Ada sepuluh orang yang duduk dengan muka yang jauh dari kata rileks. Semua menghadap laptop masing masing.
Bagian HRD sudah mengajak berkeliling sehari sebelum Hanifa aktif di kantor tersebut. Antena dan radar dalam dirinya mulai menscan masing masing orang yang duduk di ruangan tersebut. Pandangan terakhir Hanifa tertuju pada bosnya yang pada saat bersamaan pandangan matanya sedang tertuju padanya.
Damned it! Wrong timing. Hanifa buru buru menunduk mengalihkan pandangan ke arah laptop kemudian menyibukkan diri dengan file excel yang tadi telah ia buat, merangkum data keuangan perusahaan dalam waktu dua jam yang ada. Analisa rasio keuangan sederhana sudah ia siapkan, dalam bayangannya nanti akan ia tuangkan dalam file presentasi untuk mengulas rasio rasio yang ada.
"Oke kita mulai, dari report masing masing departemen saya sudah pelajari, dan saya tidak puas dengan progress yang ada!!!" nada tinggi keluar dari mulut bosnya yang duduk di kursi di tengah tengah ruang meeting kantor.
"Pak Seno, progress follow up disnaker kantor Surabaya sudah sampai mana" tanyanya ke pak Seno bagian legal perusahaan.
"Kami belum berhasil mendapatkan akses data gaji pegawai pabrik yang telah dilaporkan oleh pak Hisam ke Disnaker Pak" jawab pak Seno dengan nada gugup. Dalam hati, Hanifa yang baru mencerna satu satu informasi yang ada menebak, habis ini akan ada nada tinggi lainnya.
"Pak Seno, nggak bisa kita kerja dengan ritme yang kayak gini! Saya nggak habis pikir, HRD di sana kenapa bisa setolol ini. Saya minta bereskan segera!!! Jangan sampai hal ini jadi critical issue yang bisa menjatuhkan kepercayaan investor! " ujar pak Akil dengan muka merah padam.
"Pak Ilham, pengiriman sparepart mesin kawat gulung dari Jerman, kendala di bea cukai sudah ada progress?" tanya pak Akil.
"Sudah pak, tapi estimasi sampai di gudang akan memakan waktu tiga mingguan, ditambah proses produksi berarti unit mesin yang baru akan selesai februari week 2, jadi akan tetap ada keterlambatan"jawab pak Ilham.
"Kenapa semua tidak becus kerja. Pak Hisam sebelumya tidak ada koordinasi dengan pak Ilham terkait impor barang ini? " tanya pak Akil.
"Tidak ada pak Akil, pada rapat koordinasi tiga bulan lalu dengan pabrik, tidak terinfo pemesanan sparepart ini belum dilakukan. Kamipun kaget begitu terinfo proses produksi tidak bisa lanjut menunggu sparepart ini"jelas pak Ilham.
Dari informasi singkat bagian HRD yang menjelaskan kondisi terkini perusahaan, dipereh informasi bahwa kantor cabang di Surabaya sedang ditinggalkan oleh pimpinan pabriknya tanpa pemberitahuan sebelumnya dan meninggalkan kekacauan operasional yang serius.
"Hanifa, menurutmu dari data laporan audit tahun lalu, seperti apa gambaran kondisi perusahaan kita? Tanya pak Akil dengan nada paling lunak dibanding dengan nada bicara kepada orang orang sebelumnya
"Menurut saya, secara keuangan, perusahaan masih cukup sehat untuk mencapai pertumbuhan omset minimal dengan kenaikan 25% seperti tahun lalu, piutang perusahaan saya lihat melambat dibanding periode tahun lalu, tetapi saya belum pelajari trend bisnisnya mengingat sifat pekerjaan berdasarkan contract base. Jika jangka waktu kontrak dengan bowheer rata-rata di bawah 12 bulan, dan perputaran piutang perusahaan saat ini 14 bulan, yang artinya lebih panjang dari masa kontrak, mungkin karena proses penagihan piutang, atau bisa jadi karena keterlambatan penyelesaian pekerjaan atau bisa jadi krn ada kontrak yang dikerjakan akhir akhir tahun dan saat ini belum selesai.
Secara permodalan, perusahaan sehat, karena kebutuhan operasional bisa dipenuhi dari modal perusahaan, bukan dari pihak ketiga. Komposisi pembiayaan bank dengan modal sendiri masih sehat.
Menurut saya, perusahaan masih likuid. Secara garis besarnya seperti itu, saya akan pelajari lagi pola bisnis perusahaan untuk perbaikan analisa keuangan ke depan" jawab Hanifa.
Fiuhhh.. Untuung sudah dipelajari walau dalam waktu singkat.
Terlihat pak Akil mengangguk angguk puas dan membuat Hanifa lega, tidak mendapatkan rangkaian nada tinggi dari bos barunya.
Pak Hasan, bagaimana rencana audit kantor cabang Surabaya? Saya minta segera ya.. " tanya pak Akil kali ini dengan nada yang lebih rileks dibandingkan sebelum sebelumnya.
"Sudah diarrange waktu, audit sudah proses pitching, kita ambil yang the best five, dan akan mulai minggu depan Pak" jawab pak Hasan.
Pak Akil terlihat senang dengan jawaban pak Hasan.
"Kita fokuskan seluruh perhatian ke sana dulu. Kamis dan Jumat minggu ini saya minta head of human resource, finance dan marketing ikut saya ke kantor cabang untuk konsolidasi team di sana, okey kita selesai meeting hari ini, terima kasih, selamat melanjutkan pekerjaan" kata pak Akil.
"Hanifa, ke ruangan saya! "tiba tiba pak Akil memberikan perintahnya yang membuat Hanifa tercekat. Oh nooo... Siap siap...
Hari pertama bekerja dengan tingkat kecemasan yang lumayan, mengawali hari baru. Junet, dulu ketika di kantor lama aku sedang tertekan oleh kerjaan, yang kulakukan adalah mengganggumu, menelponmu lama lama sampai kamu sebal, tapi nggak akan ditutup telponnya. Ah Junet semoga kau selalu bahagia di alam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Galak
Romanceoffice romance, antara atasan yang super galak dengan asistennya