Sejak mutasi ke C&T Amerika, Flynn sudah tak pernah lagi menghubungiku. Mungkin lebih tepatnya sejak dia tahu aku dan Anthony berbagi anak. Dia benar-benar menghindar. Aku bisa memaklumi itu, terlebih karena aku paham betapa loyalnya dia pada keluarga Zedeck.
Pagi itu aku baru selesai memasak dan sedang memakan sarapanbersama Mandy di dapur pribadiku ketika ada video call dari Cathy.
"Halo, sayang!" sambutku. Aku menyandarkan ponselku pada keranjang buah agar aku dan Mandy sama-sama terlihat di kamera.
"Hai Alice, hai Mandy!" sapa Cathy ramah. Wanita berambut hitam itu selalu tampak ceria.
"Halo aunt Cat!" sapa Mandy di sela kunyahannya.
"Wow, sepertinya kau sedang lapar, gadis kecil?" ujar Cathy ketika melihat mulut Mandy yang penuh. Mandy hanya nyengir melihatnya. "Alice, aku ingin mengundangmu untuk pesta ulang tahun Alex. Kau bisa datang?"
"Tentu saja! Seperti tahun-tahun sebelumnya!" balasku penuh semangat.
"Itu bagus! Terima kasih! Tapi Mandy, aku mohon maaf. Ini pesta orang dewasa, jadi... " Cathy nampak merasa bersalah pada Mandy.
Mandy hanya tersenyun, kupikir dia tidak tahu harus menjawab apa.
"Mandy akan baik-baik saja. Bukan begitu, Mandy?"
"Ya." Mandy tersenyum. Tapi aku yakin dia tidak terlalu memahami percakapan ini.
"Baiklah, aku akan datang!"
"Terima kasih, Alice." Lalu Cathy memutuskan sambungan.
Ini hari Minggu, aku berencana membawa Mandy berbelanja hari ini. Setelah selesai sarapan, aku dan Mandy berangkat untuk berbelanja. Kami menuju sioermarket seperti biasanya.
"Ibu, jangan lupa beli banyak stoberi. Kau harus membuatkanku fruit rolls dan aku ingin stroberi!" ujar Mandy ketika aku sedang memilih nectarine.
"Tentu saja. Aku tak akan lupa. Kau yakin kau hanya ingin stroberi?" Aku memasukan beberapa butir nectarine ke dalam kantong plastik. Buah yang mirip buah peach itu enak untuk dipanggang dengan jahe dan gula cokelat.
"Tentu tidak! Tunggu sampai kita ada di tempat snack!" seru Mandy bersemangat.
"Aku tak akan lewat sana," kataku menggoda Mandy, sambil melangkah menuju tempat stroberi.
"Jangan berani-beraninya, Ibu." Mandy melipat kedua tangannya dan mencoba menatapku sinia.
Aku tertawa. "Kau mengancamku?"
"Atau aku akan melapor pada Dewan Perlindungan Anak karena terjadi penelantaran."
Aku tercengang mendengarnya. Apakah Mandy menonton opera sabun murahan? "Laporkan saja! Kau pikir siapa yang akan membuatkanmu fruit rolls jika Dewan Perlindungan Anak menangkapku?"
Mandy terdiam, mungkin merasa kalah. Tetapi aku bisa melihat dia masih menyimpan rasa ingin membalas.
Setelah selesai dengan buah, aku dan Mandy menuju lorong snack. Dari arah berlawanan, kulihat seorang pria tersenyum dan berjalan ke arah kami. Dia menenteng keranjang yang berisi beberapa kaleng bir. Seketika aku mengenalinya.
"Blake!"
"Hai Alice! Dan si kecil Mandy sudah sebesar ini!" balasnya sambil mengusap kepala Mandy.
Sudah dua tahun berlalu sejak terakhir kali aku bertemu dengan Blake. Aku tak menyangka bertemu dengannya di tempat ini.
"Kapan kau datang?" tanyaku. Rasa senang bisa bertemu kembali dengan kawan lama.
"Kemarin," jawabnya. Senyum lebar Blake membuat lesung pipinya terlihay jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luscious Home (COMPLETED)
Romance*Previously published as Going Home* LOVE HAS ITS UPS AND DOWNS JUST LIKE THE STOCK VOLATILITY Seperti halnya volatilitas saham, cinta juga mengalami pasang surut. Alice dan Anthony harus berpisah karena suatu tragedi di masa highschool. Keduanya ti...