Chapter 8.1 <> Pacarku

3.2K 121 0
                                    

>>🌹🌹🌹<<

Langkah kakinya masih berusaha menjangkau seseorang yang berjalan cepat didepannya, dengan terus merengek hingga berhasil membuat seseorang itu menghentikan langkahnya dan kemudian berbalik menatapnya dingin.

"Berhenti merengek padaku!"

"Makanya nikahin aku," serunya dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

Pria itu menghela nafasnya dengan kasar dan memegang kedua bahu gadis tersebut.

"Kenapa kau ingin sekali aku menikahimu? Heumm.."

"Karena aku mencintaimu, Mr Rev!" dan lagi Rev menghembuskan nafasnya pelan.

"Ara..aku tidak bisa,"

"Kenapa?" tanyanya sembari bergerak memeluk tubuh Rev, ia tak lagi memperdulikan tatapan tak sopan dari para staff yang kini tengah memperhatikan atasan dan bawahan tersebut.

"Karena aku tidak mencintaimu" gadis itu mendongakkan wajahnya, matanya menatap dalam mata hitam pekat milik pria tersebut.

"Tapi masih ada waktu kan, Mr." Rev menunduk dengan menyentuhkan dahinya kedahi Ara seraya menggeleng pelan, lalu mengusap bulir bening yang menetes dikedua pipi Ara.

"Don't cry, baby..don't." Ara yang masih terus meneteskan airmatanya itu kemudian membuat sedikit hati Rev tercubit, pria itu membawa Ara kedalam pelukannya sembari berlalu pergi setelah memberi tatapan tajam keseluruh staff yang menatapnya ketakutan.

Mereka sudah berada didalam lift dengan Ara yang masih betah di dalam pelukan Rev. Dan Rev yang terus mengecupi puncak kepalanya.

Lift berdenting menandakan mereka sudah sampai di ruangan kerja Ara. Gadis itu menatap Rev.

"Kalau Mr tidak bisa menikahiku, bagaimana dengan yang lain.."

"Yang lain?" gadis itu mengangguk pelan.

Rev tersenyum tipis lalu kembali menarik Ara masuk kedalam pelukannya, memeluknya seerat mungkin.

"Mr?"

"Iya pacarku," Ara terkekeh geli dengan memukul ringan dada Rev yang mangapitnya erat.

Rev menangkup kedua pipi Ara setelah melonggarkan pelukannya, mata mereka saling bertatap lembut.

"Mulailah bekerja. Aku juga akan keruanganku," ucap Rev.

"Okay," Rev tersenyum dengan Ara yang keluar dari dalam lift masih menatap Rev penuh sayang.

"Mr Rev," Rev masih menunjukkan senyum teduhnya.

"Aku akan menjemputmu makan siang nanti. Wait me, dear.." setelah ucapan manis bak surga dunia itu Rev daratkan dengan sempurna dihatinya. Gadis itu melompat-lompat hingga tersadar dan merasa malu dengan tatapan aneh serta menusuk dari rekannya.

"Well..yang sebentar lagi akan menjadi nyonya Mandeville, hkhkhk.." Ara berdecak pelan sembari mengabaikan ejekan dari Fera yang masih memasang senyum jahilnya.

"Hei! Bagaimana ciuman Mr. Apakah cool or hot?"

"Fer!"

"Okay okay aku akan berhenti. Eh tapi--"

"Feraa!!" Fera tertawa geli menatap semburat merah diwajah Ara, kemudian ia menetralkan nafasnya sembari kembali duduk dibangku kerjanya dengan sesekali mengganggu Ara yang kebetulan sedang menerima telpon dari sang Mr.

"Akan kuhajar kau!"

"Kau akan menghajarku, kau marah padaku?"

Ara terkekeh kecil seraya memberikan tatapan membunuh pada Fera.

MY HUSBAND BULE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang