Waktu silih berganti. Begitu pula dengan keadaan Sehun yang semakin stabil dan menunjukkan kemajuan.
Loey dan Baek baru saja keluar dari ruangan itu. Baek dan Loey baru saja pulang dari masa pemulihan. Mereka sudah di nyatakan sembuh walaupun harus menjalani beberapa perawatan lanjutan.
"Dia kuat, masih seperti yang dulu" Ucap Loey menyadarkan Sejeong dari lamunannya.
"Ya, dia kuat dan bertahan. Aku masih menunggu kabar dia sadar dari komanya. Aku sangat bersyukur dia tidak berada di ruang ICU lagi dan dapat melewati masa kritisnya" Sejeong tersenyum penuh sarat akan harapan.
"Bagaimana keadaan Jungkook?" Tanya Baek langsung ke inti.
"Itu...aku tidak tahu. Lebih tepatnya tidak peduli" Sejeong menghembuskan napasnya berat.
"Maaf, aku menyinggungmu tentang dia. Tetapi, ada baiknya kamu menemuinya. Di saat seperti ini dia sangat membutuhkanmu" Sejeong mengusap pangkal hidungnya pelan.
"Coba kamu pikir, kenapa dia melakukan ini?" Tanya Baek.
Sejeong terdiam.
Flashback on
"Aku melakukan ini karena aku tidak ingin kau terluka karena dia.
Aku melakukan ini karena aku ingin melindungimu darinya.
Aku sudah merelakanmu denganya karena aku pikir dia akan menerimamu.
Aku pikir dia lebih baik dariku yang sanggup dan dapat menjagamu dengan baik jika aku merelakannya.
Rupanya, dia menyakitimu bahkan membuatmu hampir kehilangan nyawa.
Aku tidak rela kau mencintai orang yang salah"
Flashback off
"Jadi bisakah kamu memaafkannya? Dia sangat khawatir padamu, hingga ia melakukan ini. Aku yakin dia butuh bantuan dan perhatian darimu sekarang" Baek berkata sepelan mungkin agar tidak menyakiti hati Sejeong.
"Aku hanya...tidak bisa memaafkannya" Sejeong menghela napasnya untuk kesekian kali.
Bagai gemuruh, pertanda hujan akan datang.
"Kau bisa memaafkannya. Bahkan kau bisa memaafkan Sehun. Padahal kesalahan Sehun lebih mengancam keselamatan nyawamu. Mengapa kau tidak bisa memaafkan Jungkook?" Sejeong menggeleng pelan. Ia tidak tahu.
Loey dan Baek menghela napasnya, ini begitu rumit.
"Sejeong, aku tahu apa masalahmu" Ucap Baek.
"Apa?" Balas Sejeong singkat.
"Hidup ini memang sangat rumit. Banyak hal yang tak terduga bisa terjadi. Seperti saat ini, kamu pasti tidak menyangka bahwa Jungkook adalah penyebab kami kecelakaan" Sejeong mengangguk mendengar perkataan Baek.
"Juga, di dalam hidup ini... banyak keputusan yang harus kita ambil. Seperti sekarang, kau di hadapkan dua pilihan memaafkan atau meninggalkan" Lanjut Baek.
"Kau memaafkan Sehun karena kau mencintainya sangat dalam. Sehingga mudah bagimu untuk memaafkannya" Baek tersenyum sembari menatap mata Sejeong dalam.
"Sedangkan Jungkook, kalian baru benar-benar dekat semenjak kecelakaan itu. Dan kamu baru mencintainya 3 minggu belakangan ini, saat ia mengajakmu bertunangan. Sehingga, kau berpikir kalau dia pantas untuk di tinggalkan karena kesalahannya?" Tebak Baek.
"Tidak, aku mencintainya. Bahkan aku sudah setuju jika kami akan bertunangan, berarti aku sudah memberikan seluruh perasaanku padanya" Sergah Sejeong.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY GHOST
Fanfiction"No one is very tough in this life. They just feel the sadness but they sometimes pretend to smile." (Trans) "Tidak ada seorang pun yang benar-benar sangat kuat dalam hidup ini. Mereka hanya merasakan kesedihan tetapi mereka terkadang berpura-pura...