat Jungkook tertawa sinis.

"Kau tega memukuliku hanya karena gadis biadab ini. Tampaknya kau sudah terlanjur dibutakan Cinta Hyung" itulah kalimat yang diutarakan Jungkook sebelum sempurna menghilang yang membuatkan Eunha dan Jimin saling bertatapan cukup lama.

"Terima kasih sudah menolongku. Permisi" Eunha ingin segera bereda dari situ sebelum Jimin dengan sigap mengajaknya bicara, karena Eunha sungguh ingin menjaga jarak dari pria itu meski tanpa alasan yang kukuh.

"Eunha" Dengan nada yang lirih berserta pegangan yang kukuh, Jimin sempat mencapai lengannya. Dari nada bicaranya memang terdengar halus, tapi rangkulan Jimin pada lengannya lumayan keras seolah menentang untuk ia lolos begitu saja.

"Aku ingin bicara sesuatu denganmu" ujar Jimin lembut.

"Maaf, karena aku punya urusan, lain kali saja" Merasakan jawabannya cukup pas untuk Eunha menghindar, Jimin malah lebih kencang mencekam lengannya sehingga membuat Eunha sedikit meringis.

"Kenapa kau sering tidak punya waktu untukku, padahal demi Taehyung waktumu selalunya tersisa dan terpulang dalam segi apapun kau sanggup mengabulkan permintaannya" Eunha cukup tersentak mendengarkan pertuturan Jimin. Sungguh selama ia tidak pernah menyangkal dirinya terlalu perhatian pada pria itu, namun setelah mendengarkan kalimat Jimin dirinya refleks bungkam.

Seolah terselit sebuah kebenaran dibalik setiap baris ucapan Jimin.

"Aku tidak mengerti apa yang kau maksudku Jim, lagipula kenapa tiba-tiba mengaitkannya dalam hal i... "

"Kau menyukainya" Kembali bungkam. Eunha semakin dibuat terdiam kala Jimin dengan nekad menyimpulkan segala perkara yang masih diragu-ragukan oleh dipikirannya.

"Kenapa diam, benar bukan apa yang ku katakan? Atau kau masih mahu menafikannya... "

"cukup!! " Eunha membuka langkahnya lalu berlari menyingkir dari depan Jimin, alhasil tak kuat membahas perihal itu lebih lama.

BangFriend [Love] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang