16. Balas Dendam Itu Tidak Semanis Yang Dikira

19K 2.7K 413
                                    

Disclaimer : Harry Potter dan seluruh dunia sihir milik JK Rowling. Jalan cerita milik Stars-and-Stones. Aku cuma mau berbagi kelucuan, keimutan cerita ini ke kalian semua *hughug*
-------------------------------

"Harry, bangun." Kata Draco, tangannya mengguncang kecil bahu Harry. "Ayolah, aku harus membawamu ke Hospital Wings."

Harry bergumam tidak suka dan duduk, sedikit terhuyung ketika dia mengusap-usap matanya.

"Apa yang kau rasakan?" Tanya Draco. "Masih merasa demam?"

Harry menganggukkan kepalanya.

"Tapi hanya sedikit." Jawab Harry sebelum menguap.

"Well ayo kalau begitu, cepat berpakaian. Aku akan membawamu ke Madam Pomfrey."

Draco meletakkan punggung tangannya ke dahi Harry. Masih terasa sedikit hangat, tapi tidak separah kemarin. Sepertinya, Draco berhasil menurunkan suhu tubuh Harry dengan baik. Itu membuat Draco bangga pada dirinya sendiri.

Harry terlihat tidak suka, tapi tetap menuruti perintah Draco.

"Hari apa sekarang?"

"Minggu." Draco berdeham. "Apakah... apakah kau tau apa yang akan terjadi di empat minggu mendatang?"

Harry berhenti memakai pakaiannya.

"Itu hari dimana ramuan Mr. Snape siap, kan?"

Draco mengangguk.

"Hanya empat minggu lagi, dan kau akan kembali ke umur aslimu. Kau pasti tidak sabar, huh?"

Harry mengangkat bahunya.

"Aku tidak tau. Mungkin."

"Kenapa kau tidak merasa senang?" Tanya Draco yang sibuk memasang kembali kancing kemejanya.

Draco tidak suka memakai pakaian yang harus melalui kepala untuk memakainnya. Alasannya, karena itu akan merusak tatanan rambutnya, damnit.

Harry berhenti lagi, perlahan dia mendorong kepalanya masuk kedalam kaus barunya. Wajahnya terlihat memerah.

"Aku suka disini."

Draco merasakan perasaan hangat menyebar keseluruh tubuhnya.

"Kau mungkin tidak akan suka, tapi kau bisa datang kesini kapanpun kau mau." Draco berusaha berucap dengan nada datar, tapi tenggorokannya tiba-tiba terasa kering, membuatnya sedikit kesulitan untuk berucap.

"Benarkah?" Tanya Harry penuh harap. "Apakah kau bersungguh-sungguh?"

"Tentu saja." Jawab Draco sedikit ketus.

Bagaimana bisa Harry berpikir tidak ada yang berubah setelah empat bulan yang sudah mereka lewati bersama?

"Aku tidak tau apakah kita bisa berteman baik seperti ini atau tidak nantinya. Tapi tenang saja, kau akan selalu diterima di asrama Slytherin. Walaupun, seperti yang selalu aku bilang, kau pasti tidak ingin kembali lagi kesini."

Harry ragu, tapi akhirnya dia mendekat dan memeluk pinggang Draco erat.

"Aku akan selalu ingin bersamamu." Katanya, dengan suara tertahan karena mulutnya tertutup perut Draco.

"Terimakasih, Draco."

"Sama-sama Harry." Sahut Draco dengan senyuman. Tangannya sibuk mengacak-acak rambut Harry.

"Sekarang, cepat berpakaian. Aku akan membawamu ke Pomfrey."

~/**\~

"Harry baik-baik saja?" Tanya Sirius.

Baby Mama Drama [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang