DUA PULUH TUJUH

1.3K 41 2
                                    

3 month later

"Kak?"

Aura tersenyum lalu berlari dan langsung memeluk Danan. Ia sangat merindukan Danan setelah 3 bulan tidak bertemu. Dan ya ini sudah libur kenaikan kelas.

Danan memutuskan untuk menetap di Jakarta selama setahun untuk pemulihan setelah operasi. Aura sama sekali tidak tahu. Yang ia tahu Danan sama sekali belum operasi transplantasi ginjal.

Danan tersenyum tipis, mengusap rambut lurus Aura dan menghirup wangi shampo Aura.

"Isshhh." Danan merintih pelan saat tidak sengaja Aura menyentuh bagian bekas operasinya.

Aura langsung melepaskan pelukannya dan menatap Danan. "Kenapa?" tanyanya khawatir.

Danan menggeleng. "Nggak papa." Ia lalu duduk di sofa diikuti Aura.

"Kakak kapan balik ke Jogja?" tanya Aura.

Danan menggedikkan bahunya. "Nggak tau."

"Kangen," ucap Aura lirih lalu memeluk Danan lagi. Matanya mulai berkaca-kaca mengingat penyakit Danan.

"Jangan nangis," ucap Danan memperingati Aura.

"Aku nggak nangis, cuma sedih liat Kakak kaya gini." Aura menyenderkan kepalanya di bahu Danan.

"Katanya kamu mau ke rumah temen kamu," ucap Danan saat mengingat kemarin Aura bilang akan ke rumah Indri.

"Nggak jadi. Indrinya aku suruh kesini." Aura merubah posisinya menjadi duduk tegak.

"Oh."

Drrrtttt drrrtt

Aura dan Danan spontan mengecek ponsel masing-masing.

"Hp Kakak ya?" tanya Aura saat mengetahui bukan ponselnya yang berdering.

"Iya." Sekali lagi Danan memperhatikan nama penelefon.

"Hallo."

".........."

"Bener?"

"........"

"Oke, yaudah kita bicara nanti lagi."

Tutttt

"Siapa?" tanya Aura saat Danan menyimpan ponselnya diatas meja lagi.

"Bukan siapa-siapa."

Tok tok tok

"Masuk," ucap Aura.

Pintu ruangan rawat VVIP Danan terbuka menampakkan seorang cewek dengan postur lumayan tinggi yang tersenyum lebar ke arah Aura.

"Aura." Pekik Indri, Aura lalu berlari dan memeluk Indri.

"Aaa Indri gue kangen banget sama lo," ucap Aura saat berpelukan dengan Indri.

"Ihhh gue juga, lama banget kita nggak ketemu," ucap Indri lalu melepaskan pelukannya.

"Eh iya lupa. Ini Kak Danan pacar gue. Kak ini Indri temen aku," ucap Aura mengenalkan Indri dan Danan.

"Indri." Indri menyodorkan tangan kanannya ke arah Danan sambil tersenyum tipis.

"Danan," ucapnya datar.

Aura dan Indri lalu berjalan menuju sofa di ruangan itu.

"Ra jalan yuk. Makan kek ke kafe biasa," ucap Indri yang sekarang sudah duduk di sofa dengan Aura.

"Yah tapi gue mau jagain Kak Danan." Aura menengok ke arah Danan yang berada di sebelahnya.

"Pergi aja, kasian temen kamu," ucap Danan saat mendengar pembicaraan Aura dengan Indri.

Intelligible (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang