I am back.. maaf ya update super slow. Biasa.. stuck giituu..
Like and commentnya ya teman temaan... semangat nih kalau banyak yang ngelike.. biasakan klik tombol like pada saat baca yaaaaa.. biar mba mas authornya senaaangg..
Semoga masih ditungguin kelanjutan ceritanya..
Sst.. iya.. sekarang ya klik like nya.
==========///================//===
Hanifa menghindari tangan Akil dengan pura pura mengambil lumpia ayam di samping kanannya. Lalu ia duduk kembali dengan posisi yang menjauh dari Akil.
Akil geli dengan tingkah Hanifa.
"Modus aja ambil lumpia.. bilang aja mau jauh jauh" kata Akil."Akil nih.. sekarang berubah" kata Hanifa
"Berubah gimana" kata Akil
" Bukan lagi jadi bos galak.. tapi bos mesum" jawab Hanifa membuat Akil tertawa terbahak bahak.
" Emang kamu tau mesum itu gimana" kata Akil.
" Ngejeek.. mentang mentang situ pengalamaan" kata Hanifa sambil mencibir. Akil kembali tertawa.
" ish.. ini bukan mesum.. cinta" kata Akil.
"Kamu mau aku ajarin.. bedanya mesum sama cinta?" Kata Akil sambil berdiri bermaksud mendekat ke arah Hanifa.
Hanifa yang tau gelagat bosnya langsung berlari ngacir meninggalkan Akil menuju ke kamarnya sambil tertawa tawa dan menutup connecting door. Akil yang melihat polah Hanifa kembali tertawa sambil berteriak dari kamarnya
"Heh.. berani beraninya ya.. ninggalin meeting dengan bos.. Haan!! Belum selesai!!" kata Akil
"Bodo!! Biariin!!" Jawab Hanifa dari balik pintu sambil tertawa.
Akil senyam senyum.. Hatinya berbunga bunga.. berasa jadi bucin alay alay.. Ia bahagia.. dengan keceriaan sederhana. Ya Tuhaan.. ia tak menyangka akan mengalami hal semenyenangkan ini.
Diambilnya HPnya dan membuka layar chat dengan Hanifa. Sambil menulis.. bibir Akil tak surut dari senyum lebar. Senyum abege tua yang sedang jatuh cinta. Eh bukan abege tua ya.. abege senior haha..
"Eh.. anak buah durhaka! Mana ada bosnya yang disuruh beresin laptop.
"Sini kamu!!!" Tulis Akil dengan bibir tersenyum lebar."Ogah!! Biarin aja. Salah sendiri mesum" jawab Hanifa.
"Kamu ini.. baru mau diajarin bedanya mesum sama sayang gimana, udah ngacir aja" kata Akil masih dengan senyum ceria tersungging di bibirnya.
" Ish.. nyebelin" balas Hanifa.
" Ya udah.. mandi dulu gih.. sholat ashar nanti habis magrib kita makan di resto ya. Malam nanti mau jalan jalan nggak? Kita pacaran yuk.. mumpung di sini" kata Akil.
" ya" jawab Hanifa.
"Udah nulis panjang panjang komen nya pendek bener" kata Akil.
"Yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" balas Hanifa.
Membaca jawaban Hanifa membuat Akil kembali tertawa. Iseng digantilah profile picture Akil dengan foto mereka berdua.
Hanifa POV
Hanifa masih senyam senyum membaca ulang chatnya dengan bosnya. Ia tak menyangka hubungannya dengan bosnya berubah sedrastis ini. Sedang asik asiknya membaca ulang percakapan mereka tiba tiba whatsap dari mami Frida masuk.
Mata Hanifa melotot melihat kiriman foto Hanifa dan Akil dikirim dari mami Frida.
"Cie cieeee... udah poto poto mesraaa" tulis mami Frida.
Sontak Hanifa berteriak dan berjalan ke arah connecting door lalu membukanya dengan tergesa.
"Akiiiiiiil... kenapa mami Frida punya poto kita yang tadiiiii!!! " teriak Hanifa dengan ekspresi horor melotot ke arah Akil. Pemandangan ini membuat Akil tertawa geli.
" Kan kita udah resmi pacaran, biar si Ander nggak genit genit lagi ke kamu" kata Akil dengan jahil.
"Iiiih... nanti orang kantor pada hebooh.. ini baru mami Frida.. belum anak anak di kantor" kata Hanifa dengan mulut manyun merajuk. Sementara Akilnya menanggapi dengan muka sumringah geli melihat ekspresi Hanifa.
Hanifa kembali melihat HP nya lalu merajuk lagi.
"Tuuh kaan tuuh kaan.. ini Rani watsap. Sisil watsap.. Akiil.. ganti PP nyaa" kata Hanifa sambil merajuk merengek dengan menjejak jejak kakinya seperti anak kecil sedang meminta sesuatu.
"Biarin ajaa.. bulan depan juga kita nikah" jawab Akil dengan santai.
"Akiiil... gantiii" rajuk Hanifa
"Nggak mau!" Jawab Akil.
"Ganti!" Kata Hanifa
"Nggak! " jawab Akil.
Hanifa kembali panik ketika di layar HPnya ada panggilan video call dari mami Frida.
"Aaah.. Akiil.. gimana iiniih" kata Hanifa panik sambil berlari kembali ke arah kamarnya. Sementara Akil tertawa lepas melihat ekspresi Hanifa yang panik menerima panggilan video call dari mami mantannya.
Hanifa menutup connecting door yang menghubungkan kamarnya dengan kamar Akil lalu berlari ke tempat tidur dan menerima panggilan telepon dari mami Frida.
" Cie ciee.. anak mami udah punya pacar" kata mami Frida
"Iiih mami.. apa siiih"jawab Hanifa salah tingkah.
" itu mukamu kena panas cinta ya Han.. sampe merah gitu" ledek mami Frida."Aaah mamiiiii" kata Hanifa.
"Jadi gimana.. gimana.. udah jadian sekarang" kata mami Frida.
"Ah mami ah.. udah deh" kata Hamifa tak tau mesti harus jawab apa.
" ya kan mami kepo.. pengen tau. Jadi udah jadian beneran?"kata mami Frida.
"Hehe iya mi" kata Hanifa sambil nyengir." Asiik mami bentar lagi mantu" kata mami Frida masih berniat menggoda Hanifa.
"Ih.. mami sama aja kaya Akil." Jawab Hanifs dengan bersungut sungut.
"Lho ngga papa. Anak gadis ga bagus lama lama pacaran. Takut ada setan godain" kata mami Frida.
" Ya gila aja.. baru juga jadian sehari masa udah pada ribut ngomongin nikahan" kata Hanifa.
" oooo baru jadian hari iniii" ledek mami Frida.
" Mami.. udah ah udah.. Hanifa mau mandi dulu. Dadaah" kata Hanifa tanpa babibu menutup video call dengan maminya.
Mami Frida POV
Frida tersenyum bahagia dengan kabar dari Hanifa. Matanya menerawang mengingat anak semata wayang kesayangannya... yang seharusnya menjadi pendamping Hanifa.
Ia tak menyesali keadaan. Karena takdir tak mungkin akan mangkir. Ia sangat menyayangi Hanifa layaknya putrinya sendiri.
Frida bahagia melihat raut wajah Hanifa. Ia lega.. melihat binar binar di mata Hanifa.
Sambil menarik napas ia menelpon Nena, mami Hanifa.
"Na, kayaknya kita akan segera mantu" kata Frida.
"Maksudmu?" Jawab Nena
"Barusan aku dikirimi foto mereka berdua dari Anita, ibunya Akil.
"Frid.. harus bagaimana aku" kata Nena."Sudah saatnya Na.. kamu harus kasih tau dimana ayahnya.. Hanifa berhak tau" kata Frida.
"Pasti dia akan sangat marah padaku" kata Nena." Iya pasti.. tapi kita bisa jelaskan kenapa dari dulu kita berbohong padanya, pasi Hanifa akan mengerti walaupun akan perlu waktu" kata Frida berusaha menenangkan hati Nena sahabatnya.
"Kamu punya kami Na" kata Frida.
" Iya.. aku tau" jawab Nena dengan suara bergetar menahan tangisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Galak
Romanceoffice romance, antara atasan yang super galak dengan asistennya