"Kak, bisakah aku tidur di kamarmu untuk malam ini saja?"
"Iya, kau boleh tidur di sini."
"Tapi ... Kakak tidur di kamarku, ya?"
"Apa? Kenapa begitu? Kukira kau ke sini untuk tidur bersamaku."
"Kak, kumohon, setelah semua ini, maafkan aku."
"Kenapa? Memangnya ada apa, Lis?"
"Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin bertukar kamar saja. Oh, ya, selamat malam, Kak Lice."
˚⸙͎۪۫⋆
Pada suatu malam, kala gelita telan bulat-bulat bumi dan seisinya, dua saudara kembar berjalan di atas tapak kaki berbeda; berseberangan, berkebalikan. Menukar posisi dalam satu malam. Jane Lalice dan Jehanne Lalisa punya takdir yang berbeda. Mereka serupa, tetapi tak sama. Hingga pada malam hari yang tergerus waktu menjadikan langit berganti warna baru, kabar tak sedap berembus terbangkan isu-isu pada banyak pasang koklea.
Jehanne Lalisa ditemukan tewas bunuh diri pada hari yang sama saat seluruh anggota keluarga tersenyum cerah bahagia atas perjumpaan besar acara pernikahan Jane Lalice kesayangan mereka.
Awam berbisik-bisik perihal kesialan Jehanne Lalisa yang seakan dilahirkan untuk menjadi tak serupa. Dibeda-bedakan sejak awal usia, mereka berasumsi Lisa memang diutus Tuhan untuk ajarkan betapa anak kembar juga punya gerigi dalam kehidupannya.
Mereka dianggap serupa, tetapi diperlakukan tak sama.
Lihatlah dari lensa kacamata berbeda agar tahu siapa yang antagonis di sini sebenarnya. Karena wajah dan perilaku tidak menjamin semua baik-baik saja.
Baik atau buruk tergantung dari sudut mana netra sorot tindak-tanduk manusia. Frasa-frasa ini dibangun untuk tunjukkan betapa penting membaca supaya tidak mudah terlena. Seluruh bagian miliki peranan masing-masing pada tiap pangsa.
Sebab, mereka memang punya dua benang merah kehidupan yang berbeda.
˚⸙͎۪۫⋆
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] BLUR
RomanceJungkook dan Lisa dipertemukan untuk saling mengisi; melengkapi bagian yang rumpang, memperbaiki apa-apa yang perlu direnovasi. Tuhan merampai mereka dengan sebuah simpul pernikahan. Namun bagi keduanya, simpul yang tengah mereka pintal tak lebih da...