>>🌹🌹🌹<<
"Mr masih jauh nggak?" Rev tersenyum dengan menolehkan kepalanya pada pacarnya itu.
"Sebentar lagi," bibir gadis itu maju kedepan.
"Bilangnya sebentar lagi sebentar lagi. Tapi lama juga masih nyampenya," cemberut Ara sembari menatap kesamping kaca mobil, memandangi rumah-rumah yang tak ada kecilnya.
"Ya sabar sayang." Ara menghela nafasnya pelan dan lalu merebahkan kepalanya di bahu Rev, sejenak memejamkan kedua matanya.
Cup
"Sleep dear," ucap Rev seraya melajukan kecepatan mobilnya. Pria tampan itu sedang ingin menunjukkan sesuatu pada Ara, dan mereka dalam perjalanannya.
Ara mengusap kain yang menutupi matanya, dan ia tak tahu kapan kain itu terpasang dan membuat penglihatannya kini hanya gelap. Tangannya meraba-raba kesana kemari hingga ia menemukan sebuah tubuh seseorang dengan aroma yang sangat dikenalinya.
"Mr?"
"Aku disini, sayang." kata Rev sambil menggenggam tangan Ara.
"Kenapa mataku ditutup seperti ini, kita ada dimana. Aku..aku tidak bisa lihat." cerocos Ara dan dengan sabarnya Rev terus meladeninya walau akhirnya pria itupun segera menyeret halus pacarnya itu untuk maju kedepan.
"Aku buka kainnya tapi jangan dulu buka matamu, setelah hitungan ketigaku berakhir baru kau boleh membuka matamu, okay.." Ara mengangguk patuh.
Dan Rev dengan pelan membuka ikatan kain Ara dan lalu mulai menghitung angka.
One two..three..
"Wow!" Ara menutup mulutnya sesaat menatap takjub sebuah istana yang menjulang tinggi dihadapannya.
"Kau menyukainya, sayang." Ara yang tak mampu berkata lagi hanya menganggukkan kepalanya berkali-kali.
Kemudian gadis itu berbalik dan dengan cepat berlari kearah Rev yang tentu belum siap, dan mendapatkan pelukan dari gadis tersebut.
"Aku sayang Mr.." Rev tersenyum simpul seraya ikut memeluk tubuh Ara dan mencium aroma shampo apel yang tercium dari balik hijabnya.
"Nak Rev?" Rev terkejut dan dengan pelan melepaskan pelukan mereka, meski tak rela. Ara menatap kesamping dimana ada seorang wanita yang sudah tak muda lagi yang tengah menatapnya dan Rev dengan senyuman.
"Mbak Jesa," ucap Rev yang kemudian memeluk wanita tersebut dan dibalas oleh pelukan hangat juga dari wanita itu yang bernama mbak Jesa. Setelah pelukan ala tetangga, mungkin. Rev dengan pelan memeluk pinggang Ara dan mengenalkannya pada mbak Jesa walau dikata awal sudah tak enak. Rintihan Ara.
"Ini.. Dera kan," Ara cemberut mendengar nama manisnya yang tiba-tiba diganti oleh nama meses itu. Rev yang melihat raut wajah tak bersahabat pacarnya pun dengan cepat menyela ucapan mbak Jesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND BULE (COMPLETED)
Romansa*Chapter masih lengkap* [ HANYA PENGGALAN IMAJINASI NAIK TURUN. HARAP MAKLUM😌 ] "Berhenti merengek padaku!" "Makanya nikahin aku," seru seorang wanita dengan kedua bola mata nya yang berkaca-kaca. "Kenapa kau ingin sekali aku menikahimu? Heumm.." "...