7. Jadi... Perang Dimulai?

24.2K 3.2K 558
                                    

Disclaimer : Harry Potter dan seluruh dunia sihir milik JK Rowling. Jalan cerita milik Stars-and-Stones. Aku cuma mau berbagi kelucuan, keimutan cerita ini ke kalian semua *hughug*

-------------------------------

Berbanding terbalik dengan apa yang sudah Draco bayangkan, ternyata mereka berhasil terbang dan sampai di London dengan selamat.

Sirius membawa Harry dan Draco ber-Apparate ke Hogsmade dan berjanji akan berkunjung lagi secepatnya.

Baju-baju dan perlengkapan Harry lainnya sudah berada didalam kastil dan McGonagall menemui mereka di Three Broomsticks untuk menemani mereka kembali ke kastil.

Draco menemukan fakta kalau menggendong Harry di punggungnya ternyata lebih mudah dan lebih nyaman daripada harus menggendongnya di pinggang -sesuatu yang Black tau betul apa artinya dan dengan sengajanya tidak memberi tau Draco apa maksudnya, Arrogant Bastard si Black itu- dan Harry sendiri cukup senang dengan posisi barunya, dia selalu meletakkan kepalanya disamping kepala Draco, melihat-lihat sekeliling dari ketinggian sang Blonde.

"Makan malam satu jam lagi." Kata McGonagall dengan cepat. "Seluruh penghuni kastil, tentu saja, sudah mengetahui kejadian apa yang menimpa kalian berdua. Dan ya, mereka tau kalau kau mengurus Mr.Potter, Mr.Malfoy. Aku sudah memberitau Miss Granger dan Mr.Weasley kalau mereka bisa menemui Mr.Potter sebelum makan malam. Mereka akan menemui kalian berdua didalam kastil. Dan jangan coba-coba memulai pertengkaran lainnya, mereka pasti khawatir dengan keadaan Mr.Potter."

Draco mendecih.

"Aku hanya ingin tidur sebentar sebelum makan malam. Bisakah mereka menemui Harry setelah makan malam saja?"

Tangan Harry yang melingkar di leher Draco mengerat. McGonagall melihatnya dan memandang Draco dengan pandangan 'serba taunya' lewat atas kacamatanya.

"Aku pikir itu adalah jawaban dari pertanyaanmu, Mr.Malfoy." Jawab McGonagall dengan sedikit nada terhibur di suaranya.

Draco menggerang dan berjalan dengan malas mengikuti Profesor Transfigurasi-nya dari belakang.

Harry meletakkan dagunya di bahu Draco, melihat sekeliling dengan pandangan hati-hati. Kastil besar ini sangat menakutkan, tapi selama Draco bersamanya, Harry pikir dia bisa melewatinya.

"Harry!"

Granger dan Weasley berdiri didepan pintu masuk kastil dan ketika Granger melihat Harry, dia langsung berlari menghampirinya. McGonagall mengangguk ke arah Weasley sebelum berjalan menuju kedalam kastil, meninggalkan Draco sendirian bersama dua Gryffindor dan anak emas kecil mereka.

"Oh Harry, kami sangat merindukanmu!" Kata Granger dengan antusias. Setelah satu menit keraguan, dia akhirnya menambahkan.

"Kau harus berhati-hati, Malfoy. Dean dan Seamus sudah mendapatkan beberapa saran dari Fred dan George untuk balas dendam kepadamu."

"Fan-Bloody-Tastic." Gumam Draco, dia ingat betul bagaimana cara balas dendam si kembar Weasley itu pada seorang kodok serba pink sebelumnya.

"Hey, mate." Sapa Weasley, dia tersenyum ramah pada Harry. Tapi Harry, sebaliknya, menyipitkan matanya dan memandang pemuda berambut merah dihadapannya dengan geram.

"Sopan sedikit." Kata Draco. "Atau aku akan menjatuhkanmu."

Dengan mata yang masih menyipit, Harry menghela nafasnya.

"Aku tidak mauuu."

Draco menurunkan Harry beberapa senti, membuat Harry merengek kecil.

"Baiklah, baiklah, aku akan jadi sopan."

Baby Mama Drama [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang