Bonus : Bertahan Dari Takdir Mengerikan

18.6K 2.5K 221
                                    

Disclaimer : Harry Potter dan seluruh dunia sihir milik JK Rowling. Jalan cerita milik Stars-and-Stones. Aku cuma mau berbagi kelucuan, keimutan cerita ini ke kalian semua *hughug*
-------------------------------

"Damnit!"

"HA! Kan sudahku bilang aku pasti menang, mate." Ron Weasley tertawa kecil dari seberang papan catur kearah sahabatnya, yang sedang bergumam geram dengan mata menatap sungut papan hitam putih dihadapannya.

"Tidak ada yang bisa mengalahkanku. Kau seharusnya sudah tau itu sekarang."

"Yeah, yeah." Harry Potter bergumam tidak jelas saat Ron mulai merapihkan pion-pion catur yang berserakan.

"Kapan 'Mione datang?"

"Minggu depan." Jawab Ron sebelum tertawa kecil. "Kenapa? Apakah aku terlalu sulit untuk kau tangani sendiri?"

"Kau selalu membuatku jengkel." Balas Harry bercanda dengan lidah yang ia julurkan kearah sahabatnya.

Ron baru saja ingin membalas ucapan Harry, tapi teriakan ibunya membuatnya mengurungkan niatnya.

Teriakan kencang Mrs. Weasley memecahkan keheningan di Grimmauld Place, dan langsung saja membuat Mrs. Black terbangun.

"RONALD WEASLEY! KAU TURUN SEKARANG JUGA–"

"PENGHIANAT SAMPAH! MUDBLOOD MENJIJIKAN–"

"–HARUS BERAPA KALI AKU MENYURUHMU–"

"–DI RUMAHKU! AKU BERSUMPAH, AKU AKAN MENGUTUK KALIAN SEMUA, AKU HARUS–"

"IYA AKU TURUN!" Teriak Ron disela-sela teriakan kedua penyihir wanita itu.

"Menurutmu, masalah apa lagi yang menyeretku kali ini?" Tanya Ron pada Harry dengan dahi yang berkerut.

Harry mengangkat bahunya, berusaha keras meredakan desakan untuk tertawa kencang karena ekspresi sahabatnya.

"Aku tidak tau, tapi sebaiknya kau turun sekarang sebelum salah satu dari mereka membuat telingaku berdarah."

"Baiklah, baiklah aku turun sekarang." Gumam Ron kesal, dia berbalik dan melangkah dengan kaki yang dihentak-hentakkan.

Harry tertawa kecil saat suara teriakan Mrs. Weasley kembali terdengar. Sepertinya seseorang sudah menutup tirai penutup lukisan Mrs. Black, mungkin Remus, atau salah satu dari si kembar Weasley.

"Bloody arrogant git." Gumam Harry tidak sadar. "Dia pikir dia itu sangat spesial hanya karena bisa mengalahkanku di permainan catur–"

"Apakah Ron mengalahkanmu lagi?" Suara familiar Sirius yang dilambat-lambatkan terdengar dari arah pintu.

Sirius mengernyit saat teriakan luar biasa kencang Mrs. Weasley kembali terdengar.

"Aku suka punya beberapa orang yang  tinggal disini untuk menemaniku, tapi blimey! Apakah wanita itu selalu berteriak sekencang itu, atau memang hanya karena pengaruh rumah ini?"

"Eh, itu hanya kebiasaan Mrs. Weasley." Harry mengangkat bahunya. "Bukan pengaruh rumahmu."

"Ahh tapi aku yakin mereka seperti itu juga karena pengaruh rumah ini."

"Tidak, Sirius." Kata Harry sebelum berdiri dan merentangkan lengannya, memperlihatkan kulit putih mulus diantara kaus dan celananya.

"Kau tau, kau sedikit terlihat seperti Remus ketika kau melakukan itu." Kata Sirius jahil, dengan perlahan dia mendekati Harry.

"Dia selalu membentakku saat aku melakukan ini."

Sirius menyentuh kulit Harry dengan cepat dan sangat ringan, membuat Harry mengeluarkan suara tertahan, dan mundur dengan cepat.

Baby Mama Drama [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang