"Dor!!" Kata Akil sedang berusaha ngagetin Hanifa. Hanifa yang sedang asik mendengarkan spotify sambil membuka file proyeksi cashflow dari ketiga calon operator kaget. Posisinya yang tengkurap di atas tempat tidur sedang serius dengan headset terpasang di kedua telinganya membuat Hanifa tidak menyadari kehadiran Akil.
"Eh.. udah magrib yaa.. hehe aku belum magrib" kata Hanifa dengan cengiran yang membuat Akil gemas.
Hanifa buru buru bangun dari tempat tidur dan meninggalkan Akil menuju ke kamar mandi. Akil geleng geleng kepala melihat tingkah Hanifa.
"Kerja aja.. kapan maennya"kata Akil begitu Hanifa selesai sholat magrib
"Bos yang aneh" jawab Hanifa sambil geleng geleng kepala disambut kekehan Akil.
"Yuk jalan jalan. Kita ke Sunset Point.." kata Akil.
"Bentar ya.. ganti baju dulu" kata Hanifa sambil berjalan ke arah lemari pakaian.
Karena Akil berpakaian santai Hanifa juga menyesuaikan. Ia mengenakan celana jeans dan kaos putih dengan jaket hodie warna merah pemberian Junetnya.
Hanya dengan perjalanan lebih kurang 20 menit mereka sudah sampai di Sunset Point.. menikmati pemandangan malam di pantai itu.
Sayang mereka ketinggalan sunset.. Hanifa membayangkan kalau mereka ke tempat itu sore hari pasti pemandangannya akan sangat indah. Temaram lampu lampu di sekitar tempat itu ditambah purnama sempurna di langit menambah suasana makin romantis.
Mereka tengah duduk di ayunan bertuliskan sunset point. Pantai yang indah masih terlihat dengan cahaya bulan purnama dan lampu lampu di sekitar tempat itu.
Angin dingin menerpa Hanifa. Sambil berayun santai sementara Akil berdiri di samping ayunan.
"Udah laper belum?" Tanya Akil.
"Mayaan.. Makan apa kita?" Tanya Hanifa masih sambil menjejak jejakkan kakinya berayun ayun.Akil menghentikan ayunan dan berdiri di depan ayunan
"Han.. sepulang dari sini aku mau lamar kamu ya" kata Akil.
"Mulai deh mulai" kata Hanifa dengan kelicutan grogi.
"Hehe.. ga sabar lagi aku" kata Akil.
" Kamu nggemesin" kata Akil sambil pencer hidung Hanifa. Lalu Akil mengacak acak rambut Hanifa.
"Hari sabtu aku ke rumahmu ya.. dengan ibu"kata Akil
" Secepat itu?" Tanya Hanifa.
"Aku malah pengennya besok"kata Akil sambil nyengir.
"Ih apaan sih" jawab Hanifa salah tingkah.
"Kamu itu kaya ada magnetnya, jadi tangan ini rasanya pengen ke kamu teruus" goda Akil."Itu bukan ada magnetnya, kamunya aja yang mesum" jawab Hanifa.
"Ih kamu aja yang belum bisa bedain, mana mesum mana sayang" kata Akil
"Iyaa iyaa, yang udah master" Jawab Hanifa dengan muka mencibir.
"Eh Han, aku mesti minta restu siapa aja nih.. Papi mamimu, papi maminya mantan?"kata Akil.
"Papi udah ngga ada"jawab Hanifa
"Oh.. maaf, kalau begitu anterin aku kenalan dengan papimu ke makamnya yaa" kata Akil.
"Makamnya aja aku ngga tau" jawab Hanifa datar
"Ooo, maaf lagi" Jawab Akil.
"Hihi kaya lebaran" kata Hanifa.
"Akil, ini serius ya" tanya Hanifa
"Hya elah, udah ngebet iniiiii" jawab Akil.
"Mulai deh mulai, dasar bos mesum" kata Hanifa.
"Akil, aku mau ngomong serius" kata Hanifa
Akil siap siap mendengarkan apa yang akan dikatakan Hanifa dengan muka serius.
"Gimana gimana" jawab Akil
Lalu Hanifa mendekatkan mulutnya ke telinga Akil
"Aku lapar" jawab Hanifa membuat Akil tertawa.. lalu dirangkulnya bahu Hanifa
"Uuu cayang cayang, yu yu kita makan" sambil lalu menggandeng Hanifa menuju tempat ia memarkir mobilnya. Sementara Hanifa hanya nyengir geli.
Duuh maaf yaa .. lama bangeet nggak update.. ceritanya lagi fokus dengan dunia nyata.
www.baworfood.com itu dunia nyata saya hehehe
Semoga kali ini lebih fokus untuk nulis lagi. Jangan tinggalkan ceritaku yaaaaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Galak
Romanceoffice romance, antara atasan yang super galak dengan asistennya