Disclaimer : Harry Potter dan seluruh dunia sihir milik JK Rowling. Jalan cerita milik Stars-and-Stones. Aku cuma mau berbagi kelucuan, keimutan cerita ini ke kalian semua *hughug*
-------------------------------"H-hey...Black?" Kata Draco terengah-engah. Biasanya dia bisa menaiki dua anak tangga satu langkah dan tidak terengah-engah seperti ini, tapi tangga Muggle sialan itu bukan seperti tangga pada umumnya, mereka sangat curam! Dan dengan Harry yang sekarang sudah berada digendongannya lagi, membuat setiap langkahnya menjadi lebih berat.
Harry sendiri tidak berbicara apapun sejak tadi, hanya meletakkan pipinya di bahu Draco dengan ibu jari yang melekat di mulutnya sambil melihat kesekeliling.
"Hmm?" Kata Sirius sambil menunggu dengan sabarnya di ujung tangga didepan pintu masuk ke lantai tiga.
"Pernahkah kau... melihat punggung Harry?" Draco bertanya hati-hati. Dia tidak tau kalau Sirius sudah pernah melihatnya atau belum, tapi jikalau belum, Draco tidak bisa membayangkan seperti apa nantinya mantan narapidana itu bereaksi.
"Tidak." Sirius memicingkan matanya. "Apakah aku akan melihatnya sekarang?"
Draco akhirnya sampai diujung tangga tempat Sirius berdiri dan menurunkan Harry.
Harry yang mengerti pembicaraan antara Draco dan Sirius langsung menunduk, tiba-tiba sangat tertarik dengan lantai dibawahnya.
"Harry?" Kata Draco pelan. "Bolehkah aku menunjukkan ayah baptismu apa yang sudah aku tanyakan padamu pagi ini?"
Bibir bawah Harry mulai bergetar.
"Tidak akan ada hal buruk yang terjadi." Draco meyakinkan. "Aku hanya ingin menunjukkan itu padanya."
Tetap menolak memandang mata Draco, Harry mengangguk pelan sebelum berbalik membelakangi Sirius.
Draco perlahan mengangkat baju Harry, memperlihatkan bekas luka yang berada dibagian punggung bawah Harry.
Sirius mendesis berbahaya. Mata hitamnya semakin menggelap karena emosi.
"Dursley!" Umpat Sirius. Tidak mempercayai dirinya bisa cukup lembut karena terlalu emosi untuk menyentuh luka Harry.
"Ya, itu dugaanku." Draco berjongkok dan menurukan kembali baju Harry. Harry sendiri langsung berbalik dan memeluk Draco. Membenamkan wajahnya di leher sang Slytherin.
"Aku pikir lebih baik kau mengetahui ini secepatnya."
"Tentu saja!" Kata Sirius. Dia melepaskan peganggannya dari gagang pintu yang sedari tadi ia genggam dengan kuat tanpa sadar.
"Jadi apa rencana untuk keluarga Dursley?"
"Apa yang membuatmu berpikir aku punya rencana?" Mata silver kebiruan Draco berkilat mengerikan, walaupun ekspresi wajahnya tetap datar.
"Aku tinggal selama enam belas tahun di rumah yang penuh dengan murid Slytherin." Kata Sirius malas.
"Aku ulangi, apa rencananya? Aku mau ikut."
Draco tersenyum keji dan mulai membisikan Sirius rencana apa yang dia dan beberapa sahabatnya punya.
~/**\~
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Mama Drama [Completed]
FanfictionSTORY : Stars-and-Stones COVER : nipye Draco dan Harry sekali lagi sedang perang mantra. Tapi apa yang terjadi jika salah satu mantra yang Draco luncurkan salah? Dan akibatnya Draco harus menjaga Hawwy yang sakit? ©Copyright 2010 by Stars-and-Stones...