Disclaimer : Harry Potter dan seluruh dunia sihir milik JK Rowling. Jalan cerita milik Stars-and-Stones. Aku cuma mau berbagi kelucuan, keimutan cerita ini ke kalian semua *hughug*
-------------------------------"Malfoy! Hey, Malfoy!"
Draco menggerang. Jujur, dia hanya ingin pergi terbang bersama Harry sekarang. Akhir-akhir ini, harinya sangat melelahkan, dan beberapa putaran diudara bersama Harry akan membuatnya merasa lebih baik.
"Pergi dengan Pansy." Kata Draco pada Harry. "Aku akan menemuimu dilapangan Quidditch."
Harry mengangguk, dan berlari mendekati Pansy yang berhenti ditengah koridor.
Harry tersenyum pada Pansy, dan melambaikan tangannya kearah Draco lewat bahu saat dia dan Pansy mulai berjalan menuju lapangan Quidditch.
Draco melambai balik, dan berbalik untuk bertatapan langsung dengan Granger yang terlihat sangat gelisah.
"A-aku ingin berbicara denganmu." Kata Granger cemas.
"Secara privat." Tambahnya saat dia sadar banyak orang yang mulai memperhatikan mereka berdua.
Draco hanya mengangkat bahu tidak peduli, dan mengikuti Granger kesalah satu kelas kosong.
"Apa yang kau inginkan?" Tanya Draco bosan. "Aku sudah memberitaumu kabar terakhir tentang Harry, kan?"
Granger mengambil nafas dalam.
"Aku hanya penasaran, apakah kau tertarik berteman denganku dan Ron?" Kata Granger terburu-buru, mengangkat tinggi dagunya seperti takut dihina oleh Malfoy setelahnya.
Draco mengangkat sebelah alisnya.
"Terakhir kali aku bicara secara privat denganmu, kau memanggilku pengecut menjijikan. Kenapa sekarang kau ingin menjadi temanku?"
"Karena Harry terlihat sangat menikmati waktunya bersamamu. Dan aku berani bilang, kaupun sama. Jangan mencoba mengelaknya!" Sahut Granger cepat saat dia melihat Malfoy ingin protes.
"Aku tidak bodoh. Bahkan Ron juga bilang begitu. Dan aku yakin, saat Harry kembali ke umur aslinya, dia tidak akan melupakan ini semua dan kembali mengabaikanmu."
"Fantastic." Kata Draco sarkastik. "Dan menurutmu, kita harus menjadi sahabat hanya karena itu, huh?"
"Tentu saja tidak." Jawab Granger dingin. "Aku pikir, dengan kita berteman, kita semua akan saling menguntungkan. Kau ingin tetap bersama Harry bahkan setelah dia kembali keumur aslinya kan?"
Ah, itu dia. Pertanyaan paling akhir yang ingin Draco jawab.
"Tidak peduli dengan apa yang aku inginkan." Kata Draco pelan setelah beberapa saat. "Harry senang menjadi temanku. Tetapi, Potter membenciku."
Draco tidak yakin kalau Granger mengerti apa maksud dari ucapannya atau tidak, dia cerdas, dia akan mengerti juga nantinya. Dan jikakalau Granger tidak mengerti juga, well, itu bukan urusannya.
"Dia tidak akan mau menjadi temanku."
Draco melihat saat sesuatu yang hampir mirip kasihan memenuhi mata Granger.
"Harry tidak membencimu, kau tau. Dia tidak pernah membencimu."
"Apakah kau berharap aku mempercayai ucapanmu?"
"Tidak, tidak juga." Granger mendesah. "Okey, jadi, apakah kau mau mencoba menjadi teman ku dan Ron atau tidak?"
Draco sedikit ragu.
"Kau harus menjawab pertanyaanku lebih dahulu."
Granger mengangkat sebelah bahunya tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Mama Drama [Completed]
FanfictionSTORY : Stars-and-Stones COVER : nipye Draco dan Harry sekali lagi sedang perang mantra. Tapi apa yang terjadi jika salah satu mantra yang Draco luncurkan salah? Dan akibatnya Draco harus menjaga Hawwy yang sakit? ©Copyright 2010 by Stars-and-Stones...