LIMA

2.6K 92 1
                                    

"L-lo?" ucap Aura terbata, ia tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.

"Hm." Cowok bertubuh tinggi itu menaikkan salah satu alisnya, sepertinya ia tidak tahu kalau Aura akan datang atau Aura yang salah rumah? Ahh pikiran itu membuat Aura pusing, lebih baik ia bertanya.

'Bisa malu abis nih kalo gue beneran salah rumah,' batin Aura.

"Ini bener rumahnya Bunda bukan ya Kak?" Aura bertanya pada cowok tinggi di depannya ini yang sialnya adalah Danan.

"Bunda?" Danan mengerutkan dahinya.

'Aduh gue bodo banget, Bunda kan banyak ya hehe,' batin Aura terkikik dalam hati.

"Maksud gue Bunda Vira," ucap Aura membenarkan.

"Hm masuk." Suruh Danan datar.

Aura mengikuti Danan yang berjalan menuju ruang tamu rumahnya yang cukup luas. Di ruang tamu, Danan langsung mengajarkan kepada Aura Bahasa Jawa. Anak Bunda Vira adalah Danan dan kebetulan sekali yang Bunda Vira maksud akan mengajarinya les Bahasa Jawa itu Danan.

"Kak?" Tidak ada jawaban. Danan hanya menatap Aura terus.

Aura melambaikan tangannya di depan wajah Danan. "Kak kenapa sih kok liatin gue gitu banget? Ada yang salah?" Sedetik kemudian Danan tersadar.

"Nggak. Kenapa?" tanyanya datar, belum berubah juga ternyata.

"Bahasa Jawanya malam itu apa?" tanya Aura.

"Malam itu bengi, kalo pagi itu esuk," ucap Danan menjelaskan.

"Oh."

"Udah jelas?"

"Lumayan." Aura mengangguk.

Hampir satu jam Aura les Bahasa Jawa dengan Danan, tapi dari tadi ia tidak melihat adeknya Danan, kakaknya, maupun ayahnya Danan, kalau Bunda Vira sudah pasti beliau belum pulang, karena kata Bunda Vira kemarin ia disuruh untuk mengajar anak kelas XII, dan pasti sampai sore.

"Kak kok rumah Kakak sepi? Adeknya Kakak mana?" Danan menoleh pada Aura dengan tampang andalannya.

"Privat," ucapnya datar.

"Oh terus kalo kakaknya Kak Danan?" tanya Aura mulai kepo.

"Kuliah."

"Kalo ayah Kakak?" Sudah pasti disana Danan sedang menggerutu kesal karena pertanyaan yang keluar dari mulut Aura.

"Kerja." Aura mengangguk.

"Kok tau gue punya adek sama kakak?" tanya Danan heran.

"Ya tau lah Kak, Kakak kan terkenal." Danan hanya ber 'oh' ria. Untung dia bukan orang yang sombong.

"Assalamualaikum," ucap seseorang yang sudah memasuki rumah besar ini.

"Waalaikumsalam." Aura memperhatikan Danan yang menjawab salam, Danan terlihat tampan.

"Eh Mas siapa tuh?" Cewek dengan celana jeans itu menunjuk Aura. "Pacar Mas ya?" Danan hanya memutar bola matanya jengah.

Intelligible (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang