Dan inilah aku, duduk di hadapan para fakultas Clementine School of Arts. Sama seperti sebelumnya, pertemuan kali ini juga diadakan di ruang meeting. Kali ini aku sedikit memperhatikan detail ruangan itu. Jika keseluruhan desain luar CSA bertema klasik, maka interior bangunan ini justru sangat futuristik. Ruang rapat ini bertema modern dengan perabot yang serba minimalis. Meja besar dan kursi berwarna putih, layar LED besar, dan dindingnya kedap suara.
Rencana hari ini adalah penyampaian paket kerja sama dan penandatanganannya. Anthony duduk di sampingku. Dia melirik tajam seorang anggota fakultas yang datang sedikit terlambat.
Tanpa banyak pembicaraan lagi, aku pun memulai presentasiku. Aku paparkan semua penawaran kerja sama yang telah aku rancang bersama Anikka dan telah di-review oleh Flynn. Kupandangi satu per satu wajah anggota fakultas. Aku merasa ekspresi mereka datar saja, tak ada penolakan ataupun antusiasme yang meledak-ledak. Akan tetapi aku tak peduli. Tentu saja, Anthony sudah positif dan mereka takkan bisa menjadi negatif. Kerja sama macam apa ini?
Namun aku tetap mempersilakan mereka untuk bertanya atau mengajukan usul padaku, dan kulihat Mr. Shapovalov ingin bertanya.
"Miss Alice, dari beberapa waktu yang lalu aku penasaran. Kau seorang Ritholz dan perusahaanmu tidak berhubungan dengan Clementine and Theodore sebelum ini. Namun kenapa kau menggunakan brand Amanda Zedeck. Jadi, aku masih belum terlalu memahaminya."
Tentu saja pertanyaan ini akan muncul. Aku tersenyum lebar dan merasa sangat bangga untuk menjawabnya. "Amanda adalah putriku."
"Dan putriku." Anthony memotong kata-kataku sebelum aku berbicara lebih banyak. Aku benar-benar tak menyangka dia akan seterbuka itu mengakuinya di hadapan orang-orang yang bekerja untuknya. Semua yang hadir di sana tampak tercengang, dan kulihat Mr. Shapovalov menelan ludah sambil menoleh ke orang-orang di sampingnya seakan dia butuh pertolongan.
"Ya seperti itu. Mungkin itu menjawab rasa penasaranmu, Mr. Shapovalov." Aku tersenyum padanya, berusaha membuat suasana tidak terasa awkward.
"Jadi ada hal lain yang ingin disampaikan terkait kerja sama ini?" kata Anthony dengan ekspresi wajahnya yang sangat biasa saja.
Beberapa pertanyaan dan usulan diajukan oleh para fakultas. Aku beruntung kesepakatan ini berlangsung menyenangkan. Rasanya antara aku dan CSA sama mendapatkan benefit dari kerja sama ini. Masalah bangunan, ternyata aku tidak bisa memanfaatkan bangunan kosong di sana. Akan dibangun ruangan baru yang di area CSA yang akan menghadap ke luar sehingga studio ini akan eye-catching untuk umum.
Ketika acara itu berakhir, aku mengemas barang-barangku dan segera mengikuti Anthony. Jika aku kehilangan dia, mungkin aku harus menunggu satu jam hingga sopirku menjemput.
"Segelas minuman mungkin?" tanya Anthony ketika dia menyalakan mobilnya. Dia hanya melirikku sesaat untuk kemudian fokus pada kemudi mobilnya.
"Sepertinya itu menyenangkan. Tapi bukankah C&T Tower membutuhkanmu?" jawabku sambil scrolling ponsel dan membaca semua pesan yang dikirimkan oleh staffku.
"Kantorku akan menunggu." Anthony menoleh ke kanan dan ke kiri ketika kami turun dari gerbang CSA ke jalan raya.
Memandang Anthony dari jarak sedekat ini tentu sekali lagi membawa kenangan yang telah lampau. Momen ini seharusnya begitu membahagiakan apabila terjadi enam tahun yang lalu. "Baiklah," jawabku dengan menarik kedua ujung bibir.
Mobil itu melaju tak terlalu kencang. Anthony telah memerintahkan timnya untuk lebih dulu kembali ke Neplines tanpa menunggunya. Tak lama kemudian, Anthony menepi pada sebuah gerai yang tampak seperti tempat minum.
Di dalamnya, kami mendapati sebuah bar yang tampak begitu nyaman. Lampu menyala temaram dengan sofa-sofa berlapis kulit berwarna coklat tua. Bar itu sepi di jam lepas makan siang ini. Kami langsung menuju bar dan duduk di atas bar stool yang terbuat dari kayu dan besi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luscious Home (COMPLETED)
Roman d'amour*Previously published as Going Home* LOVE HAS ITS UPS AND DOWNS JUST LIKE THE STOCK VOLATILITY Seperti halnya volatilitas saham, cinta juga mengalami pasang surut. Alice dan Anthony harus berpisah karena suatu tragedi di masa highschool. Keduanya ti...