Home Sweet Home: Part Two

1.7K 98 9
                                    

Aku memasuki Emporium dan kudapati Anthony sedang berbicara pada ponselnya. Kuhampiri dia dan kudapati wajah Daniel di layar ponsel itu.

"Hai, Alice. Kau tetap terlihat cantik meskipun telah seharian bekerja. Aku berasumsi kau adalah seorang vampir." Sapa Daniel padaku.

Anthony merangkulku. "Jika dia tak cantik, dia tak akan menjadi Ibu dari anakku."

"Kalian berhentilah membual!" Kataku.

"Mengapa kau menganggap kami tidak tulus? Kau tahu kami berbicara dari hati." Balas Daniel.

"Jadi, Dan telah diangkat menjadi editor in chief di C&TV. Dia mengundang kita untuk pesta perayaan di St. Regis." Kata Anthony.

"Whoa, karirmu begitu mulus!"

Daniel tertawa. "Apa lagi yang kau harapkan? Ayahku CEOnya. Boss ayahku adalah sahabatku, apa lagi penghalangku?"

Aku tersenyum sinis menggodanya. "Aku harap kau tak sedang menghancurkan C&TV."

Daniel tertawa keras. "Jangan remehkan aku, teman! Aku sudah berpengalaman di TV! Terbukti, para chiefs C&TV mempercayaiku untuk menjadi editor in chief!"

"Oke, oke! Aku percaya! Jadi, pesta macam apa?" Balasku. Aku tertawa melihat reaksi Daniel.

"Tentu saja pesta dewasa! Apalagi yang kau harapkan?"

"Aku berharap aku bisa membawa Mandy."

"No!" Daniel mengacungkan telunjuknya. "Pesta ini harus bebas dari anak-anak! Karena pesta ini akan menjadi pesta showbiz yang sangat heboh!"

"Apa?" Anthony mengerutkan dahinya.

"Tentu saja, teman! Akan ada banyak wartawan dan selebritas nanti!"

Anthony menelan ludah. "Baiklah, kami akan di sana. Jangan pancing kami untuk misbehave, kau mengerti?!"

Daniel tertawa. "Siap, boss!" Lalu dia memutuskan sambungan.

"Daniel beranjak menjadi TV personality, apa lagi yang bisa kita harapkan?" Kataku.

"Aku berharap kita bisa sering tertangkap kamera nanti."

"Apa kau bilang?" Tanyaku tak percaya. Bukan kalimat yang aku harap akan aku dengar dari Anthony.

"Atau mungkin kau ingin memiliki reality showmu sendiri, bisa saja. Keeping Up with Miss CEO. Terdengar menarik."

Aku tak habis pikir. "Sejak kapan kau menyukai keramaian, publikasi, kamera..."

Anthony mendekapku. "Entahlah.. Saat ini aku merasa semuanya telah benar. Aku merasa aman. Dan nyaman."

Aku tersenyum. Jika aku coba untuk memahami, apa lagi yang kurang dari Anthony sekarang? Kami sudah hidup bersama dengan damai, kami sudah bertumbuh menjadi pribadi yang dewasa. Ya, mungkin pada saat tertentu kami ingin kembali menjadi remaja.

***

Pesta Daniel ini sangat ramai sekali. Benar saja, selebritas, TV personality, dan wartawan entertainment banyak sekali yag datang. Hanya Karen yang bisa menyaingi kehebohan pesta ini.

Aku menemui beberapa orang yang aku kenal dan berpose jika ada kamera yang menghampiri. Begitu juga dengan Anthony, dia menghampiri beberapa orang yang dia kenal dan juga orang-orang yang ada di jaringannya. Dan terlebih, para gadis selalu berusaha ada di dekatnya dan mengajak berpose setiap kali ada kamera. Aku ingin melibas mereka sebenarnya, apalagi Anthony tampak tak nyaman.

Lalu Anthony menarikku menjauh, dan kami duduk di sofa bersama Alex dan Cathy. Pasangan suami istri itu tampak sudah mulai tipsy, mereka tak segan mengumbar kemesraan di pesta itu.

Luscious Home (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang