DUA BELAS

1.8K 58 1
                                    

"Hey sayang bangun, udah sampe." Danan membangunkan Aura.

"Udah sampe Kak?" Aura membuka matanya, memperhatikan sekitar.

"Ayo turun, Bunda pasti udah nungguin kita di dalem."

Aura dan Danan turun dan masuk ke dalam rumah megah ber cat biru dongker itu. Lagi-lagi Danan dengan santainya menggandeng Aura. Entah mengapa sepertinya tangan Danan itu tidak pernah ingin pisah dari tangan Aura.

"Assalamualaikum." Aura dan Danan bersamaan mengucapkan salam saat memasuki rumah megah itu.

"Waalaikumsalam," jawab seseorang dari arah dapur.

"Eh Aura," teriak Bunda Vira dan langsung memeluk Aura.

"Udah kalik Bun, kemaren juga baru ketemu," Bunda Vira langsung melepaskan pelukannya.

"Apa sih Nan, yaudah ayo Aura ke dapur, Bunda lagi buat kue." Aura mengangguk sambil tersenyum ke arah Bunda Vira.

"Yaudah aku ke kamar dulu Bun." Bunda Vira hanya mengangguk.

"Tasnya di taruh atas sofa aja." Aura hanya mengangguk dan menyusul Bunda Vira menuju dapur.

Aura dan Bunda Vira membuat kue, selesai membuat kue, Aura juga membantu Bunda Vira membuat makan malam.

"Ra panggil Danan di kamarnya ya, palingan dia tidur." Bunda Vira menyuruh Aura, Aura hanya mengangguk dan menaiki anak tangga menuju kamar Danan.

Lucu sih rumah Danan ini. Hampir di setiap sisi tembok, dicat berbeda seperti studio foto. Rumahnya juga sangat megah, tiga tingkat dengan kolam renang.

Tok tok tok

Tidak ada sahutan.

Tok tok tok

Tidak ada sahutan lagi.

"Langsung masuk aja Ra," teriak Bunda Vira dari bawah, Aura tidak menjawab dan langsung membuka pintu kamar Danan.

Ternyata benar apa kata Bunda Vira. Danan sedang tidur. Aura mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar yang didominasi warna silver.

'Oh Kak Danan suka silver?' batin Aura sambil mengangguk.

Aura mendekati Danan. "Kak, ayo bangun, Bunda udah siapin makan malam." Aura menggoyangkan tubuh Danan berusaha membangunkannya.

"Bun bentar lagi aku masih ngantuk." Aura tersenyum tipis, Danan sangat lucu.

"Kak ini gue bukan Bunda," ucap Aura menyadarkan Danan.

"Eh sayang, maaf Kakak ketiduran." Danan langsung berdiri.

"Nggak papa Kak, yaudah ayo turun, Bunda udah nungguin." Aura beranjak.

"Bentar Kakak cuci muka dulu." Danan langsung berlari kecil menuju kamar mandi dan kembali lagi.

"Ayo turun." Danan langsung menggandeng Aura.

Mereka berdua menuruni tangga menuju tempat makan. "Ayah Kakak kemana?" Aura memperhatikan setiap anak tangga yang ia pijak.

Intelligible (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang