21. Kita pacaran aja yuk

2.2K 136 5
                                    

"Jadi pacarannya nggak dari bayi?" tanya Akil.
"Ha ha ya enggak lah Pak... sampai sebulan sebelum Junet kecelakaan. Kayaknya nunggu saya sakit dulu baru dia merengek rengek minta saya jadi pacarnya aja" jawab Hanifa membuat Akil melongo.

"Jadi, kalian hanya pacaran selama sebulan aja????" tanya Akil tak percaya.
"Hi hi tepatnya sejak katanya saya jadi pacarnya itu tepat  sehari ketemu langsungnya.. eh nggak sehari, ah pokoknya saya katanya jadi pacarnya pas dia pamit dari nengok saya sakit di kos kosan aja deh Paak" jawab Hanifa lebih membuatnya melongo.

"Tapi justru itu yang membuat saya menyesaaaaaal" jawab Hanifa sambil menerawang.

"Andai tau dia akan meninggal, jadi pacarnya nggak usah  nunggu saya jauhan aja sama dia, nggak perlu nunggu dia pamitan mau pulang trus nggak bisa ketemu lagi, sejak SMP aja sekalian" jawab Hanifa.

"Masih belum bisa lupa ya Han" tanya Akil.

"He he susah lah Pak orang dari bayik saya taunya kemana mana, mau ngapain aja sama dia. Teman berantem tanpa merasa terbebani apapun karena dia nggak akan nggak datang lagi, eh maaf ya Pak...jadi melantur" kata Hanifa.

"Tenang ajaa... kita punya waktu sepanjang hari ini berdua" kata Akil dan sadar akan hal ini membuat Hanifa  kikuk lagi.

" Bapak.." kata Hanifa
" Nggak usah ngeyel anakku" kata Akil merespon panggilan Hanifa.

Hanifa terkekeh geli. Hanifa tau itu tanda protes Akil akan panggilan bapak kepadanya.

Gila aja baru berapa hari, bosnya pula.Mana nelen manggil dia nama.

"Kalau saya panggil nama, takut saya diusir, saya harus balik  lagi ke mami Frida Paak,  bawel banget dia Paak"  jawab Hanifa  dengan mimik pura oura memelas.

Akil tertawa. Sendagurau mereka terhenti ketika bunyi ketukan pintu terdengar.

Akil membuka pintu dan termangu melihat Mr. Anderson di sana membawa satu buket besar mawar dan parcel buah.

" Hello Mr. Akil. May I see Hanifa?" tanya Mr. Anderson.

"Oh hi Mr. Anderson, come in. She's Okay now.  How do you find us?" tanya pak Akil sambil keduanya berjalan ke arah Hanifa.

"It's easy, I just search the nearest hospital  around your hotel. Actualy I came here when she was sleeping (and her boss sleeping beside her while holding her hand so tight)" kata Mr Anderson.

Mr. Anderson menyalami Hanifa lama lama dengan mimik muka khawatir  yang tidak bisa disembunyikannya.

" Hi Mr. Anderson. Don't worry, i am okay, thank you for your concern" kata Hanifa.

"Are you really okay now miss Hanifa?" tanyanya.

"Yess, absolutely okay, actually i want to leave this place soon, but he said no compromise, i have to stay until tomorrow " kata Hanifa sambil melihat ke arah boss nya.

Sial, batin Akil. Kenapa mukanya serius panik dan khawatir begitu.  Inih lhoh, ada laki laki di sampingnya.

"Then who will stay with you?" kata si bule.

"I will take care of her, don't worry." jawab Akil cepat.

"Mr.Anderson, about our discussion,we will continue next week in Jakarta, I still need long discussion with her  and anytime we need further information I will contact you" kata Akil.

"Of course, we can't wait for the good news, and I appologize,  I can't stay longer, I need to catch my flight" kata Mr Anderson sambil berdiri dan menyalami Akil.

Ia kemudian menghampiri Hanifa dan dengan dua tangannya menyalami, lebih tepatnya menggenggam tangan Hanifa agak lama sambil ia berpamitan.

"Get well soon Miss Hanifa, cant wait to see you next time" kata Mr. Anderson sambil kemudian meninggalkan ruangan.

Bos GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang