PART 15

365 15 0
                                    


Satu bulan telah terlewati dengan penuh senyuman. Setiap malam yang terlewati terasa menyejukkan untuk keduanya. Seperti pagi ini, mereka sarapan di kediaman keluarga Wardana.

"sayang ambilin yang itu." ujar Bryan sambil menunjuk tumis udang.

"sejak kapan kamu suka udang By?" tanya mama Alisa. Sedangkan Qilla langsung mengambilkan apa yang di mau Bryan.

"nggak tau. Qill.. suapin dong.." Qilla mengernyit, akhir-akhir ini Bryan selalu manja. Tapi tak mau ambil pusing Qilla mulai menyuapi Bryan.

"pagi semua.." sapa papa Wardana.

"pagi." Jawab mama Alisa dan Rikkie.

"pagi pa.." jawab Qilla, papa Wardana mengelus rambut Qilla. Seketika Bryan berhenti mengunyah lalu lari ke arah westafel, memuntahkan semua makananya.

Semua langsung berpandangan, ada apa?

"mas kamu nggak papa?" Bryan menggeleng lemah, huft.. sudah 2 minggu ini Bryan selalu muntah-muntah.

"Qilla ke kamar yuk.. mau makan es krim coklat."

"kamu kenapa sih mas? Masih pagi kok udah makan es krim?"

"nggak tau, Rikkie!!"

"apa sih kak? Nggak usah teriak Rikkie nggak budeg!"

"beliin es krim coklat, di campur soto rawon."

"gila lo kak? Mana ada?!"

"gue nggak mau tau beliin sekarang atau gue cekek lo!"

"ogah gue! Permintaan lo aneh! Kayak mak-mak ngidam tau nggak lo!"

"duh jangan teriak-teriak dong.. aku pusing.." kata Qilla sambil mengurut pelan kepalanya.

"kamu nggak papa? Ayo ke kamar aja kalo gitu." Kata Bryan langsung menggendong Qilla ala bridal style. Reflek Qilla melingkarkan lenganya ke leher Bryan sambil menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Bryan.

"Rik! Lo beliin gue soto rawon es krim coklat sekarang! Dan jangan lupa gue juga pengen mangga muda! Cepetan!" kata Bryan lalu berlalu naik ke atas kamarnya sendiri.

"buset! Kesurupan apaan dah! Mama Alisa!!! Aku kudu piye!! Mana ada soto rawon es krim coklat?! Soto ya soto rawon ya rawon! Mana ada soto rawon!? Di kasih es krim coklat pula!?"

Papa Wardana dan mama Alisa mengerjap tidak memperdulikan gerutuan Rikkie.

"udah beli aja sana! Cari sampe dapet, kayaknya kamu mau punya keponakan." Kata mama Alisa sambil berlalu membereskan meja makan.

Rikkie melotot, lalu beralih menatap papanya"pa? Beneran pa?"

"nggak tau.." papa Wardana melongo, kalo iya tuh anak gercep banget!

"dokter Raisa tolong segera ke rumah saya." Kata papa Wardana lalu segera menutup teleponya. Dan berangkat menuju kantor tanpa mengajak anaknya.

"gile gila gila.. yang hamil Qilla kenapa yang mual dan ngidam kak Bryan?"

---

"selamat Qilla hamil, selamat By.. lo bakalan jadi ayah." Kata dr. Raisa sahabat Bryan.

"a-ayah?" bryan tergagap, benarkah dia akan menjadi ayah? Secepat inikah?

Semua orang yang ada di kamar bersorak girang, tidak salah lagi tebakan mama Alisa bahwa menantu kesayanganya tengah mengandung pewaris Wardana's Group.

"aku hamil mbak?" dr. Raisa tersenyum hangat lalu mengangguk membenarkan.

"aku bakalan jadi ayah? Yang benar saja!?" semua terdiammendengar teriakan Bryan yang tiba-tiba.

DEAR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang