Disclaimer : Harry Potter dan seluruh dunia sihir milik JK Rowling. Jalan cerita milik Stars-and-Stones. Aku cuma mau berbagi kelucuan, keimutan cerita ini ke kalian semua *hughug*
-------------------------------"DRACONIS LUCIUS MALFOY!"
Pansy Parkinson berdiri di tengah ruang rekreasi asrama Slytherin yang kosong. Tangannya bertolak pinggang, matanya menyipit, giginya bergretak, dan mulutnya membentuk garis tipis. Dia terlihat seperti malaikat maut yang siap menyabut nyawa siapapun yang berani mendekatinya.
Ketika Draco berhasil masuk kembali kedalam kastil tanpa terdeteksi bersama Sirius lewat jalan pintas yang tidak pernah dia tau sebelumnya, Draco berharap dia juga bisa masuk kedalam kamarnya tanpa satu orang pun yang melihatnya.
Tapi, well... ternyata kenyataan tidak seindah harapan.
"Apa yang sudah kau lakukan?!" Desis Pansy. "Aku baru saja mendapatkan firecall dari Lupin! Apakah kau tau seberapa gelisahnya dia?! Dia TAU apa yang sedang kalian berdua lakukan!!!"
Draco mengretakkan giginya geram, mempersiapkan dirinya untuk perang yang sebentar lagi terjadi.
Pada setiap akhir tahun di asrama Slytherin, perang seperti ini biasa terjadi. Perang ini biasanya berlangsung di tengah malam dan selalu berhasil membangunkan seluruh penghuni asrama Slytherin.
Perang ini lah yang membuat asrama Slytherin menjadi kurang nyaman, karena mereka yang melakukannya, biasanya akan melempar kutukan didalam asrama, dan berteriak sekencang suara mereka bisa.
Terlebih lagi, perang ini biasanya dilakukan oleh pasangan yang baru saja mengakhiri hubungan asmara mereka, atau dua sahabat yang menyukai orang yang sama.
Walupun seperti itu, perang ini tidak terjadi setiap tahun. Buktinya, Draco baru melihat dua kali peperangan seperti itu di tujuh tahun kehidupannya di Hogwarts.
Well... mungkin tiga, karena sebentar lagi, dia sendiri yang akan terlibat didalam peperangan itu.
"APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN?!!!" Teriak Pansy. "Goddamnit, Draco! Kau jawab pertanyaanku! Apa yang sudah kau lakukan?!!"
"Bukan sesuatu yang tidak bisa kau lakukan!" Bentak Draco balik, tidak peduli sama sekali dengan volume suaranya yang menggelegar.
Kalau ada anak murid Slytherin yang bangun, dan dengan bodohnya berani turun. Maka biarkan mereka mendapatkan akibatnya.
"Aku tidak akan pernah menyiksa keluarga Muggle karena sesuatu yang telah mereka lakukan sebelas tahun lalu!" Gretak Pansy. Luapan sihirnya yang kuat mulai memecahkan beberapa benda disekelilingnya.
"Pikiran apa yang ada di otakmu, Draco?!"
"Aku pikir dia pantas mendapat keadilan!" Teriak Draco. Dia mendengar suara langkah kaki yang sebentar lagi akan menjadi saksi peperangan dirinya dengan Pansy.
"Siapa? Harry atau si arsehole itu?!"
"Keduanya." Draco melipat tangannya didepan dada dengan keras kepala.
"Ini bukan keadilan! Ini balas dendam!" Teriak Pansy yang terlihat seperti ingin berlari, dan menampar Draco sekuat tenaga.
"Apakah kau pikir Harry akan memafkanmu setelah ini?! Kalau dia memang ingin balas dendam kepada keluarga sialannya itu, tidakkah kau pikir dia pasti sudah melakukannya sejak dulu?!"
"Ini tidak ada sangkut pautnya dengan Harry yang mengingkan balas dendam atau tidak!" Kata Draco yang mulai melangkah mendekati Pansy.
Dua gadis kelas enam yang terlihat jengkel turun kebawah tangga, tapi terhenti saat mereka melihat pangeran Slytherin dan sahabatnya tengah berteriak membunuh pada satu sama lain. Dua gadis Slytherin ini terdiam kaku, tapi kemudian salah satu dari mereka dengan cepat berbalik dan kembali menaiki tangga, sangat jelas dia ingin memberitau murid Slytherin lainnya tentang perang epik yang mulai memanas di ruang rekreasi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Mama Drama [Completed]
FanfictionSTORY : Stars-and-Stones COVER : nipye Draco dan Harry sekali lagi sedang perang mantra. Tapi apa yang terjadi jika salah satu mantra yang Draco luncurkan salah? Dan akibatnya Draco harus menjaga Hawwy yang sakit? ©Copyright 2010 by Stars-and-Stones...