Chapter 7.2 <> Tragedi Cinta

3.2K 129 1
                                    

>>🌹🌹🌹<<

Tatapan mata bingung itu menyusuri setiap pandangannya tepi sudut ke sisi hingga kemudian tatapannya kembali pada sebuah wajah yang berada disampingnya, menatapnya dengan senyuman.

"Kau suka?" gadis itu menganggukkan kepalanya pelan lalu menatap kearah panggung yang kini menampilkan seorang wanita dengan lagunya.

"Lagu yang menyedihkan. Suasana hatinya pasti sedang buruk," Ara tersenyum tipis masih menatap wanita yang bernyanyi itu tanpa memperdulikan Rev yang masih mengoceh tentang pembawaan lagu tersebut.

"Emm.. Mr?" Rev mengangkat sebelah alisnya sesaat Ara menatapnya dengan dalam dan serius.

"Aku ingin.. Berbagi ceritaku denganmu,"

"Aku tidak bisa menjaga rahasia."

"Aku tahu. Tapi aku tidak mau menyesal diakhir cerita.."

"Semua penyesalan selalu berada di garis akhir," Ucap Rev saat hendak berdiri namun dengan cekatan gadis itu menahan lengannya, menatap mata hitam pekat yang sungguh dingin.

"Please.." Pintanya dengan penuh.

"Hufhh dasar merepotkan. Cepatlah, aku masih ada pekerjaan." Ara melukiskan senyumnya sembari menarik nafas dalam-dalam masih dengan menatap mata Rev.

"Dulu.. Saat aku masih dibangku sekolah dasar. Kehidupan keluargaku saat itu masih kurang, dengan aku dan kakakku yang bersekolah. Pekerjaan papa pun tidak memungkinkan untuk kebutuhan kami setiap tahunnya, kami selalu pindah-pindah rumah sampai akhirnya menetap dirumah yang saat ini..semasa aku kelas 5 sd aku pernah melakukan kesalahan yang menjijikkan dan itu berlangsung selama lima bulan.." Ara mengangkat kepalanya menatap Rev yang juga menatapnya penuh.

"..dimasa itu aku selalu iri dengan apa yang dipunyai oleh teman-temanku, hingga hari berikutnya ada seseorang yang mau memberikan uang padaku. Aku senang dan sangat senang dan aku tidak menyadari bahwa aku telah menyetujui syarat dari itu semua, seseorang itu merenggut mahkota ku dengan kotornya nya ia mengambil seluruh harga diriku yang berharga. Dan sekarang aku takut..takut.." Lirihnya dengan terisak dan juga telah berada dalam pelukan Rev.

"Aku membencinya..sangat," Rev diam dengan urat-urat lehernya yang mengencang kuat. Pria itu mengusap kepala Ara menenangkan gadis tersebut yang masih terisak didada nya.

"Siapa yang melakukannya, Ara?" Tanya Rev dengan wibawa tenangnya.

"Kakekku. Dan kemarin ia datang, ia datang menatapku dan ia akan melakukan itu lagi..aku takut.." Gumam Ara tak hentinya menangis dan mungkin sekarang baju Rev sudah basah karenanya. Tapi sayang pria itu sedang tak perduli.

Ara memegang kuat kerah jaket kulit Rev dan menatap pria tersebut.

"Katakan padaku kalau kau akan menjagaku, Mr.." Rev masih diam dengan menatap lurus.

"Apa itu penting untukku. Bila aku menjagamu,"

"Ya. Itu penting bagaimana akan berakhir,"

"Aku mencintaimu.."

"Kau hanya akan terluka Ara," gadis itu menggeleng kuat dan kembali pada tangisnya.

"Jangan menangis itu tidak akan mempengaruhi ku." Ucap Rev seraya meminum minuman digelasnya.

"Rev.." Mode manja.

"Hm?"

"Kau akan menjagaku kan. Aku tidak bohong, pria nangka itu kembali ia menatapku, ia dibelakangmu.." Rev mengernyit dalam sembari menolehkan kepalanya kebelakang, tak ada apa-apa hanya sebuah dinding putih.

"Kau berbohong,"

"Tidak!!"

"Aku melihatnya, ia tersenyum menampakkan giginya." Rev menghela nafasnya kemudian mengangkat tangannya saat Ara akan kembali membuka suara.

"Berhentilah Ara. Aku tidak akan mempercayaimu,"

"Pesta. Aku benar-benar melihatnya! Kenapa kau tidak percaya padaku, kenapa?" Katanya sambil menarik rambut belakang pria itu.

"Akhh!! Please stop Ara!!"

"Oohh.. Ternyata yang menyebabkan kau ingin pulang dan mengharuskan aku untuk menguras bensin mobilku, itu karena pria nangka itu." Ara mengangguk cepat.

"Keterlaluan. Ia harus membayar cek padaku,"

"Mr," Seru Ara dengan menahan ujung baju Rev.

"Apa?" Jawab Rev malas.

"Pulang. Aku ingin memelukmu..aku mau pulang,"

"Kau tahu?" Ara menggelengkan kepalanya pelan.

"Aku stress!" Ara menutup mulutnya dengan menatap kepergian Rev dari dalam cafe tersebut.

"Ya Allah. Apa aku sungguh keterlaluan?"

Didalam mobilpun mereka masih saja berdebat tak berujung. Dengan masing-masing tidak mau mengalah. Si gadis untuk yang kelima kalinya merengek, menangis mode manja pada si pria. Dan si pria yang lebih mementingkan..

"Tunjukkan dimana alamat si nangka itu,"

"Aku tidak mau! Aku bilang aku mau pulang, mau pulang, Mr.."

"Hey..kau tidak mau membunuhnya atau apapun itu. Kita labrak dia dan suruh untuk bertanggung jawab padamu.."

Kedua bola mata gadis itupun seketika membulat besar.

"Akhh!!! Ara lepaskan rambutku!!!!"

"Kau punya otak tidak sih. Kau ingin aku menikah dengan si kakek nangka itu, heh!"

"Okay okay..tolong lepaskan dulu rambutku," dengan rasa kesal akhirnya Ara melepaskan cengkramannya pada rambut Rev yang sudah dibuat bagaikan sapu ijuk olehnya.

"Jadi apa maksudmu?" Rev menghela nafasnya lelah.

"Aku tidak menyuruhmu untuk menikahi kakekmu itu. Tapi maksudku apa sebaiknya kau laporkan saja pada polisi, menurut undang-undang pencabulan pada anak dibawah umur.."

"Dan kakekku itu akan masuk penjara,"

"Ya,"

Rev cukup megernyit dalam dan bingung karena gelengan kepala yang dibuat oleh gadis tersebut.

"Kau kenapa? Pusing atau apa," Ucap Rev seraya menyentuh kedua bahu Ara.

Brugh!

"Ara!!!"

Drrtt! Drrtt! Drrtt!!

"Halo moms.."

"..its okay, Ara baik-baik saja.. Ia hanya kelelahan dan stres,"

"Moms aku tidak mungkin melakukan itu. Eumm..aku tutup dulu telponnya. See you to moms, i love you to.."

Rev menatap layar ponselnya sejenak lalu kemudian memasukkannya kedalam kantung celananya. Pria itu kemudian berjalan kearah sebuah pintu yang bertuliskan R. Mawar.

"Sial. Bunga kematianku,"









Fyuhhhh😤😥😥😥
Maaf ya guys kalau nih chapter cuman beda tipis sama yang kemarin, yahh author yang janjinya mau manjangin chap malah downn.. Sorry lagi guys soo ide author nggak full banget, dan lagi author lagi banyak tugas sekolah buat ngetik makalah.. Jadi agak lebih ke sekolahnya yaaa hehe tapi tetep diusahain kan buat update lagi.. Walaupun agak gaje dan gak jelas juga nih nyeritain apaan, jadi terimakasih udah yang mau menunggu walau akhirnya author php lagii🙇🙇🙇



❌❌ STOP YOU PLAGIAT ❌❌
🚫🚫 DON'T COPY PASTE 🚫🚫
😈😈 SIN WARNING 😈😈

* 29 Januari 2019 *
22:34

MY HUSBAND BULE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang