14. Yaampun, Perselisihan?

18.8K 2.7K 380
                                    

Disclaimer : Harry Potter dan seluruh dunia sihir milik JK Rowling. Jalan cerita milik Stars-and-Stones. Aku cuma mau berbagi kelucuan, keimutan cerita ini ke kalian semua *hughug*
-------------------------------

Tiga puluh satu Juli. Kata Granger, itu tanggal ulang tahun Harry. Tapi sayangnya, ketika ulang tahun Harry datang nanti, dia sudah kembali keumur aslinya. Dan pastinya, Harry tidak mau lagi dekat-dekat dengan Draco.

Itulah sebabnya Draco menitipkan Harry pada Pansy dan Hermione di Honeydukes sekarang.

Draco berlari keujung jalan dan masuk kedalam salah satu toko kecil disana. Suara dencingan bel terdengar saat dia memasuki toko tersebut.

"Hello?" Panggil Draco, dia mengerutkan hidungnya karena bau yang menyengat. Harum dupa yang dibakar didalam gelas kaca disetiap ujung toko, tidak membantu sama sekali.

"Hallo, nak." Jawab seorang perempuan tua yang mengenakan banyak syal warna-warni.

"Ada yang bisa ku bantu?"

"Yes, madam." Kata Draco lembut, kemudian menunjuk sesuatu didekat pintu.

"Apakah kau punya yang berwarna putih?"

~/**\~

Draco kembali menemui Pansy dan Hermione, dengan salah satu kantung jubah yang terlihat mengembung. Pansy memandangnya curiga, tapi tidak berkata apa-apa. Didikan keluarga Pureblood-nya membuat dirinya mampu menahan lidahnya.

Setidaknya, untuk sekarang.

"Dimana Harry?" Tanya Draco santai.

Hermione memutar matanya.

"Dimana lagi?" Hermione menunjuk salah satu toko dimana Blaise, Ron dan Harry, berdiri didepan toko tersebut dengan hidung yang hampir menyentuh jendela kaca toko.

"Aku rasa, ada sapu terbang keluaran terbaru atau apapun itu, aku tidak tau, dan aku tidak peduli."

"Starshot?" Sahut Draco terkagum dengan mata yang melebar, dia terlihat gatal ingin bergabung dengan mereka.

Sapu keluaran terbaru bermerek Starshot sebenarnya sama sempurnanya dengan Firebolt, hanya saja lebih bagus.

Pansy mendengkus.

"Dasar lelaki." Tuturnya.

Hermione mengangguk setuju.

"Quidditch dan sex, hanya itulah yang ada dipikiran mereka."

"Aku tersinggung." Kata Draco tidak terdengar tersinggung. Lalu dengan gamblangnya, dia memandang seduktif dada Pansy, mengakibatkan lengannya terpukul lumayan kuat.

"Pig." Kata Pansy datar.

"Hey, itu sakit." Protes Draco sambil mengusap-usap lengannya.

"Oh, suck it up." Hermione menyeringai. "Kau laki-laki, kan?"

Draco mengabaikannya. Dia berdeham cukup keras hingga mampu mengalihkan perhatian Blaise, setelah Blaise menoleh, dia menyuruh pemuda Slytherin itu mendekat dengan gerakan satu telunjuk.

Baby Mama Drama [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang