Akil memperhatikan satu satu wajah wajah tegang di ruang meeting. Dari semua wajah wajah yang hadir di sana, hanya Hanifa yang paling terlihat rileks. Dalam hati ia membatin, boleh juga mental anak ini. Ia memperhatikan pandangan Hanifa yang sedang mengamati wajah wajah yang ada di ruang meeting. Tepat pada saat Akil memperhatikan wajah Hanifa, tatapan mata mereka bersipandang. Sial, untung aku bosnya. sah sah aja aku mengamati anak buahku.
Akil menjadi geli sendiri melihat wajah Hanifa yang memerah dan buru buru menundukkan wajahnya. Wait, kenapa malah banyak banyak berkomentar tentang karyawan baru rekrutan ibunya. Padahal Akil masih kesal ketika ibunya dengan memaksa, tidak menerima kata tidak darinya. Intinya ia harus menerima entah bagaimanapun kualifikasi rekrutan ibunya tersebut.
Tapi ia juga tidak berani utuk menolak ibunya karena ibunya mengancam akan menjodohkan ia dengan Maira, anak rekan bisnis mereka jika ia tidak menerima Hanifa menjadi pengganti Ana, manajer keuangan di kantornya yang resign setelah cuti melahirkan.
Maira, tipe sosialita yang ia yakin hanya dengan melihat gayanya saja sudah terbayaang ribetnya hidup dengan wanita yang hanya pandai bersenang senang, merengek merajuk, aaah.. kenapa sih ibunya bawel sekali dengan urusan perjodohan.
Kematian Sandra memang sudah tiga tahun berlalu dan usianya mungkin yang membuat ibu menjadi lebai. Hatinya belum siap untuk memulai sesuatu yang baru. Lucu juga mungkin ibunya berpikir akan berusaha mendekatkan Hanifa yang kata ibunya adalah anak sahabat dekatnya sewaktu SMA.
Ia tau betul dari pengalaman selama dua tahun terakhir, entah dengan anak siapa saja ibunya sudah berusaha menjodohkan untuk dinikahkan dengannya, namun sikap Akil yang dingin membuat ciut siapa saja yang berusaha dijodohkan dengannya.
Urusan pekerjaan saja sudah menguras pikirannya. Sialan sekali partner bisnisnya di kantor cabang. Tak disangka kepercayaannya disepelekan, ia melarikan diri, meninggalkan keruwetan di sana sini. Penggelapan uang, penipuan, bahkan beberapa kesepakatan bisnis yang merugikan sudah dilakukan.
Pemeriksaan polisi karena dugaan penipuan terhadap partner bisnisnya, bahkan pemeriksaan disnaker karena laporan beberapa karyawan yang dijanjikan naik status semula karyawan kontrak menjadi karyawan tetap setelah bertahun tahun bekerja di sana. Gila, selama ini seolah semua baik baik saja.
Memang sejak kematian istrinya, ia tak lagi melakukan kontrol rutin ke cabang. Hisam meyakinkan bahwa semua baik baik saja. Ia menjadi curiga dan memutuskan untuk melakukan audit mendesak semua aktivitas di kantor cabang.
Karena kondisi ini, ketika ibunya meyakinkan bahwa ia menemukan pengganti Ana yang ia yakin dapat dipercaya, ditambah ancaman tambahan ibunya, here we go, akhirnya Hanifa sekarang menjadi pegawainya dan akan banyak berdiskusi dengannya dalam keseharian operasional bisbis kantornya.
Teringat dengan kondisi kantor cabang yang ruwet, kekesalannya menjadi meluap lagi. Satu satu kepala divisi terpaksa kena omelnya. Dari semua jawaban kepala divisi yang ada, hanya jawaban Hanifa yang membuatnya tertegun.
Tak sadar diperhatikannya raut muka Hanifa yang sedang menjelaskan kondisi keuangan berdasarkan data laporan audit tahun lalu. Bibirnya yang tipis dan memerah alami membuat daya tarik tersendiri.
Ia tidak bermake up, tapi kulit putihnya merona merah. Rambutnya hitam legam sebahu, dengan dagu tirusnya menambah kesan mungil. Ia jadi memperhatikan desain baju kerjanya yang unik dan elegan. Jawaban Hanifa mengalihkan fokusnya. Hanya dalam waktu dua jam sejak ia diberikan buku laporan tahunan ia mampu menggambarkan kondisi global perusahaannya. "Hmm, kali ini ibunya tidak salah memberinya orang yang tepat"
"Hanifa, ke ruangan saya!" dengan nada tegas yang ia sendiri setelah mengucapkan itu menahan senyum dalam hatinya. Ia menikmati kegugupan karyawan barunya, menjadi pemandagan yang memberikan hiburan tersendiri yang ia pun merasakan keanehan. Ia menjadi layaknya orang bodoh. Ih biarin, kan dia bos. Bos gitu loh.
====
Nanti lanjut lagi ya... Mau ke pasar. Anak gadis udah manggil manggil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Galak
Romanceoffice romance, antara atasan yang super galak dengan asistennya