Disclaimer : Harry Potter dan seluruh dunia sihir milik JK Rowling. Jalan cerita milik Stars-and-Stones. Aku cuma mau berbagi kelucuan, keimutan cerita ini ke kalian semua *hughug*
-------------------------------Draco bangun dipagi hari dengan Harry yang bergelung seperti anak kucing didekatnya, menggunakan perut Draco sebagai bantal seperti biasa.
Mendesah, Draco mencoba melepaskan genggaman anak kecil itu dan turun dari tempat tidur.
Sekarang sudah seminggu setelah kejadian gila Harry berubah menjadi anak kecil dan penghuni kastil akhirnya terbiasa melihat Harry kecil mengikuti Draco kemanapun dia pergi seperti anak anjing.
Hubungan Harry dengan Granger dan beberapa Gryffindor lainnya mulai membaik, terutama saat Granger mengetaui kalau Harry suka membaca dan dia mulai menceritakan cerita baru pada Harry setiap harinya. Tapi Harry tetap kesal dengan Weasel, sangat menghibur Draco sebenarnya.
Para murid pada akhirnya menyerah menyerang Draco di koridor antar kelas saat kutukan kelelawar terkenal milik Ginny Weasley meleset dan mengenai Harry. Membuat Harry harus berdiam di Hospital Wings selama dua minggu dan menghapus sisa harapannya untuk bisa berteman dengan para Weasley.
Sirius sangat terhibur ketika dia menerima surat dari Draco tentang kenapa anak baptisnya bisa masuk ke Hospital Wings.
Draco sudah membayangkan kalau Harry akan merajuk dan menolak mengikutinya ketika dia mengajak Harry masuk ke kelas. Tapi ternyata tidak. Simpelnya, Harry duduk dengan tenang di kelas, entah melihat-lihat sekeliling, memperhatikan mantra yang keluar dari tongkat, atau membaca buku sekolah miliknya.
Draco pernah memergoki Harry membaca buku catatan Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam miliknya, dan cukup terhibur karena ekspresi serius Harry sampai tidak tega untuk berteriak padanya karena sudah berani mengambil buku miliknya tanpa permisi.
Draco memakai jubah Slytherinnya lalu membangunkan Harry, tidak mau membiarkan anak kecil itu melihat dadanya.
Bekas luka didada Draco tidak separah bekas luka di punggung Harry, tapi Draco tidak mau Harry yang berumur delapan belas tahun mengetahui ketidak sengajaan yang dia lakukan telah membekas ditubuhnya -selamanya-
Harry punya bekas lukanya sendiri untuk ditangani, lagipula Draco merasa harga dirinya turun jika Sang Terpilih itu mengetaui kelemahannya.
"Harry, bangun."
Draco tanpa basa-basi memukul Harry dengan bantal.
"Ayolah, sekarang waktunya sarapan."
Harry mengedipkan matanya beberapa kali, sebelum duduk diatas kasur dengan senyuman.
"Selamat pagi Dwaco!"
Draco menaikkan sebelah alisnya, dan melipat kedua tangannya didepan dada.
Harry mengerenyit, dan mencoba lagi, susah sekali menyebut huruf "R" di nama Draco.
"Selamat pagi Dwwayy... Dwwrraay... Dwraaaco... Draco!" Harry tertawa kecil saat dia berhasil mengucapkannya dengan benar.
"Bagus." Draco memberikan Harry bajunya, membiarkan Harry turun dari kasur dan mandi sendiri.
"Kau belajar dengan cepat." Katanya sebelum Harry sampai kamar mandi dan sukses membuat Harry berbinar-binar.
Draco selalu berusaha bersikap baik padanya. Dan dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak selalu membentak anak kecil itu, yaa walaupun terkadang dia masih berteriak. Mungkin Draco benar-benar menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Mama Drama [Completed]
FanfictionSTORY : Stars-and-Stones COVER : nipye Draco dan Harry sekali lagi sedang perang mantra. Tapi apa yang terjadi jika salah satu mantra yang Draco luncurkan salah? Dan akibatnya Draco harus menjaga Hawwy yang sakit? ©Copyright 2010 by Stars-and-Stones...