SEBELAS

1.9K 60 5
                                    

"Kak?" Aura memulai pembicaraan. Danan hanya menoleh sebentar dan menaikkan salah satu alisnya, lalu kembali fokus lagi pada jalanan.

"Waktu hari jadi sekolah, gue ditunjuk lomba nyanyi."

"Oh bagus dong." Danan masih fokus menyetir.

"Kok bagus?" Aura mengernyit heran.

"Iya, jadi mereka bisa liat bakat kamu, nggak ngeremehin kamu terus." Aura mengulas senyumnya.

'Lo dewasa banget Kak, gue nggak salah nerima lo jadi pacar gue,' batin Aura.

"Makasih Kak." Aura melontarkan senyum tipis.

"Buat?"

"Ya buat nasehat Kakak, mulai sekarang sampai hari H nanti, gue bakal berusaha buat menang."

"Bagus, asalkan ada tekad." Aura hanya membalas dengan senyuman.

"Kak, Kakak bakal nonton kan?" Aura menatap Danan yang fokus menyetir.

"Masa pacar Kakak lomba Kakak nggak nonton," ucap Danan disertai senyuman yang sulit diartikan.

Karena terlalu asik mengobrol, Aura bahkan sampai tidak sadar kalau sekarang sudah memasuki area sekolah. Danan memarkirkan mobilnya, kemudian turun dan menggandeng Aura menyusuri koridor sekolah. Banyak sekali cewek-cewek yang berbisik.

"Ih siapa sih tu cewek?"

"Iya siapa sih, sama Danan mulu."

"Cewek ganjen mungkin, masa Danan mau sama cewek kayak gitu."

"Ihhhh couple goals, so sweet."

"Ehh itu yang kemaren di gendong sama Danan kan ya?"

"Ihh gue juga mau."

"Cocok ya?"

Ucapan itu sangat membuat Aura tidak nyaman sehingga Aura tidak sadar meremas tangan Danan yang ia genggam.

"Udah, nggak usah di dengerin, mereka emang suka gitu," ucap Danan lirih tepat di dekat telinga Aura. Aura hanya mengangguk mengerti.

"Kak, kok nggak berhenti? Kelas Kakak udah kelewat." Aura baru menyadari saat sudah melewati kelas XI.

"Kakak mau anter kamu sampe depan kelas, takutnya kamu di gangguin sama cewek-cewek alay tadi," ucapnya tanpa ekspresi.

Mereka masih berjalan menyusuri koridor sekolah. Beberapa kelas sudah terlewati dan sekarang mereka sudah berada di depan kelas Aura.

"Udah Kak sekarang Kakak balik ke kelas." Aura mendorong tubuh Danan.

"Yang jomblo mah bisa apa?" ucap seseorang dari belakang Aura.

"Apasih Liv," ucap Aura setelah menyadari bahwa yang baru saja berbicara adalah Aliv.

"Hahah Liv kasihan lo masih jomblo aja," ucap Kinan menyambar dari balik punggung Danan.

"Loh Kin, lo kan juga jom-"

"Eittss, siapa bilang Kinan jomblo?" ucap seorang lelaki yang kemudian merangkul Kinan dari samping. Sontak mereka bertiga melongo melihat kejadian ini.

Intelligible (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang