Disclaimer : Harry Potter dan seluruh dunia sihir milik JK Rowling. Jalan cerita milik Stars-and-Stones. Aku cuma mau berbagi kelucuan, keimutan cerita ini ke kalian semua *hughug*
-------------------------------Minggu terakhir berjalan begitu cepat, sampai ketika Draco bangun dipagi minggu yang cerah hari ini, dia pikir dia masih punya waktu satu minggu lagi bersama Harry.
Menggerang, Draco berguling kesamping dan melemparkan mantra Tempus yang menampilkan pukul delapan lewat lima belas pagi.
Apa yang menyebabkan dirinya terbangun di pagi buta dihari minggu?
Ketukan kencang dipintu kamarnya, mungkin menjadi penyebabnya.
"Draaaaaaayycoo, buat mereka pergiiiiii..." Gumam Harry terganggu, entah kenapa, membuat Draco tersenyum bangga.
Empat bulan tinggal bersama Harry, akhirnya Draco bisa mengalahkan waktu bangun pagi anak kecil berambut berantakan itu.
Dan mereka bilang tidak ada yang bisa menandingi waktu bangun pagi Harry.
"Draco! Buka pintunya!" Teriak Pansy.
"Pergilah!" Teriak Draco balik.
Draco menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut, yang langsung diikuti Harry.
Harry menempelkan dahinya kedahi Draco, matanya menyipit, bermaksud untuk memfokuskan matanya.
Harry tertawa kecil saat Draco mengikutinya menyipitkan mata, membuat Draco ikut tertawa dan hampir terjatuh dari atas kasur ketika Harry menjilat hidungnya seperti anjing kecil.
"Haruskah kita bangun?" Bisik Draco, dia membenarkan posisinya dibalik selimut, terlihat tidak ingin merusak kebahagiaan Harry yang baginya seperti mantra penenang.
Kejadian seperti ini sangatlah menenangkan, dan Draco berharap dia bisa terus bangun dipagi hari seperti ini, dengan Harry disampingnya.
Harry menggelengkan kepalanya dan menutup mulutnya, berusaha menghentikan tawanya.
"Tidak!"
"Okay. Jangan bergerak, mungkin kalau kita tidak bergerak, penyihir wanita mengerikan itu akan pergi."
Draco memastikan selimut hijaunya benar-benar menutupi seluruh tubuh mereka berdua. Harry bergelung menjadi bola kecil dengan kepala yang menyentuh dada Draco, kemudian dia terdiam tidak bergerak. Lupakan saja tawa kecil yang selalu berhasil keluar dari mulutnya.
Ketukan keras dipintu kamar Draco akhirnya berhenti, membuat pemuda itu mendesah lega.
"Lihat? Dia sudah pergi. Sekarang kita bisa kembali tidur dengan ten-"
BANG!
Pintu kamar Draco terbanting keras. Membuat mata Harry melebar terkejut, dan tertawa kencang.
Selimut yang menutupi tubuh mereka ditarik dengan kasar, membuat kedua mantan musuh yang tertawa geli ini terekspose dan dipaksa melihat Blaise yang terhibur dan Pansy yang geram.
"Draco Malfoy! Kau benar-benar penyakit di kau-tau-dimana!"
Pansy medesah kesal. Dia sudah tidak lagi menyumpah secara terang-terangan didepan Harry setelah anak kecil itu mengucapkan kalimat f-bomb, mengaku kalau dia hanya mengikuti Pansy yang mengatakan kalimat yang sama saat dia berbicara dengan Daphne.
Draco mendelik tidak suka pada sahabat wanitanya dan memeluk bantalnya lebih erat.
"Pergilah, aku mau tidur."
"Aku juga." Harry mendelik sama tidak sukanya kepada kedua Slytherin yang sudah menganggu pagi indah mereka.
Harry menyembunyikan wajahnya dibantal Draco, membuat Draco sempat khawatir apakah anak kecil itu bisa bernafas atau tidak dengan bantal yang menutupi wajahnya. Tapi dengan cepat Draco menghilangkan kekhawatirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Mama Drama [Completed]
FanfictionSTORY : Stars-and-Stones COVER : nipye Draco dan Harry sekali lagi sedang perang mantra. Tapi apa yang terjadi jika salah satu mantra yang Draco luncurkan salah? Dan akibatnya Draco harus menjaga Hawwy yang sakit? ©Copyright 2010 by Stars-and-Stones...