24. Pacaran day one

1.2K 102 6
                                    


"Udah ah Akil.." kata Hanifa berusaha melepaskan diri dari pelukan Akil.
"Susah lepas Han.. ada lemnya lagi" jawab Akil iseng. Jadi ada hobby baru membuat Hanifa kelicutan.
"Nyebelin" kata Hanifa mendorong tubuh Akil. Akil terkekeh.

Akil tetap menggenggam lembut tangan Hanifa.
"Nanti aku harus meminta ijin juga dong sama mantan calon mertua" Kata Akil.

"Pasti diijinin sama mami Frida.. syukuran kali malah si mami." Jawab Hanifa.

"Kalau mami asli.. kira kira kasih lampu hijau nggak Han" tanya Akil.

"Kalau mami cenderung diem.. Hanifa tau sebenarnya mami juga sama aja kaya mami Frida.. hanya mami lebih tertutup orangnya tidak eskpresif kaya mami Frida. Mami biasanya apa maunya aku oke oke aja. Kali daripada anak gadisnya ngambek kabur ke mami Frida" kata Hanifa.

"Jadi kalau kamu oke mami oke doong" kata Akil sambil mendekatkan kedua tangan Hanifa ke bibirnya. Spontan Hanifa menarik kedua tangannya tapi apa daya susah lepas dari genggaman bosnya ini. Dikecupnya jemari Hanifa dengan lembut.

"Kenapa ya bisa jadi gini" kata Hanifa
"Jadi gini gimana"kata Akil dengan nada dan mata menggodanya.

"Tadinya kenal juga nggak.. kenapa secepat ini kita jadi begini"kata Hanifa
"Yang jelas dong Han.. jadi gini gimana" kata Akil lagi menggoda Hanifa.
"Au ah.." jawab Hanifa dibalas dengan rambutnya diacak acak.

Handphone Hanifa berdering dan memunculkan nama mami Frida di layarnya.
"Akiil.. gimana iniii" tanya Hanifa menatap video call dari mami Frida.
"Angkat aja...kalau sekarang nggak apa apa kan sudah tidak di rumah sakit. Nggak akan bikin cemas" kata Akil.
Dengan gugup diangkatlah video call dari mami Frida.

"Hai mi..." kata Hanifa.
"Anak mami lagi ngapain.. loh kok lagi diluar... lagi di pantai????? Hayo.. Hanifa lagi dimana" kata Mami Frida.

"Iya lagi dipantai mami.. hari ini meetingnya dicancel sampai besok" kata Hanifa.
"Ooh gitu.. udah makan sayang?" Tanya mami Frida.
" udah mii tadi sarapan di rumah sakit.. eh.." jawab Hanifa.

"Apaah.. di rumah sakit? Kamu sakit? Sakit apa? Bentar.. bentar.. mami invite mamimu dulu" kata mami Frida tanpa ba bi bu sudah menyambungkan telepon dengan mami Hanifa.

"Iih mami rempong deh ih" kata Hanifa merajuk.

Akil menikmati pemandangan gadis di depannya dengan geli. Ia jadi membayangkan siap siap dicerewetin 2 perempuan yang overprotektif kepada gadisnya.. ciee gadisnya...

"Hai mami..."kata Hanifa.
"Nena.. nih Hanifa tadi di rs katanya. Han.. kamu kenapa.. ga papa?" Cerocos mami Frida.

"Nggak apa apa Mamiiii.. maaf kemarin waktu di telpon nggak bilang bilang.. takut bikin cemas.. kemarin ngga sengaja makan ikan salmon" kata Hanifa.

"Aduuuh.. kan Hanifa tau sendiri kalau makan ikan salmon bisa ke UGD. Hati hati dong sayaang.. sekarang gimana.. masih demam nggaak" kata mami Frida.

"Han.. kamu nggak apa apa? Nggak ijin pulang aja sama bosmu Han?" Tanya ibunya. Ibunya lebih tenang jika dibandingkan dengan mami Frida.

"Udah nggak apa apa mami.. tenang ajaa.. cuma belum tau nih mi.. jadi agenda meetingnya mundur. Harusnya hari ini meeting jadi diundur besok" jawab Hanifa.

"Jadi sekarang meetingnya ditunda tapi malah ke pantai?" Goda mami Frida.

"Ish mami.. mulai deh" kata Hanifa salah tingkah.

"Hanifa sekarang dipantai dengan siapa nak?"tanya mami masih dengan nada tenang.

"Dengan ng... Pak Akil mi" jawab Hanifa.

"Mami boleh bicara dengan pak Akil? " tanya Mami masih dengan nada tenang dan Hanifa sontak menatap Akil minta persetujuan.

Akil mengambil telepon di tangan Hanifa dan mereka jadi memegang telepon bervideo call berdua.

"Assalaamu'alaikum tante.. saya dengan Akil" kata Akil dengan sopan berbicara dengan mami Hanifa.

"Waalaikum salaam.. saya Nena.. maminya Hanifa.. maaf.. Hanifa jadi merepotkan.. terima kasih sudah merawat Hanifa " kata Nena mami Hanifa.

"Saya yang minta maaf karena tidak tau Hanifa alergi dengan salmon dan ada di menu kami. Minta ijin tante.. karena meetingnya ditunda sampai besok jadi kepulangan Hanifa mundur" kata Akil.

"Oh begitu.. tidak apa apa nak.. saya titip anak saya yaa" kata mami Hanifa.

"Baik tante.." jawab Akil.

"Han, nanti biar Akil aja yaa yang antar Hanifa.. mami ga bisa jemput. Besok malam mami sama papi ke Semarang" kata mami Frida.

"Ish mami.. Hanifa bisa naik taksi mamiii" kata Hanifa ke mami Frida.

"Iya tante.. nanti saya antar Hanifa ke rumah" kata Akil.

Terlihat dua wanita di depannya.. mami Hanifa melotot ke Frida sementara Frida sendiri geleng geleng sambil menatap protes ke arah sahabatnya.

"Maaf ya nak.. sudah merepotkan" kata mami Hanifa.

" Tidak repot sama sekali tante.. kebetulan jadi kenal dengan tante" kata Akil dengan sopan.

" Ya udah Hanifa jaga kesehatan ya sayang" kata mami Frida.
"Hanifa ati ati yaa" kata mami Hanifa.
"Iya mii" kata Hanifa.
"Titip anak saya ya nak.. terima kasih" kata Nena kepada Akil
"Iya tante" jawab Akil.
"Dah sayang" kata Frida kepada Hanifa
"Salam buat ibumu ya Akil" kata Frida.
"Iya tante nanti disampaikan" jawab Akil.
Lalu video call ditutup.

"Fiuuhhh... bodyguard nya banyaaak" kata Akil menarik napas lega.



Bos GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang